webnovel

JANGAN PERGI CINTA

Tác giả: ANESHA_BEE
Thiếu niên
Hoàn thành · 458.2K Lượt xem
  • 216 ch
    Nội dung
  • 4.9
    61 số lượng người đọc
  • NO.200+
    HỖ TRỢ
Tóm tắt

SINOPSIS : SUDAH TAMAT *Karena cinta tak harus memiliki* Bima dan Aliya adalah sahabat dari kecil. Bima si laki-laki jahil yang suka menjahili Aliya sejak kecil itu tumbuh menjadi lelaki yang selalu berada di garis terdepan untuk melindungi Aliya yang cengeng dan penakut. Aliya tumbuh menjadi gadis cantik yang digilai para pria populer di kampusnya. Kecuali Bima yang sudah menganggap Aliya seperti adiknya sendiri. Meski mereka sepantaran. Tapi bagaimana jadinya Jika suatu ketika, Bima harus menanggung kesalahan yang tidak dia perbuat terhadap Aliya? Dia bertanggung jawab atas apa yang tidak ia lakukan. Devano laki-laki yang menjalin hubungan dengan Aliya, tidak datang di hari pernikahan mereka. Tak ingin melihat sahabatnya sedih dan menderita, Bima akhirnya harus menikahi Aliya menggantikan Devano. Bagaimana biduk rumah tangga mereka, sedangkan hati Bima sesungguhnya hanya untuk Zivana? Akankah tetap mau mempertahankan pernikahannya dengan Bima? atau melepaskan Bima yang sudah banyak berkorban untuknya agar bahagia bersama Zivana? Ikuti terus kisah mereka di Novel "JANGAN PERGI CINTA"

Thẻ
1 thẻ
Chapter 1MASALAH ALIYA

Bima putra Dirgantara naik pitam setelah mendapat telepon dari sahabat yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri. Dia menyambar jaket hitam dan kunci motornya. Tak memperdulikan teriakan mamanya.

"Bima, mau kemana kamu malam-malam begini!" Indira Mamanya Bima melirik jam sudah menunjuk pukul sepuluh malam. Biarpun Bima anak laki-laki, Indira menerapkan jam malam untuk anaknya yaitu jam sembilan. Bahkan sampai dia sekarang menjadi mahasiswa.

"Kenapa sih Ma? malam-malam begini teriak-teriak." Satya dan Karina yang mengekor di belakang papanya itu terganggu dengan teriakan Indira.

"Ini jam berapa Pah. Bima mau kemana itu naik motor malam-malam begini?" Indira menghentak- hentakkan kakinya merasa kesal dengan Bima yang pergi tanpa pamit dulu padanya.

"Sudahlah, Ma. Bima sudah dewasa. Dia sudah kuliah. Masa kamu masih menerapkan jam malam untuknya."

"Mama cuma khawatir dengan pergaulan di luar sana Pa. Mama tidak mau dia seperti Papa."

"Tuh kan diungkit lagi. Kamu ini kenapa sih Ma, selalu saja mengungkit masa lalu."

"Pah, Mah... Udah donk jangan berantem terus. Ada anakmu yang lucu dan imut nih di sini. Kalian akan mengotori otakku dengan pertengkaran kalian." Karina yang sekarang sudah kelas dua SMA, dilahirkan dengan otak jeniusnya, kesal setiap melihat Papa dan Mamanya yang sebentar-sebentar marah, lalu sebentar-sebentar mesra lagi.

"Cari Bima Pah. Pokoknya harus ketemu! Jangan masuk kamar kalau belum ketemu ya Pah." Indira melenggang begitu saja meninggalkan Satya dan Karina

"Mendengar orang dewasa bertengkar membuat otakku konslet. Semoga IQku tidak turun. Sabar ya Pah. Papa tahu kan mama memang begitu. Beliin martabak bang Dion juga ga marah lagi, Pah." Kirana menepuk pundak papanya pelan, lalu meninggalkan Papanya seorang diri.

"Kenapa aku harus punya dua wanita aneh di hidupku ya Allah. Istri yang bawelnya setengah mati. Anak perempuan yang otaknya terlalu pintar. Mau kemana nyari Bima sekarang?" Satya bicara dengan dirinya sendiri.

******

Bima panggilan yang Indira sematkan untuk Abimanyu sejak kecil kini tumbuh menjadi laki-laki yang tampan dan digilai cewek-cewek di kampusnya. Bahkan sejak SMA, banyak sekali yang menaruh hati padanya. Tapi hanya satu orang yang ia cintai dalam diam.

Bima memacu motor sport warna hitam dengan kecepatan tinggi. Suara tangisan Aliya yang diujung telpon tadi masih terngiang di telinganya.

"Aliya, Pak Arman, Tante Eva, Bima minta maaf ya. Bima janji tidak akan ganggu Aliya lagi.

Perkataan Bima waktu kecil itu sebagai janji yang akan dia tepati pada Aliya. Sejak SMP mereka selalu satu sekolah. Tidak ada cinta di antara mereka. Bima menganggap Aliya yang cengeng dan penakut itu sebagai adik yang harus ia lindungi. Sedangkan Aliya menganggap Bima sebagai kakak tempat ia mencurahkan isi hati.

"Ingat ya Al. Jangan pernah pacaran. Dalam agama kita dilarang pacaran." Ucap Bima saat Aliya dekat dengan salah satu pemuda di kampusnya yang bernama Vano.

"Tapi aku cinta sama dia Bim. Dia itu ganteng, populer, kaya lagi."

"Kalau dia laki-laki yang baik, dia tidak akan mengajakmu pacaran Al. Tapi dia akan mengajakmu menikah."

"Udah deh Bim. Ga usah khawatir. Aku bisa jaga diri koq."

"Terserah kamu lah. Ngeyel aja sukanya kalau dikasih tahu."

Percakapan Bima dan Aliya dua bulan lalu itu ternyata tak digubris oleh Aliya. Dia masih nekat menerima cinta Vano.

Dan kini kekhawatiran Bima terbukti. Aliya menelponnya dan memberitahukan kabar yang sangat mengejutkannya. Yang dia fikirkan adalah keadaan Aliya sekarang yang mengancam ingin bunuh diri.

Saat ini Aliya berada di salah satu JPO yang ada di Jakarta. Bima memarkirkan motornya terlebih dahulu lalu menaiki satu persatu anak tangga. Setelah sampai di atas, tampak olehnya seorang gadis dengan rambut panjang tergerai berdiri memandang lurus ke bawah. Seakan ingin loncat dari atas.

"Aliya...!!!!!!" Bima berlari menghampiri Aliya. Gadis itu menoleh ke arah Bima dengan deraian airmata. Bima ingin memeluk gadis itu. Tapi dia tak akan melakukannya. Biarpun mereka teman dekat, Bima tak pernah sekalipun menyentuh gadis itu.

"Kamu ini bodoh atau tolol sih Al. Aku kan sudah bilang, jangan pacaran. Kamu ngeyel sih jadi orang. Kenapa bisa berbuat sejauh itu?" Bima kesal sendiri melihat Aliya yang hanya bisa menangisi masalahnya.

"Maaf Bim. Aku cinta sama Vano."

"Terus dimana dia sekarang? Dia ninggalin kamu Al, saat kamu sudah hamil anaknya. Brengsek itu Vano. Aku akan cari dia. Akan aku seret dia biar tanggung jawab."

"Dia menghilang, Bim. Nomornya sudah tidak bisa dihubungi. "

"Kamu sudah ke rumahnya?"

"Belum. Aku takut Bim. Aku takut pulang Bim."

Bima memijit pelipisnya. Dia pusing memikirkan Aliya yang selalu saja ceroboh.

"Kita ke rumahnya sekarang. Ayo.."

"Tapi Bim.. Aku takut sama Papa, Mama."

"Hadapi Al. Kamu kan yang bertindak? Aku sudah memperingatkan kamu. Kamu yang tidak mau dengar."

"Maafin aku Bim." Aliya semakin terisak.

"Apa aku gugurin aja Bim?"

"Kamu gila Al. Kamu itu sudah berbuat dosa dengan berzina. Sekarang kamu mau nambah dosa lagi dengan menggugurkan bayi yang tidak berdosa itu. Dimana otak kamu? Kamu harus hadapin. Apapun resikonya kamu harus menanggungnya. Ayo aku antar ke rumah Vano. Dia harus tanggung jawab." Bima membalikkan badannya hendak pergi meninggalkan Aliya.

"Bim... bantu aku ya. Aku mohon. Aku menyesal Bim." Alya tiba-tiba memeluk Bima dari belakang."

"Lepasin Al, orang-orang akan berfikir aku yang ngapa-ngapain kamu."

"Ga akan aku lepasin. Janji dulu mau bantuin aku ngomong sama Mama dan Papa."

"Enggak.. itu urusanmu sendiri. Aku ga mau ikut campur. Sekarang kita harus ke rumah Vano. Tapi kamu yang harus ngomong sendiri."

"Kamu koq tega sih Bim."

"Belajar berani Al. Yang tegas donk jadi cewek. Ga ngerti aku sama kamu.  Kamu sadar ga sih waktu nglakuin itu?"

"Aku sadar Bim. Aku terpesona dengan Vano. Aku takut dia marah kalau menolak dia."

"Kamu takut sama Vano. Tapi kamu ga takut sama Allah. Kamu ga inget sama orangtua kamu. Sekarang, kamu sudah mengecewakan mereka."

Bima pergi meninggalkan Aliya. Dia benar-benar marah pada gadis itu. Gadis yang selama ini selalu ia jaga malah mengecewakannya.

Aliya mengikuti Bima dari belakang. Tanpa banyak bicara, Bima mengantar ke rumah Vano yang berada di kawasan perumahan elit.

"Benar ini rumahnya?"

"Iya benar Bim." Aliya melepas helmnya.

"Sana masuk. Minta dia buat tanggung jawab." Aliya terlihat ragu, tapi dia akhirnya mau menuruti perkataan Bima.

"Permisi Pak, apa Vano ada di dalam?"

"Maaf mbak, Vano siapa ya? di sini tidak ada yang namanya Vano."

"Yang benar Pak? Tapi ini benar koq sesuai alamat yang pernah Vano kasih."

"Tapi benar Mbak, di sini tidak ada yang namanya Vano."

Aliya syok dengan apa yang baru saja dia dengar. Sepertinya Vano sengaja menghindari dirinya.

'Kasihan sekali kamu. Sorry gue ga mau terikat sama lo. Lo urus saja anak itu.' Laki-laki itu tersenyum smirk dari balik kaca jendela kamarnya. Memandang ke arah Aliya yang terduduk di tanah.

********

Lanjut ga ya?

Ayo komen ya. Yang mau lanjut atau enggak

Bạn cũng có thể thích

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Thiếu niên
5.0
369 Chs

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Thiếu niên
5.0
405 Chs

School of Persona

Bagaimana rasanya hidup sebagai remaja di tahun 2042-2043? Ditengah perkembangan zaman yang semakin pesat dan kompetitif? Mereka itulah yang disebut sebagai ‘Generasi Emas Indonesia 2045’. Berdirilah School of Persona (SP). Sebuah asrama yang dibangun sebagai tempat pembinaan kompetensi dan kepribadian para remaja SMA penerima Haikal Scholarship in Leadership (HSL). Penghuni asrama elit itu sangat heterogen, mereka dituntut untuk memahami berbagai perbedaan persona di dalamnya. Mereka memiliki sisi yang membanggakan, normal, hingga 'liar' secara bersamaan. Bukan kamuflase, itu hanya ukum tiga wajah; pribadi; keluarga; publik. Banyak persoalan, rahasia dan masalah muncul diantara mereka, lama kelamaan membesar, lalu meledak sebagai bom waktu. Lalu, mampukah mereka membangun diri sekaligus menghadapi tantangan besar generasi mereka itu? Unlock the answer by reading this story! ------ Halo, Readers! Selamat datang di novel keempat Aleyshia Wein. Konsep novel ini adalah Fiksi Realistik dengan sentuhan Literary Fiction. Meskipun demikian, sisi romantis akan tetap ada tipis-tipis, baik diantara para penghuni School of Persona, atau Adriana dan Haikal. Author menyarankan untuk terlebih dahulu membaca karya kedua Author yang berjudul 'Laboratory Doctor and Activist' untuk lebih dekat dengan karakter dan kisah Adriana Gerrie dan M. Faqih Haikal yang terbilang cukup filosofis mendasari berdirinya The School of Persona. Seperti biasa gaya bahasa akan cenderung teknis, dan beberapa istilah advanced akan dijelaskan dalam notes Author. Happy reading! Regards, Aleyshia Wein.

aleyshiawein · Thiếu niên
5.0
268 Chs
Mục lục
Âm lượng 1

số lượng người đọc

  • Đánh giá xếp hạng tổng thể
  • Chất lượng bài viết
  • Cập nhật độ ổn định
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới
Các đánh giá
đã thích
Mới nhất

HỖ TRỢ