"Kau pikir siapa lagi hm?"
Marlyna semakin berfikiran buruk jika yang menelpon adalah Jino, apalagi ketika Andra menatapnya dengan tajam seperti itu.
"Apa itu dia? apa yang dia katakan di telpon?" tanya Marlyna dengan wajah penasaran.
"Itu Firda, dia mengajakmu makan di kedai mertuaku. Heh! memangnya kalian sering pergi keluar? kenapa kau tidak pernah mengajak suamimu?" tanya Andra dengan nada sedikit kesal.
Marlyna bangun dari tempat tidurnya sembari menggeliat seperti cacing. "Hey memangnya sejak kapan kau ada dirumah? setiap hari kerja dan kerja. Jika mau ikut bersiaplah kita akan datang lebih pagi agar kedai tidak padat pengunjung." ajak sang istri kepada suaminya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com