Malam itu, dirumah Erlina dan Erick. Erlina tidak henti-hentinya memuji Luna. Terlebih lagi saat dia tahu kalau Luna memegang posisi penting di kantornya, dan ternyata profesi Luna yang adalah seorang arsitek.
"Abang, harus cepat-cepat lulus ya, biar cepetan lamar Kak Luna, yang kaya Kak Luna, langka Bang jaman sekarang." ucap Erlina. Erick tertawa saja mendengar adiknya itu. Luna memang selalu bisa membuat orang terpesona, seperti dirinya sendiri yang terpesona setengah mati pada pacarnya itu sejak pertama bertemu dengan Luna di Padang beberapa bulan lalu.
"Iya, Abang bentar lagi lulus kok," balas Erick.
"Kamu nih, yang jadi pikiran Abang," lanjutnya.
"Aku?" tanya Erlina, pura-pura bingung.
"Iya Lin... Jangan kerja jauh-jauh ya, kasihan mama sering sendirian kalau lagi enggak kerja." jelas Erick.
"Iya Bang, semoga aku bisa pindah ke radio cabang yang disini ya" ucap Erlina. Posisinya sebagai karyawan baru tentu agak sulit untuk minta dipindahkan.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com