webnovel

My Beautiful Pregnant Maid

Menjadi wanita terhormat dan terpandang ternyata tidak menjamin kebahagiaan seorang wanita. Hal itulah yang dirasakan oleh Phoebe Rae, menikah dengan pria kaya raya membuat statusnya sebagai gadis biasa berubah drastis. Terdengar bagus bukan? Namun tidak bagi Phoebe Rae, pernikahan itu adalah awal mula mimpi buruk dalam hidupnya. Di saat dia sedang mengandung anak pertamanya, suaminya berselingkuh. Meminta pisah? Tentu saja, namun tidak semudah itu. John Ricardo selaku suami Phoebe Rae tak ingin mencerikannya, dan pria itu juga tidak ingin meninggalkan selingkuhannya. Alangkah egois bukan? Semua hal itu membuat hatinya sangat hancur, tidak tahan dengan perlakuan suaminya, dia nekat meninggalkan rumah, kabur menuju ke kota lain bersama dengan adiknya yang juga merupakan satu-satunya keluarganya yang tersisa. Rela melakukan pekerjaan apapun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Phoeboe Rae menjadi seorang pembantu rumah tangga di rumah seorang dokter muda. Masalahnya tidak berhenti sampai di situ. Sebab, ternyata sang majikan adalah kekasih dari selingkuhan suaminya. Menjadi pembantu rumah tangga dalam kondisi sedang mengandung membuatnya tidak bisa menyembunyikan kehamilannya dari sang majikan. Apa yang akan terjadi sslanjutnya? Apakah John akan mencari keberadaan Phoebe? Bagaimana hubungan sang dokter dengan Phoebe setelah mengetahui kehamilannya? Jawabannya hanya ada dalam cerita ini. story by me art by pinterest

Nonik_Farellidzy · Thành phố
Không đủ số lượng người đọc
278 Chs

Saling berusaha

Phoebe perlahan terbangun dan membuka matanya, lalu memegang karena merasa sangat pusing. Wanita itu melirik sekeliling dan menyadari ada Travis, Alicia, dan Matheo yang menatapnya. 

"Phoebe, akhirnya kamu bangun juga," ucap Alicia kemudian duduk di tepi ranjang tempat di samping perut Phoebe. 

Phoebe hanya terdiam dan mengingat apa yang terjadi beberapa saat sebelum dia pingsan. Dia kembali sedih karena mau tidak mau dia menghadapi situasi yang sangat dia takuti selama ini, yaitu takut bertemu dan dipaksa untuk pulang oleh John. Rasa takut itu sungguh membuatnya tidak tenang dan kembali menangis seolah pada mereka yang memperhatikannya. 

"Phoebe, tenangkan dirimu," seru Alicia sambil menggenggam tangan kanan Phoebe.