Si Pemaksa Berulah

Selamat membaca

¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Cashel Group

Kendrick merasa hari ini moodnya naik-turun dengan tingkatan yang tidak diduganya. Sedetik yang lalu ia merasa sangat ingin menghancurkan sesuatu, tapi saat ini justru senang dengan senyum yang disembunyikan dengan baik.

Ia memandangi bagaimana bibir tebal bagian bawah wanita di sampingnya dengan pikiran entah kemana. Ia bahkan tidak sadar menelan saliva, saat ingat adegan ciumannya yang panas di sebuah bilik toilet.

Gleup!

Bagaimana rasanya, jika aku menciumnya d sini dan saat ini juga, heum…

Pikiran nistanya sudah merambat ke jalur yang tidak benar dan ia akan tetap lurus, bahkan menabrak jika tidak mengenyahkan pikirannya itu. Maka itu, ia pun segera melirikkan manik birunya ke arah lainnya, asal tidak ke bibir yang masih bergerak menjelaskan sesuatu kepadanya.

Namun sayang, pikiran Ken dan si wanita berbeda, karena si wanita justru merasa Ken tidak mendengarkan apa yang dikatakannya dari awal penjelasan.