webnovel

My Beautiful Pregnant Maid

Menjadi wanita terhormat dan terpandang ternyata tidak menjamin kebahagiaan seorang wanita. Hal itulah yang dirasakan oleh Phoebe Rae, menikah dengan pria kaya raya membuat statusnya sebagai gadis biasa berubah drastis. Terdengar bagus bukan? Namun tidak bagi Phoebe Rae, pernikahan itu adalah awal mula mimpi buruk dalam hidupnya. Di saat dia sedang mengandung anak pertamanya, suaminya berselingkuh. Meminta pisah? Tentu saja, namun tidak semudah itu. John Ricardo selaku suami Phoebe Rae tak ingin mencerikannya, dan pria itu juga tidak ingin meninggalkan selingkuhannya. Alangkah egois bukan? Semua hal itu membuat hatinya sangat hancur, tidak tahan dengan perlakuan suaminya, dia nekat meninggalkan rumah, kabur menuju ke kota lain bersama dengan adiknya yang juga merupakan satu-satunya keluarganya yang tersisa. Rela melakukan pekerjaan apapun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Phoeboe Rae menjadi seorang pembantu rumah tangga di rumah seorang dokter muda. Masalahnya tidak berhenti sampai di situ. Sebab, ternyata sang majikan adalah kekasih dari selingkuhan suaminya. Menjadi pembantu rumah tangga dalam kondisi sedang mengandung membuatnya tidak bisa menyembunyikan kehamilannya dari sang majikan. Apa yang akan terjadi sslanjutnya? Apakah John akan mencari keberadaan Phoebe? Bagaimana hubungan sang dokter dengan Phoebe setelah mengetahui kehamilannya? Jawabannya hanya ada dalam cerita ini. story by me art by pinterest

Nonik_Farellidzy · Thành phố
Không đủ số lượng người đọc
278 Chs

Rencana Travis dan Phoebe

Keesokan harinya ....

Phoebe bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan ringan karena setelah itu dia harus melakukan kegiatan rutin yaitu yoga dengan dipandu oleh Travis, karena Travis akan ke rumah sakit saat siang. Wanita yang memakai celana legging berwarna hitam dipadu dengan atasan putih kedodoran dan mengikat rambutnya ala ekor kuda itu menata menu sarapan berupa pancake dan teh hangat ke atas meja makan.

"Hi, Phoebe," sapa Travis yang baru memasuki ruang makan.

"Hi," sahut Phoebe sambil tersenyum hangat, menyiapkan buah ke dalam wadah yang tersedia di tengah-tengah meja. 

Travis tersenyum, menatap Phoebe yang tampak imut dengan perutnya yang membesar. Pria itu juga terlihat sudah siap untuk melatih yoga karena memakai celana kolor berwarna biru dipadu dengan kaos putih dengan lengan terbuka dan menyisir rambutnya dengan style haircut. 

"Apa saya boleh pergi hari ini?" tanya Phoebe agak lirih. "Mungkin setelah yoga," lanjutnya.