webnovel

My Beautiful Pregnant Maid

Menjadi wanita terhormat dan terpandang ternyata tidak menjamin kebahagiaan seorang wanita. Hal itulah yang dirasakan oleh Phoebe Rae, menikah dengan pria kaya raya membuat statusnya sebagai gadis biasa berubah drastis. Terdengar bagus bukan? Namun tidak bagi Phoebe Rae, pernikahan itu adalah awal mula mimpi buruk dalam hidupnya. Di saat dia sedang mengandung anak pertamanya, suaminya berselingkuh. Meminta pisah? Tentu saja, namun tidak semudah itu. John Ricardo selaku suami Phoebe Rae tak ingin mencerikannya, dan pria itu juga tidak ingin meninggalkan selingkuhannya. Alangkah egois bukan? Semua hal itu membuat hatinya sangat hancur, tidak tahan dengan perlakuan suaminya, dia nekat meninggalkan rumah, kabur menuju ke kota lain bersama dengan adiknya yang juga merupakan satu-satunya keluarganya yang tersisa. Rela melakukan pekerjaan apapun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Phoeboe Rae menjadi seorang pembantu rumah tangga di rumah seorang dokter muda. Masalahnya tidak berhenti sampai di situ. Sebab, ternyata sang majikan adalah kekasih dari selingkuhan suaminya. Menjadi pembantu rumah tangga dalam kondisi sedang mengandung membuatnya tidak bisa menyembunyikan kehamilannya dari sang majikan. Apa yang akan terjadi sslanjutnya? Apakah John akan mencari keberadaan Phoebe? Bagaimana hubungan sang dokter dengan Phoebe setelah mengetahui kehamilannya? Jawabannya hanya ada dalam cerita ini. story by me art by pinterest

Nonik_Farellidzy · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
278 Chs

mengkhawatirkan Phoebe

Travis menghampiri Phoebe yang menangis tersedu-sedih di sofa. Dia pun duduk di samping wanita hamil itu sementara Matheo duduk di sofa lain sedangkan Alicia membersihkan sisa-sisa pecahan guci yang berserakan di lantai. Pria itu mengambil teh yang tersedia di atas meja yang sudah dibuat oleh Alicia, kemudian memberikannya pada sang maid. 

"Minumlah supaya kamu tenang," serunya dengan lembut. 

"Makasih," sahut Phoebe, dengan tangannya yang agak gemetaran mengambil cangkir berisi teh itu lalu meminumnya sedikit demi sedikit. Wanita itu menghela nafas, melirik sang dokter yang terus-menerus menatapnya dengan tatapan indah. "Maafkan saya," ucapnya. 

"Justru saya yang minta maaf karena terlambat datang sehingga suami kamu berani bersikap kasar," sahut Travis sembari mengambil cangkir teh milik Phoebe kemudian kembali meletakkannya ke atas meja. Dia kembali menatap Phoebe yang masih terisak, membuatnya merasa iba dan ingin memeluknya namun masih sungkan. 

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com