Erick berjalan menuju kamar Erlina sesuai permintaan Luna untuk mengecek keadaan Erlina. Dia mengetuk pelan kamar Erlina, tidak ada jawaban, akhirnya Erick membuka pintu kamar Erlina yang tidak dikunci.
"Lin," panggilnya dengan lembut. Erick mendapati Erlina yang sedang tidur dengan posisi telungkup, membenamkan wajahnya di atas bantal. Dia pasti sedang menangis, tebak Erick. Didekatinya adiknya.
"Mau cerita sama Abang?" tanya Erick, dia duduk di pinggir tempat tidur Erlina.
Erlina mengangguk, dia ingin menceritakan semuanya, tidak pernah ada rahasia antara dirinya dan Erick. Setiap ada masalah Erlina pasti langsung cerita pada Erick.
"Sini, kamu kenapa?" tanya Erick, menarik tubuh adiknya untuk masuk ke pelukannya. Erick memberinya usapan lembut, membuat Erlina menjadi lebih tenang.
"Aku malu dan kesal" ucap Erlina diantara isak tangisnya.
"Malu dan kesal kenapa?" tanya Erick.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com