webnovel

Pertemuan Tak Terduga

PLOT PERTAMA

Aria adalah anak yang rajin, dia lulus sekolah 5 tahun yang lalu dan sekarang bekerja jauh dari kampung halamannya, dia hidup seorang diri agar dia lebih bebas mengekspresikan dirinya.

Aria juga mempunyai teman dekat di kota itu, yasmin ( perempuan ) dan Radi ( laki²) keduanya adalah teman SMA Aria, mereka bekerja di perusahaan yang sama, cuma Aria yang bekerja di perusahaan berbeda.

Yasmin orangnya pemalu, cantik, selalu dapat di andalkan. Sedangkan Radi dia itu cowok yang misterius, dan mempunyai tingkat kemalasan dalam berbagai hal.

Suatu hari Aria, Radi, dan Yasmin pergi jalan-jalan menikmati hari libur mereka pergi ke gunung, dan saat tiba di tempat istirahat sambil menikmati makanan mereka dikejutkan oleh seorang cewek yang jatuh di kursi, karena pijakan kursi tempat duduk cewek itu tidak rata.

" gubrakk" cewek itu terjatuh ke tanah.

Sontak orang-orang yang berada di tempat itu matanya tertuju ke arah si cewek yang terjatuh itu, setelah terjatuh ke tanah, cewek itu dibantu oleh lelaki yang ada di sampingnya.

Saat itu, Aria, Radi, dan Yasmin pun hanya bisa kaget, dan ketiganya pun saling menatap muka seraya menahan tawa mereka karena melihat kejadian itu.

Dan si cewek tersebut melihat ke arah mereka bertiga dengan tatapan malu dan terlihat ingin menangis, tapi untungnya si cowok yang disampingnya langsung membawanya pergi.

Setelah pasangan tersebut pergi, mereka bertiga langsung tertawa mengingat kejadian konyol tersebut. Setelah makan dan istirahatnya selesai mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka ke arah puncak gunung tersebut.

Di perjalanan pun mereka masih saya terbayang kejadian di tempat istirahat tadi, tapi tiba-tiba Radi nyeletuk .;

" sepertinya gue familiar deh dengan cewek tadi, serasa nggak asing " kata Radi.

Aria pun menjawab, ;

" ah lu mah, tiap liat cewek cantik ngomong perasaan kenal mulu" jawab Aria.

" hmm hmmm " Yasmin mengangguk ( sambil cengengesan ) karena masih terbayang kejadian tadi.

Dan setibanya di puncak gunung, tanpa sepatah kata si pemalu Yasmin langsung berlari kesana-kemari, Aria dan Radi ditinggalkan begitu saja.

Dan tiba-tiba Yasmin berteriak,;

" hey kalian sini deh, kita foto bareng kalian terlalu santai." Ucap Yasmin

Radi langsung menjawab,;

"Nyantai lah baru aja nyampe, emangnya mau kemana". (Sambil nyamperin Yasmin yang tiba-tiba jadi periang).

Dan mereka bertiga pun berfoto bareng, tapi ada sesuatu yang mengganjal di pikiran Aria dengan tingkah mereka berdua, yang selama ini ingin ditanyakan Aria kepada mereka berdua.

" eh entah kenapa gue melihat lu pada ada yang aneh deh." Celetuk Aria.

Yasmin dan Radi kaget, keduanya menatap Aria dengan tatapan tajam.

"ehh, Aneh apanya Aria?" Tanya Yasmin.

"Iya, lu mah ada-ada aya Aria!" Sambung Radi.

" enggak gini loh, Rad kalau lu di deket si Yasmin lu jadi pendiam tau gak, lu jadi kek lebih dewasa gitu, kek nya lu merhatiin si Yasmin gitu Rad" jawab Aria.

"Terus lu Yas, kan elu tuh orangnya pemalu, tapi kalo sama si Radi lu jadi bersemangat gitu, lu kayaknya nyaman gitu, apa lu berdua jadian? " sambung Aria.

" Terus kalau kita udah jadian emangnya kenapa? ". Jawab Yasmin. (Sambil tersenyum, lalu memalingkan wajahnya ke pemandangan di sekitar mereka bertiga.), dan berjalan meninggalkan Aria dan Radi.

Radi pun menjawab " yaah enggak lah bego, kalo gue pacaran sama si Yasmin, gue enggak bakal mau ngajak elu pergi kesini, mending gue berdua ama dia, lu cuma jadi pengganggu kalo gue sama si Yasmin pacaran" jawab Radi, (sambil tertawa) dan mengikuti si Yasmin.

Aria pun hanya bisa "mengangguk, dan tetap heran dengan tingkah mereka, karena tidak bisa memahami kedua temannya meskipun telah lama bersama.

Setelah beberapa jam menghabiskan waktu di puncak gunung, mereka bertiga pun bergegas pulang, karena waktu juga sudah sore.

Mereka tiba di rumah masing-masing, mereka tetap saja kepikiran kejadian konyol cewek tadi dan tiada hentinya membahas tentang hari ini, apalagi Yasmin yang menjadi super bawel.

( Berpindah Hari )

Aria pulang kerja dengan wajah yang kusut, karena di pekerjaannya dia mendapat masalah senior di kerjaannya mau resign, dan dia tidak dapat menghentikannya karena itu adalah keinginannya.

Dan dia pun mengajak Yasmin dan Radi keluar sekedar nongkrong di kafe. (tapi Radi tidak ikut, karena ada urusan).

Aria dan Yasmin pun pergi berdua.

Sesampainya di kafe Yasmin dan Aria memesan minuman.

Yasmin yang melihat Aria bermuka kusut pun bertanya,?

" Aria Kamu kenapa, dari tadi kok mukamu kusut begitu?" Tanyanya.

" gue lagi kesel Yas." Jawab Aria

" iya kenapa, kesel juga kan ada alasannya, gak mungkin tiba-tiba kamu kesel sendiri kan, wajah kamu kek biji kedongdong gitu, enggak enak di pandang tau." Imbuh Yasmin.

" yaah, kan gini Yas, Mbak Ania senior gue di kerjaan mau resign, yang enggak bisa gue terima, dia orang yang paling deket dengan gue, temen ngobrol gue, yah pokoknya dia yang paling baik lah, dia juga temen curhat gue." Jawab Aria.

" tapi kamu tahu alasan dia resign kenapa, terus kamu udah meyakinkan dia buat bertahan?" Tanya Yasmin Kembali.

" tau lah Yas, gue juga udah tanya, tapi dia jawabnya pengen nyari tempat yang nyaman, dia tetep sama pendiriannya, gue juga enggak mau ambil pusing, toh itu juga keputusannya." jawab Aria.

Yasmin tersenyum sambil melirik Aria dan berkata,;

" Ohh, ternyata temen Yasmin udah jatuh cinta yaa sama mbak senior yang selalu ada untuknya, hmmm Yasmin kalah deh (sambil menempelkan dagunya di tangannya dan berkata) " kalau Aria jatuh cinta sama si mbak senior, Yasmin mungkin udah nggak di butuhkan yaa"" tanya Yasmin.

Aria pun langsung mencubit pipi Yasmin dengan gemas dan berkata,;

" huahh tingkah manja nya keluar, jadi gemes tau, udah lah kita jadian aja" candaan Aria.

" maaf kamu bukan tipe ku" jawab Yasmin sambil tertawa.

Keesokan harinya Aria tiba di kantornya,

dan bertemu Mbak Ania, dengan seseorang

disampingnya, mbak Ania pun memperkenalkan orang itu, dan ternyata cewek itu adalah pengganti mbak Ania, dan akan menjadi senior baru Aria di kantornya.

" pagi Aria, mana semangat pagi mu" tanya Mbak Ania tersenyum ( sambil menepuk-nepuk pundak Aria).

Aria cuma bisa tersenyum mendengar sapaan mbak Ania,;

" oh iya Aria, ini Ibu Hara yang akan menggantikan aku jadi seniormu, kamu harus jadi junior yang baik ya," ucap Mbak Ania

Mbak Ania menghampiri Aria.

(Mbak Ania pun berbisik sama Aria)

" dia imut kan, kalo maskernya di buka, dia bener-bener cantik lho, masih jomblo pula."". Tambah Mbak Ania dengan candaan ciri khas nya.

Aria dan Hara pun saling memandang dan tersenyum sambil menganggukkan kepalanya tanda menyapa.

Mereka bertiga pun masuk ke ruangan tempat kerja mereka, Mbak Ania pun mengenalkan perlengkapan dan alat-alat kerja di ruangan itu.

Aria pun sambil melihat mereka berdua ngobrol, dalam hatinya bergumam,;

" astaga, kenapa sih Mbak ania harus keluar, gue udah nyaman banget sama mbak Ania."

" tapi di pikir-pikir mbak pengganti juga nggak buruk banget kok, jadi penasaran gimana ya wajahnya. ( Hara masih memakai maskernya )" Pikir Aria.

Ketika Aria sedang bergumam, tiba-tiba Mbak Ania berbicara.

" oh ya Aria, kamu juga jangan macam-macam ya sama bu Hara, beliau ini kakaknya Pak Azwan pimpinan kita, kamu sering mendengar nama beliau kan?" Tanya Mbak Ania.

" ok, komandan" jawab Aria sambil hormat.

Aria pun terheran mendengar ucapan Mbak Ania, dan bergumam,;

"hehh kakaknya pak Azwan itu ya, yah biarpun gue belum pernah bertemu pak Azwan, tapi gue juga harus jaga-jaga sama bu Hara ini" gumam Aria.

Mbak Ania adalah senior Aria, dia jarang sekali murung, dia selalu terlihat kuat, Mbak Ania selalu ceria.

Hara adalah pengganti Mbak Ania di kantor Aria, dia punya badan kecil, tapi dalam sikapnya masih misterius dan dia juga datang ke kantor memakai masker.

Keesokan harinya Aria masuk kantor lebih awal, karena mendengar Hara adalah kakak dari pengelola perusahaan tersebut dan Aria ingin di pandang baik oleh Hara sebagai atasannya.

Setibanya di kantor ternyata Hara sudah stand by di ruangan duluan, Aria pun masuk ruangan dengan badan lemas karena dia sudah di dahului Hara.

Sudah 2 jam di ruangan itu, suasana sepi sekali, baik Aria maupun Hara tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

Di benak Aria pun berkata,;

" ahh gue enggak tahan dengan ini, kalo sama mbak Ania gue udah ngobrol, becanda, malah beli makanan, satu ruangan dengan si Hara ini, gue ngerasa enggak bisa apa-apa". gumam Aria.

Tiba-tiba terdengar suara telpon Hara berbunyi, dan Hara pun mengangkat telponnya.

Dan ternyata yang menelpon Hara adalah adiknya, Azwan yang mengelola perusahaan ini.

Dan mendengar percakapan Hara dengan Azwan, Aria merasa enggak asing dengan logat Hara dan timbul dalam benaknya untuk memulai percakapan dengan Hara, dan Aria pun memberanikan diri bertanya kepada Hara.

" OH iya mbak Hara ya, mbak u,udah lama bekerja sebagai team leader gini?" Tanya Aria sambil gugup.

Tapi Hara tidak merespon pertanyaan Aria, Hara memberikan dokumen kepada Aria, lalu pergi meninggalkan Aria di ruangan itu sendirian.

Dan Aria pun di buat gedek sama sikap Hara, dan seharian di ruangan itu bagai malam yang sepi tanpa ada suara.

Jam kerja sudah selesai Aria pun bergegas meninggalkan ruangan, tiba-tiba ada telpon dari Yasmin ngajak nongkrong karena ada ajakan dari Radi.

Setibanya di tempat tongkrongan Aria sangat terkejut, ternyata Mbak Ania ada ikut bersama mereka.

Dan Mbak Ania saat melihat langsung tertawa terbahak-bahak seraya berkata,;

" oh ini yang kalian bilang kayak orang yang kehilangan arah, enggak punya motivasi, dan juga seperti orang tua kalian, jadi ini orangnya" sambil menepuk pundak Aria.

( ternyata Mbak Ania pindah ke kantor Radi dan Hara).

Dan Mbak Ania pun bertanya tentang gimana rasanya bekerja bersama seorang yang cantik, pintar, dan juga enak di acak ngobrol seperti Hara.

Aria pun menjawab dengan nada ketus,;

" parah Mbak, dia orangnya pendiam, malahan enggak ada sisi enak di ajak ngobrol, malahan saya tanya dia langsung pergi." Jawab Aria ( sambil menghela nafas).

tapi Mbak Ania tetap nggak percaya, karena Mbak Ania pernah bertemu dengan Hara di luar, Hara itu orangnya asik, pintar cari suasana untuk mengobrol.

Saat mereka sedang asik ngobrol, tiba-tiba seseorang yang nyamperin Mbak Ania, dan orang itu Azwan.

Azwan pun menyapa Mbak Ania,;

" ehh kok Mbak Ania disini, gimana pekerjaan yang barunya nyaman enggak?" Tanya Azwan.

Mbak Ania pun menjawab,;

" biasa Wan lagi nyari makan, yaah sangat nyaman Wan, Aku juga langsung di ajak nongkrong sama teman-teman kerjaku, kenalin ini rekan kerja di kantor baruku Yasmin dan Radi." Jawab Mbak Ania.

" oh iya, Azwan sendiri disini nyari makan ya, disini aja zwan makannya, lagipula tempatnya masih kosong kok." Imbuh Mbak Ania.

Azwan pun tanpa ragu menerima tawaran Mbak Ania, tidak heran Azwan langsung menerima tawaran itu, karena Mbak Ania adalah orang yang sangat terbuka kepada siapapun, tetapi Azwan tampak sedang menunggu seseorang.

Sambil menunggu makanan datang mereka ngobrol, dan Mbak Ania mengenalkan Aria Kepada Azwan, bahwa Aria adalah junior di kantor yang Azwan kelola, dan sekarang yang menjadi Senior Aria itu adalah Hara, kakaknya Azwan.

Azwan pun senang mendengan itu, karena mereka sekarang bisa bertemu, dan menitipkan Hara kepada Aria, dan meminta mereka bisa cepat akrab.

( Aria hanya bisa mengangguk dan tesenyum kepada Azwan).

Ternyata orang yang sedang di tunggu oleh Azwan adalah Hara, si gadis misterius itu, Hara pun datang dan nyamperin Azwan.

" dari mana aja kak, lama banget sih." Tanya Azwan

" oh iya enggak apa² kan kalau kita makan disini bareng mereka, lagian disini ada kak Ania dan kak Aria yang udah kakak kenal" sambung Azwan

Hara melihat sekeliling Azwan, dan melihat ke arah Aria.

Dengan tegas Hara menjawab,;

" Aku enggak lapar zwan, aku pulang aja lah capek, lagian tadi juga udah makan." Jawab Hara ( sambil meninggalkan Azwan)

mendengar ucapan yang keluar dari mulut kakaknya, Azwan pun berkata,;

" kakak ini gimana sih, kan kakak yang mengajak Azwan cari makan." Ucapnya

( Hara tetap pergi meninggalkan Azwan).

Melihat sikap kakaknya itu, Azwan langsung meminta maaf kepada mereka, dan azwan pun langsung menyusul kakaknya pergi.

Melihat sikap Hara yang tanpa sopan santun semakin membuat Aria jengkel dengan perlakuan Hara, dan itu merambat ke pekerjaan mereka membuat ruangan kantor mereka seperti tiada penghuni hening tiada obrolan selama satu minggu.

****************