webnovel

My Beautiful Pregnant Maid

Menjadi wanita terhormat dan terpandang ternyata tidak menjamin kebahagiaan seorang wanita. Hal itulah yang dirasakan oleh Phoebe Rae, menikah dengan pria kaya raya membuat statusnya sebagai gadis biasa berubah drastis. Terdengar bagus bukan? Namun tidak bagi Phoebe Rae, pernikahan itu adalah awal mula mimpi buruk dalam hidupnya. Di saat dia sedang mengandung anak pertamanya, suaminya berselingkuh. Meminta pisah? Tentu saja, namun tidak semudah itu. John Ricardo selaku suami Phoebe Rae tak ingin mencerikannya, dan pria itu juga tidak ingin meninggalkan selingkuhannya. Alangkah egois bukan? Semua hal itu membuat hatinya sangat hancur, tidak tahan dengan perlakuan suaminya, dia nekat meninggalkan rumah, kabur menuju ke kota lain bersama dengan adiknya yang juga merupakan satu-satunya keluarganya yang tersisa. Rela melakukan pekerjaan apapun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Phoeboe Rae menjadi seorang pembantu rumah tangga di rumah seorang dokter muda. Masalahnya tidak berhenti sampai di situ. Sebab, ternyata sang majikan adalah kekasih dari selingkuhan suaminya. Menjadi pembantu rumah tangga dalam kondisi sedang mengandung membuatnya tidak bisa menyembunyikan kehamilannya dari sang majikan. Apa yang akan terjadi sslanjutnya? Apakah John akan mencari keberadaan Phoebe? Bagaimana hubungan sang dokter dengan Phoebe setelah mengetahui kehamilannya? Jawabannya hanya ada dalam cerita ini. story by me art by pinterest

Nonik_Farellidzy · Thành phố
Không đủ số lượng người đọc
278 Chs

Menemui Rachel di penjara

Saat malam tiba tepatnya pukul 08.00, akhirnya Rachel tiba kantor polisi New York untuk dipenjara dan menunggu proses-proses hukum yang harus dijalani. Gadis yang sudah memakai seragam tahanan berupa kaos dan celana hitam yang kedodoran, berjalan menuju sel tahanan dengan dituntut oleh seorang polisi wanita yang memakai seragam berwarna hitam kebiruan. 

Tiba di sel tahanan, dia melihat ada tiga wanita yang duduk di lantai hanya beralaskan karpet tipis berwarna abu-abu, menatapnya dengan tatapan aneh. Tatapan para tahanan itu membuatnya tak nyaman, apalagi mereka terlihat tidak bersih seperti tidak memakai make up samasekali, membuatnya merasa jijik untuk bergabung dengan mereka karena berpikir bahwa mereka pasti bau, tidak seperti dirinya yang masih dalam kondisi bersih dan memakai parfum. 

"Cepat masuk!" seru polwan, karena Rachel malah melamun.