webnovel

My Explosive Myth of the Potato Master

"Pahlawan biasanya datangnya belakangan, biar yang lain juga dapat jatah bertarungnya" Saat orang sedang menikmati masa muda mereka dengan bahagianya, aku hanya terduduk dikamarku, sendirian. Saat orang sedang menikmati bercengkrama dengan keluarga mereka, aku hanya dapat melihat mereka Saat mereka datang dan mulai meminta tolong kepadaku sedang mereka tidak pernah menolong saat aku membutuhkan, aku bungkam mulut hina mereka dengan bom Dan, itu hanya masa lalu. Aku masih dapat mengubah masa depan dengan tindakanku sekarang...... Dengan menyebar peledak keseluruh penjuru wilayah ini.... ===================== Terima Kasih kepada @Ryoid untuk covernya yang mengagumkan! (Special thanks for @Ryoid for his/her wunderbar cover!)

Comrade_Kazuya · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
6 Chs

{Chapter 2}

{Chapter 2: Sekolah dan Hinaan}

"Sialan! Meracik ini hanyalah omong kosong, bagaimana jika serbuk-sebuk itu meledak pada saat aku sedang membuatnya, atau aku secara tidak sadar menyenggolnya dan terkena laptop-ku dan terbakar, tidak.... bisa saja MELEDAK! Aku bisa-bisa langsung modar, modar untuk selama yang aku bisa" Ucapku kepada roh-ku yang bersikeras untuk segera membuatnya.

Aku tidak takut membuatnya, sungguh. Aku hanya takut jika Ibu melihatku seperti ini, maksudnya waktu aku mati, ia melihat alat-alat dan bom yang aku buat. Pasti dia akan pingsan bahwa anaknya mungkin sudah mendaftar sebagai calon anggota IRA. Pastinya ia tidak akan khawatir melihatku yang sudah gosong karena ledakannya, ia yang mungkin akan menggiringku ke penjara terdekat.

(A/N: Irish Republican Army/Tentara Republik Irlandia Sementara)

Karena, sekarang negara Inggris sedang hangatnya membicarakan tentang pasukan yang disebut-sebut sebagai Tentara Republik Irlandia Sementara, yang berniat untuk membebaskan saudara mereka yang dibelenggu oleh Inggris Raya aka penjajahan atau kolonisasi.

"Sebaiknya, aku jangan terlalu memikirkan perkataan SneakkyBoi. Aku masih ada sekolah yang harus didatangi, walaupun cuma mengejar absen doang"

Aku mematikan laptop-ku, melepas seluruh perlengkapan yang sebelumnya mau aku gunakan sebagai alat pelarianku. Dan mulai untuk memasuki dunia mimpi.

"Dewa, semoga aku bisa membuat bom yang benar-benar nyata dan dapat meledak. Aku melakukannya untuk kebaikan umat manusia" Ucapku pelan, dan perlahan mataku menjadi berat dan seluruh penglihatanku menghitam/gelap.

Keesokan harinya....

"TORRU! Angkat pantatmu dan segera berangkat kesekolah!" Teriak seseorang yang suaranya terdengar sangat familiar dari dapur rumahku.

Ini mengapa aku merasa agak kasihan dengan diriku sendiri, alarm yang sudah kubeli dengan harga mahal pada saat event anime, tidak sanggup untuk mengeluarkanku dari dunia mimpi yang lebih mengasikan dari dunia nyata.

"Iyaaa !" Teriakku sekuat mungkin dengan nyawa yang belum terkumpul seutuhnya.

Aku langsung menuju lemari pakaian dan memakai seragamku yang tidak kuinginkan, mengambil tas berisikan kertas dan mencuci muka.

"Aku tidak siap untuk menjalani hari, demi absen aku harus"

Aku langsung melesat keluar rumah dan berlari menuju sekolah setelah aku menyadari, sekolah sudah mulai satu jam yang lalu. Dan, langsung saja aku disambut dengan gerbang yang tertutup dan telah tergembok.

"Sial, bagaimana aku bisa masuk kedalam"

Jika tidak ada jalan, maka buatlah jalan tersebut. Kata-kata yang tiba-tiba muncul dari entah berantah langsung membuka pandanganku. Aku langsung mencari sebuah tangga, walaupun 'meminjam tanpa izin' setidaknya aku bisa masuk.

"Alright, pagar seperti ini tidak ada apa-apanya dengan tangga curian ini, hehehe" Tawaku pelan sesaat aku sudah berada di dalam kawasan sekolah. Aku langsung berlari menuju kelasku.

*tok-tok*

"Sebentar ya anak-anak, saya mau membukakan pintu yang mungkin dia adalah orang 'itu'"

Setelah aku mengetuk pintu, guruku membukakan pintu dengan tatapan, hina. Aku memasuki ruangan kelas, sambil melihat seluruh wajah teman-teman, bukan, murid sekolah ini yang tampaknya tidak mengharapkan kedatanganku.

Bukan karena penampilanku, sebenarnya penampilanku sudah hampir mirip dengan laki-laki yang menjadi idola para wanita. Hanya tidak tahu apa penyebab mereka menatapku seperti demikian.

"Torru, kenapa kamu telat. Malah telat satu jam sebelum sekolah dimulai. Mau kamu apa sih? Saya sudah tidak tahu apa yang kamu pikirkan, sekarang duduk ditempatmu, aku tidak peduli" Ucap guruku dengan sarkasme tingkat SSR+, sakit dihati.

Aku duduk ditempatku, dikursi paling belakang disamping jendela. Sebelahku merupakan murid perempuan, tapi, Ya, ia menatapku dengan tatapan hina tanpa melihat penampilanku. Aku hanya berfikir, kenapa wanita nggak seperti ini saat mereka sedang jatuh cinta, tidak melihat penampilan dan hanya peduli dengan sifatnya.

"Baiklah anak-anak! Kita sekarang akan mempelajari tentang reaksi kimia, apakah disini ada yang tahu?" Ucap guruku kepada seluruh murid-muridnya, aku bukan muridnya melainkan pelengkap tempat duduk agar tidak kosong.

"Saya ingin menjawab!" Teriak seorang murid perempuan, ia yang paling populer tidak hanya dikalangan lelaki, tapi satu sekolah sampai sekolah tetangga. Banyak orang yang menggaguminya, menjadikannya panutan, bahkan memujanya. Ia pintar, cantik, berprestasi, menjadi model sekolah untuk ditiru yang lain. Ingat, tidak ada manusia yang sempurna.

"Baiklah Mei, apa jawaban kamu?" Tanya guruku kepada cewek bernama Mei.

Setelah itu aku tidak menyimaknya, takut menyemak karena sok tahu. Aku mulai membuka handphone-ku dan mulai percakapan dengan SneakkyBoi sang propagandawan TATP.

=========================================

DerTorru: Aku butuh resep membuatnya dengan bahan yang ekonomis, kau tahu apa itu?

=========================================

Setelah menulisnya, aku kembali melihat mereka yang sedang tertawa, mendengar lelucon yang suda over-used, pertemanan berdasarkan pangkat, senyuman palsu yang meramaikan suasana, dan harga diri yang sudah menyatu dengan tanah hanya karena uang.

*ping*

Akhirnya, ping yang sudah kutunggu-tunggu. Seperti menunggu dia yang tidak pernah kembali...

(A/N: Maksudnya figur waifu yang udah dimaling orang sebelum sampai ditangannya)

=========================================

SneakkyBoi: Akan kukirimkan resepnya, kenapa kau meminta yang simpel? Bukannya aku sudah membuatkanmu resep yang lebih kuat bukan?

DerTorru: Aku ingin membuatnya disekolah, tenang saja, mereka tidak akan mempedulikanku

SneakkyBoi: Susah mempercayainya, kau dibenci oleh semua orang didekatmu, bahkan keluargamu. Hanya karena fitnah kecil...

===========================================

Aku sudah menceritakan semuanya kepada SneakkyBoi, karena dia lebih peduli kepadaku ketimbang 'keluarga'-ku sendiri. Aku akan menjadi yang pertama menyaksikannya, 'kembang api' bercampur balas dendamku disekolah ini. Terutama dia, Mei. Akan kupastikan ia akan menjadi bubuk.

*ping*

SneakkyBoi memberikanku sebuah daftar, sangat-sangat panjang sampai mataku lelah melihat semuanya. Tapi ada yang membuatku penasaran, ia memberikanku salah satu cara membuat bom hanya dengan alat-alat pembersih lantai.

"Baiklah anak-anak! Mari kita pergi ke laboratorium untuk menguji pengehtahuan kita!" Ucap guruku yang aku lupa namanya kepada semua muridnya, semua muridnya dan pastinya bukan aku menjawab serentak "Baiklah".

Aku mulai berdiri saat mereka sudah mengosongkan kelas, dan mengikuti mereka ke ruang laboratorium. Aku menghafal semua resep-resep itu sambil berjalan mengikuti mereka.

"Baiklah anak-anak, gunakan jas laboratorium dan kacamata pengaman ya! Karena?"

"Safety first!"

"Baiklah! Mari kita memulainya"

Saat mendengar perintah dari guruku, mereka langsung menyerbu lemari yang berisikan jas laboratorium dan kacamata pengaman. Aku juga kesana untuk mengambil sebuah jas untukku.

"Enyahlah, ini hanya untuk kami-kami saja. Kau lebih baik bersama dengan keluargamu yang lama" Teriak Mei kepadaku bersamaan dengan tawa teman-temannya saat mendengar hinaan itu.

Ya, aku memang bukan dari keluarga yang sekarang. Bisa dibilang aku diadopsi. Tapi kenapa mereka begitu peduli dengan latar belakangku? Aku benar-benar ingin memberikannya sebuah pukulan kemulutnya yang hina itu.

Tapi, ya karena dia adalah 'idola' sekolah banyak penjilat yang memuja-mujanya. Dan pastinya mereka akan mengorbankan nyawanya deminya. Demi kata-kataku, aku akan membuatnya menyesal, ia boleh menghinaku, tapi jangan pernah dengannama keluargaku yang sangat-sangat kusayangi.

"Baiklah anak-anak, ayo kita mulai, jangan bertengkar dengannya, dia tidak berharga untuk waktumu, lebih baik kau, pergi ke laboratorium sebelah, aku tidak ingin melihatmu disini" Ucap guruku kepada Mei dan kawan-kawan dengan ramah, dan kepadaku dengan sarkasme SSS+, sakit.

Aku keluar dari ruangan dan menuju ke laboratorium sebelah, benar-benar kosong. Sangat menggambarkan diriku yang tidak memiliki apapun, hanya kosong.

*ping*

Sebuah ping? Apa yang SneakkyBoi kirimkan kepadaku? Dengan segera aku langsung memeriksanya.

==========================================

SneakkyBoi: Aku sudah meletakan bahan-bahan yang kau butuhkan didalam laboratorium itu, di laboratorium sebelah

===========================================

Tunggu, bagaimana ia tahu kalau aku sedang sekolah, dan bagaimana ia tahu kalau aku diusir dan SEDANG BERADA DI LABORATORIUM?!

============================================

DerTorru: Apa yang kau bicarakan? Tidak mungkin aku sedang sekolah

SnekkyBoi: Sudahlah, aku sudah melihatmu sendiri. Semoga kau bisa menutup mulut Mei untuk selamanya...

=============================================

Dia, dia juga mengharapkanku untuk menutupkan mulut Mei untuk selamanya? Untuknya, aku bersedia untuk melakukannya.

Aku langsung memulai mengambil bahan bakunya, kali ini aku akan membuat mereka menyesal telah mengatakan itu.

TATP versi kantong akan segera jadi Mei, aku akan menutup mulutmu untuk selamanya.....

Halo semuanya! Seru nggak dengan ceritanya? Seru? Nggak? Itu pilihan kalian, Author tidak tahu apa dengan jawaban kalian. Terima kasih sudah mau mampir..

Goo Day dan Sampai Jumpa !

Comrade_Kazuyacreators' thoughts