webnovel

My Internal Mistakes

Tác giả: mmymellonear_
Thiếu niên
Đang thực hiện · 74.6K Lượt xem
  • 236 ch
    Nội dung
  • 5.0
    13 số lượng người đọc
  • NO.200+
    HỖ TRỢ
Tóm tắt

My Internal Mistakes Hidup menjadi seorang gadis yang merupakan anak dari seorang pembantu membuat Asyara Hemalia menjadi gadis yang sangat suka bekerja keras. Sejak kecil ia memiliki hidup yang jauh dari kata cukup. Namun, gadis itu tetap mensyukuri hari-hari yang ia lewati dengan kebahagiaan bersama ibunya. Namun, semenjak ia duduk di kelas sebelas SMA, hal yang tak terduga datang, membuat hidupnya berubah 180 derajat. Kehadiran dua sosok pria bersaudara membuat Asyara bimbang. Sean ataupun Chrish, dua lelaki itu memiliki perasaan yang dalam pada Asyara. Di balik statusnya yang merupakan anak seorang pembantu, dapatkah Asyara menemukan cinta sejatinya? Atau kah Asyara memilih pergi dan melupakan semuanya? Penasaran? Ikuti keseruan kisahnya di, My Internal Mistakes!

Chapter 1Tiada Pilihan

Hempasan angin sore menerbangkan anak-anak rambut seorang gadis yang saat itu duduk dengan tenang di tepi danau. Angin yang dingin itu, seolah menemaninya, dengan gemerisik daun yang gugur dan bergoyang karena terbelai angin, hingga sinar mentari kejinggaan khas senja menjadi obyek paling indah yang kini ada di depannya.

Asyara Hemalia, begitu nama lengkapnya. Gadis itu hampir sudah dua jam berada di atas tembok pembatas danau. Ia tak lelah, sebab buku-buku tebal kini ada di genggamannya. Membuka halaman demi halaman untuk ia baca dengan seksama.

Hanya sendiri, seorang diri, dengan headset yang dipasang di telinganya, Asyara mendengarkan lagu favorit yang selalu membuat moodnya naik drastis. Saat gadis itu membuka halaman selanjutnya dari buku astronomi yang ia baca, tiba-tiba angin berhembus kuat, selembar kertas yang terlipat di dalam buku tersebut langsung terbang tersapu angin. Entah kertas apa, Asyara sendiri tak tahu, yang pasti saat menyadari kertas itu terbawa angin, Asyara langsung berdiri dari tempatnya, lalu dengan cepat menuruni tembok pembatas, berlari kencang berusaha menggapai kertas yang terbang mengikuti arah ke mana angin melaju.

Langkah demi langkah berulang kali Asyara picu dengan cepat, nafasnya mulai terengah dengan tempo jantung yang berdetak mulai tak beraturan. Asyara menghela nafas lelah, menghentikan lajunya dengan tatapan yang terus terkunci pada selembar kertas itu. Jangan-jangan itu kertas khusus ataupun penting yang diselipkan di buku astronomi yang super tebal tadi. Jadi mau tak mau Asyara harus mendapatkannya kembali!

Kini, Asyara melihat kertas tersebut sudah tergeletak diatas aspal, jalanan yang berdiri di antara danau itu cukup sepi dan kecil. Hanya beberapa kendaraan yang melewatinya, dan hanya beberapa orang yang sering menghabiskan waktu di sana. Saat Asyara melangkah mendekati kertas itu, lalu membungkuk untuk mengambilnya, tiba-tiba datang sebuah motor yang melaju dengan kencang dari arah kanan. Pengendara motor itu menyalakan klakson dengan kuat, namun Asyara yang saat itu memakai headset dengan lagu yang diputar dengan volume kencang membuat Asyara tak bisa mendengar bunyi klakson pengendara itu.

TIIIIIN! TIIIIIN! TIIIIIN!

Merasa kesal, pengendara itu menghentikan laju motornya dengan terpaksa, lalu membuka helmnya. Bersamaan dengan itu, Asyara melirik pada pengendara itu. Gadis itu langsung terbelalak, terkejut.

Asyara melihat pengendara itu adalah seorang lelaki dengan rambut hitam legam dengan tatapan tajam, rahang dan hidung yang tegas. Tatapan lelaki itu dingin sekali, berhasil merasuk pada benak Asyara, membuat nyali gadis itu sedikit menciut.

"Apa kau tak mendengar suara klakson motorku tadi?" tanya lelaki dengan wajah datar itu, namun dari nada suaranya, kentara sekali lelaki itu terlihat kesal.

Asyara menatap lelaki itu tanpa kedip, tanpa ekspresi. Lalu, ia mengangkat alisnya. "Apa?" tanya gadis itu mengulangi.

Tatapan lelaki itu berubah tajam, berusaha menelisik tatapan Asyara yang nampaknya tak merasa bersalah sedikitpun. Lalu, ia langsung mendengus kecil. Merasa tak ada gunanya ia berdiri di sana sekarang, lelaki itu mendengus. Lalu, tanpa sadar, ia melihat sebuah kertas yang kini menjadi perhatian Asyara. Gadis itu kembali membungkuk, hendak mengambilnya. Namun, lelaki tersebut terlebih dahulu menginjak kertas itu.

Hal tersebut langsung membuat manik Asyara terbelalak. "Hay, apa yang kamu lakukan?!" tanya Asyara sembari beralih menatap manik tajam lelaki di hadapannya.

Lelaki itu tak menjawab dan lebih memilih membungkuk untuk mengambil selembar kertas tersebut. Ia membaca kata itu sesaat setelah ia meluruskan punggungnya.

"Kembalikan," titah Asyara malas.

Tanpa mau menjawab pertanyaan Asyara, lelaki tersebut langsung meremas selembar kertas tadi, kemudian menyimpan kertas yang sudah tergulung itu ke dalam saku jaketnya. Tanpa pikir panjang, ia berbalik badan kemudian melangkahkan kakinya menuju keberadaan motornya.

Asyara langsung melotot. Gadis itu langsung mengerutkan keningnya. Kenapa lelaki itu aneh sekali? Tiba-tiba marah, lalu setelah melihat selembar kertas barusan, ekspresi wajahnya langsung berubah secara drastis.

BRUUUM! BRUUUM!

Bunyi pedal gas yang ditarik berhasil menyadarkan lamunan Asyara. Gadis itu langsung berlari cepat ke arah lelaki itu.

"Hey, kembalikan kertasku!" pekiknya. Namun, lelaki itu lebih memilih menjalankan motornya dengan cepat, hingga membelah jalanan tanpa memedulikan Asyara.

"Hey, tunggu! Kembalikan—" Ucapan Asyara terputus saat motor lelaki itu melesat melewatinya hingga anak-anak rambutnya tertebas kuat.

Asyara langsung berdesis kesal, kemudian berlari kencang. "Hey! Kertasku! Kembalikaaaaan!" teriak Asyara tak menyerah. Namun, saat melihat siluet tubuh lelaki itu yang semakin menjauh, Asya berhenti berlari dan menghela nafas kasar. Ia menatap perawakan lelaki tadi yang mulai tertelan jarak.

"Aish! Siapa sih lelaki itu?!" tanya Asya dengan nada menyentak sekaligus kesal.

***

Klek!

Asyara kembali ke rumah dengan mood yang benar-benar tak menyenangkan. Gadis itu menyimpan sepatunya di rak dengan malas. Lalu, berjalan ke arah ruang tamu yang ternyata sudah ada seseorang yang entah sejak kapan sudah berada di sana.

"Asya, kamu sudah pulang, Nak?" tanya Alma, ibunda Asyara.

Asya melirik sekilas, lalu berjalan menghampiri ibunya itu. Entah apa yang ibunya lakukan di ruang tamu, sepertinya tengah beres-beres. Ya, seperti biasa apabila ibunya itu baru pulang dari tempat kerja.

"Mama pulang hari ini, tumben? Bukannya Mama pulang dua minggu sekali?" tanyanya sembari duduk di hadapan sang ibu sembari menyambar sebuah susu kotak yang ada di atas meja. Entah punya siapa.

Alma tak langsung menjawab, wanita berumur itu lebih memilih menyelesaikan pekerjaannya. Melipat baju-baju milik Asyara dan memasukannya ke dalam sebuah koper besar.

Hal itu sukses membuat Asyara terhenyak, terdiam beberapa saat seolah-olah berusaha mencerna akan apa maksud dari apa gang dilakukan oleh Alma sekarang.

"Mama ... Kenapa ... bajuku dimasukkan ke dalam koper?" tanya Asya ragu. "Apa kita akan berlibur?" tanyanya lagi menebak. Ya, walaupun Asya tahu, berlibur tak mungkin sampai membawa baju-bajunya dengan jumlah banyak.

Alma menghela nafas. "Asya, apa kamu masih tak mengerti juga?" tanya Alma tak habis pikir. "Malam ini, kamu akan ikut Mama, ke rumah majikan Mama," lanjut Alma.

Tuk!

Kotak susu yang tengah dipegang oleh Asya terjatuh tanpa sadar, sekaligus mengembalikan pikiran Asya ke dunia nyata.

Alma langsung menatap Asya diam, wanita itu hapal betul dengan Asya yang selama ini selalu menolak keinginannya untuk ikut dengannya dan tinggal di rumah majikan Alma.

Asya perlahan mengambil kotak susunya yang sempat jatuh, tanpa menatap ke arah Alma, Asya mengepalkan tangannya diam-diam. "Kenapa mendadak? Bukannya dari dulu aku tak mau tinggal di rumah majikan Mama? Kenapa Mama masih saja memaksaku? Apalagi—"

"Asya," sambar Alma cepat sembari menatap Asya dingin. "Kalau kamu tak ingin ikut bersama Mama, maka jangan pernah kamu temui Mama lagi!"

***

—Bersambung—

Bạn cũng có thể thích

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Thiếu niên
4.9
368 Chs

Sahabatku Kekasih Hatiku

Aira Salsabila gadis cantik dan menarik, anak kepala desa yang memiliki wawasan luas dan modern,bersahabat dengan Ihsan Airlangga,pemuda tampan yang pandai bermain musik,dan punya sederet keahlian, putra seorang dokter pemilik salah satu rumah sakit terkenal Cikarang. Persahabatan itu terjalin sejak mereka duduk dibangku Sekolah Dasar hingga sekarang. Ihsan memendam perasaannya cintanya sekian lama hanya untuk Aira seorang.Pemuda itu tidak mau memulai untuk mengutarakan isi hatinya,berbagai macam pertimbangan dan rasa sungkan pada sahabatnya. Kekhawatirannya terhadap gadis itu yang banyak disukai oleh banyak pemuda, membawa keberanian bagi dirinya untuk segera menyatakan cintanya pada sang "Tuan Putri kembang desa yang amat dicintainya. " I love you Aira" Alhasil cintanya tidak bertepuk sebelah tangan,gadis pujaannya itu menerima cinta Ihsan dengan tulus. " I love you too" Kemudian mereka menjalani hubungan jarak jauh antara Jakarta - Bandung "Long Distance Relationship" kata anak muda zaman now. Dapatkah mereka menahan rasa rindu yang menggelora,dan cinta yang membara? Apa reaksi dari Aira dan keluarganya, ketika tiba tiba Ihsan ingin menikahinya? Mampukah Aira dan Ihsan bertahan dalam hubungan jarak jauh tersebut?Apa saja yang akan mereka alami berdua???? Yuuuk ikuti terus kelanjutan cerita ini "Sahabatku,Kekasih Hatiku" pada bab bab berikutnya. Jangan lupa dukung terus novel ini dengan memberi power stone dan review yang baik, sebagai energi baru untuk author dalam menulis cerita ini. Selamat Membaca....... Kamila Qha

Kamila_Qha · Thiếu niên
4.9
178 Chs
Mục lục
Âm lượng 1

số lượng người đọc

  • Đánh giá xếp hạng tổng thể
  • Chất lượng bài viết
  • Cập nhật độ ổn định
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới
Các đánh giá
đã thích
Mới nhất

HỖ TRỢ