webnovel

My Twins Lovers

Ice Preechaya Waismay, si gadis pengarang cerita profesional, seorang secret admirer yang ga pernah dianggap oleh Sea Grissham Aidyn, pria berkharisma yang berprestasi di sekolahnya. Sampai suatu saat Ice menerima beasiswa ke Korea dan ia bertemu dengan Aldrich Liflous Moonglade, pria dengan wajah yang sama persis dengan Sea. Dan saat saat di Korea inilah sosok secret admirer yang dulu menghilang. Ice menjalankan hari harinya bersama Aldrich. Tapi, cerita belum berakhir sampai disini. Karena, Sea dan Aldrich, satupun tak ada yang tahu jika mereka memiliki saudara kembar, eh.. kembar? Yakin kembar? Muka sama bukan berarti kembar, kan? Penasaran? Baca dulu dong, kalian yang suka romance dengan baper bapernya wajib baca. Eh, tapi kalo kalian gamau baca, its okay

Leenymk · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
30 Chs

6. Ice Mengungkap Perasaannya

Maksud Ice apa?

Atau... gue nyari yang baru?

Siapa?

"Sea" panggil seseorang di ambang pintu.

Sea menoleh ke asal suara, itu Liyenta, teman seangkatan Sea yang berusaha mendekatinya sejak awal Sea dan Clarissa belum berpacaran sampai sekarang, Sea memang sudah peka, tapi entah apa yang dipikirkannya, ia pura pura tak peka dengan gadis satu ini.

"Ngapain?"

"Udah putus?" Liyenta tersenyum, bukannya turut bersedih.

"Hm, dateng kesini cuma buat buat gue tambah down ae? Kalo udah selesai cepet pergi, pusing liat muka lo."

"Isshhh, lo niiii, gue kan nanya aja.."

"Siapa mutusin?" Lanjut Liyenta.

"Dia"

"Ck, bikin orang sayang trus ninggalin, cewek macem apa tuh!" Liyenta bicara sendiri di depan Sea.

"Eh Lita, lo jangan jelekin dia, dia punya alasan nya dia ninggalin gue"

"Masih aja lo manggil gue Lita, bilangin nama gue Liyenta. Li yen ta."

"Gapapa biar singkat"

"Trus lo mau ngapain habis ni? Nyari baru? Atau stay jomblo?"

"Ngapain nanya?"

"Nanya aja, ga bole?"

"Ga"

"Ish" entah kenapa Sea mulai melihat sisi menarik dari gadis satu ini. Padahal dulunya ia hanya menganggap Liyenta biasa saja, sama dengan gadis lainnya, berisik.

Sea menjitak kepala Liyenta.

"Adohh" Liyenta spontan memegang jidatnya.

"Apaansi lo?"

"Sakit ga?"

"Ya iya lah"

Sea hanya terkekeh melihat Liyenta. "Gue ga nyangka ta, lo bisa bikin gue sedikit ngelupain masalah kak Rissa" Sea tersenyum.

Liyenta juga tersenyum manis, "Gue tuh orang yang bisa bikin orang sekitar gue tuh tersenyum tauu"

"Ge er" kata Sea sambil tersenyum.

"Btw"

"Apa?" Tanya Sea.

"Besok ultah lo kan? Mau apa?"

"Mau....hmm, gatau deh, mau pacar aja.. haha"

"Garing banget sumpah, gausah fake gitu, depan gue mah sans ae"

"Gue serius lho, mau pacar, cariin donk.."

Liyenta sedikit terkekeh, "Usaha lo tuh nyari pacar, mana ada dapet kado pacar di hari ultah.. uda deh, gue mau pergi, bye"

"Bye"

Setidaknya Sea bisa tersenyum bersama Liyenta.

Hari berlalu dengan cepat sampai jam pulang dan mereka sekelas masih tetap diam di sekolah untuk syuting, dan ekspetasi Sea pun menjadi kenyataan, hari itu juga drama yang mereka buat berhasil dengan sempurna. Semua bubar untuk pulang.

Keesokan harinya,

Sea melangkah memasuki kelasnya, hari ini ia datang sangat pagi karena semangat. Ia hanya tinggal menunggu orang orang memberinya ucapan selamat ulang tahun.

Walau ia sudah datang pagi, ia tetap bukan orang pertama yang ada di kelas, seorang gadis tertidur pulas di bangkunya, itu Ice.

"Ice?" Gumam Sea. Sea mendekati Ice kemudian mulai mengganggunya.

"Woy Ice, bangun!" Kata Sea, Ice masih tertidur tak sadarkan diri.

"ICE BANGUN, KEBAKARANNNNNN!!!!!!" Teriak Sea.

Ice spontan bangun dan langsung panik menoleh kanan kiri.

"Sea, kebakaran, keluar Sea, keluar...." kata Ice heboh. Sea hanya terkekeh melihat tingkah Ice.

"Lah, ngapain lo ketawa?" Sea masih tertawa.

"Tadi lo yang teriak? Dan lo bohong?" Ice memutar bola matanya malas.

"Sumpah, ekspresi lo tadi harusnya gue rekam.." Sea masih tertawa.

"Eh, btw, momen ni langka kali, tumben seorang ketua kelas kelas ini dateng sepagi ini"

"Hahaha, lagi rajin, mood nya bagus.." Sea tersenyum, tak seperti hari hari sebelumnya.

"Kok bisa mood lo bagus?"

"Ada deh.." Sea tersenyum jahil.

"Ice, lo lupa?"

"Ha? Lupa? Lupa apa?" Ice terlihat bingung.

"Lo beneran lupa?"

"Lupa apa?"

"Gajadi"

Waktu berjalan dengan cepat, sudah banyak siswa yang datang, mereka pun belajar seperti biasa.

"Eh Sea, video dramanya katanya udah boleh di kumpul, mau dinilai dari karang, biar cepet karang aja kumpul..." kata Reyhan.

"Oke, gue kirim karang" Sea segera mengambil ponselnya dan mengirimkan video hasil syuting itu ke guru.

"Done" kata Sea.

Kringggggggggg

Bel istirahat berbunyi.

Semua siswa ke kantin terkecuali Ice dan Sea yang masih di kelas.

"Sea.." panggil Ice.

"Hm?"

"Habede..."

"Lo pikir gue lupa kan? Haha" Ice tersenyum.

"Lah, inget juga lo... makasih"

Ice tersenyum, "Sea, gue mau bilang sesuatu sama lo juga"

"Hm? Apa?"

"Lo mau tau kan, siapa yang ada di hati gue selama ini? Siapa yang gue suka, lo mau tau kan?"

"Hm, iya iyaa, mauu, apa? Siapa?" Sea seketika heboh.

"Tapi gue takut bilangin lo.."

"Tenang aja, gue ga bakal bocor.. cepet cepet"

"Dia sekarang lagi ada dikelas nya ni sama gue berdua, dan dia lagi... berdiri didepan gue.." kata Ice ragu, sudah tak ada lagi senyuman di mata Ice, ia menatap mata Sea yang ada didepannya, Sea juga masih terdiam, tidak syok atau lain lain.

"Hm? Gue? Lo suka sama gue? Ice suka sama Sea?" Sea masih memasang wajah bingung.

"Iya.."

"Ice, lo ga bercanda kan? Lo serius?" Tanya Sea yang mulai mengeluarkan gejala gejala kagetnya.

"Iya Sea, gu-gue serius, gue tau ini ga cocok, gue tau gue keliatan kek orang yang ga punya harga diri ngungkapin suka ke cowok.. tapi... gue juga uda ga kuat nyimpen perasaan ini"

"Sejak kapan?" Tanya Sea.

"Dari Smp, udah 3 tahun.." kata Ice, ia sudah berani lagi menatap mata Sea.

"Berarti waktu gue pacaran sama Clarissa, lo..."

"Iya, gue udah suka sama lo.."

"Berarti gue putus, lo seneng kan?" Tanya Sea serius.

"G-ga gitu juga.."

"Lo tau kan Ice? Kalau gue... ga pernah suka sama lo... bahkan...." Sea menghentikan perkataannya.

"Bahkan karang.." lanjut Sea. Ice membeku, untung saja ia masih bisa menahan air matanya, ia memang sudah mempersiapkan diri untuk mendengar semua jawaban Sea. Untung saja ada persiapan.

Ice berusaha tersenyum dan kembali menatap wajah Sea.

"Gapapa kok Sea.." Ice masih tersenyum.

"Tapi ada satu yang lo belum tau" kata Sea.

"Ap--" perkataan Ice terpotong oleh Liyenta yang baru datang.

"Seaaaaaa" Liyenta tersenyum dan langsung berjalan memasuki kelas Sea.

"Ta.." Sea tersenyum.

"Pas, Ice.." kata Sea.

"Kenapa?"

"Ini Liyenta, pacar gue.." kata Sea.

Deg.

Iya, gue memang udah persiapan, tapi hal ini belum ada di persiapan gue, gue ga nyangka ini bakal terjadi, gue ga nyangka secepat ini..

Ice tambah membeku, ia tak tau harus menjawab apa, mood nya sudah hancur. Ia hanya ingin menangis sekeras kerasnya sekarang, tapi ia masih menahannya.

Flashback on

Ini sudah jam 12.34 malem, tapi Sea belum tidur, ia masih memikirkan perasaannya tadi di sekolah saat di datangi Liyenta, akhirnya Sea memutuskan untuk chat Liyenta pada jam segitu, ia yakin Liyenta pasti belum tidur karena Sea memang tahu kebiasaan gadis itu yang suka bergadang.

Sea Aidyn:

"P"

"Lita"

"Gw yakin lo blm tidur kan?"

Liyenta.lita:

"Wih, di chat malem""

"Da apa?"

Sea Aidyn:

"Lo pikir gw g peka?"

Liyenta.lita:

"Hm? Maksud lo?"

Sea Aidyn:

"Selama ini lo berusaha buat gw peka, tapi gw sengaja ga nunjukin klo gw udh tau sebenrnya lo suka sama gw.."

"Itu karna gw udh punya kak rissa"

"Tapi krg.."

"Gw yakin sama perasaan gw"

"Gw suka sama lo, lo sama gw pacaran mau?"

Liyenta.lita:

"😂😂"

"Ternyata gtu cara lo nembak cewek"

"Gw sih mau jadi pacar lo"

"Asal lo ga selingkuh, wkwkwk"

"Tapi yauda deh, gue terima"

"😆😆"

Sea Aidyn:

"Wkwkkw"

"Yauda.. see u tomorrow❤"

"Good night"

Liyenta.lita:

"Good night, see u tomorrow💖💖"

Flashback off