webnovel

My Beautiful Pregnant Maid

Menjadi wanita terhormat dan terpandang ternyata tidak menjamin kebahagiaan seorang wanita. Hal itulah yang dirasakan oleh Phoebe Rae, menikah dengan pria kaya raya membuat statusnya sebagai gadis biasa berubah drastis. Terdengar bagus bukan? Namun tidak bagi Phoebe Rae, pernikahan itu adalah awal mula mimpi buruk dalam hidupnya. Di saat dia sedang mengandung anak pertamanya, suaminya berselingkuh. Meminta pisah? Tentu saja, namun tidak semudah itu. John Ricardo selaku suami Phoebe Rae tak ingin mencerikannya, dan pria itu juga tidak ingin meninggalkan selingkuhannya. Alangkah egois bukan? Semua hal itu membuat hatinya sangat hancur, tidak tahan dengan perlakuan suaminya, dia nekat meninggalkan rumah, kabur menuju ke kota lain bersama dengan adiknya yang juga merupakan satu-satunya keluarganya yang tersisa. Rela melakukan pekerjaan apapun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Phoeboe Rae menjadi seorang pembantu rumah tangga di rumah seorang dokter muda. Masalahnya tidak berhenti sampai di situ. Sebab, ternyata sang majikan adalah kekasih dari selingkuhan suaminya. Menjadi pembantu rumah tangga dalam kondisi sedang mengandung membuatnya tidak bisa menyembunyikan kehamilannya dari sang majikan. Apa yang akan terjadi sslanjutnya? Apakah John akan mencari keberadaan Phoebe? Bagaimana hubungan sang dokter dengan Phoebe setelah mengetahui kehamilannya? Jawabannya hanya ada dalam cerita ini. story by me art by pinterest

Nonik_Farellidzy · Thành phố
Không đủ số lượng người đọc
278 Chs

Masak bersama

Selesai melakukan video call dengan Rachel, Travis beralih ke dapur karena merasa ingin minum air dingin. Pria itu melihat Phoebe yang sedang fokus memasak dengan posisi memunggunginya.

"Hi," sapanya sambil membuka kulkas berukuran besar dan memiliki dua pintu.

Phoebe menoleh, melirik Travis yang tersenyum padanya kemudian minum air putih yang berada dalam botol berwarna transparan. 

"Dr. Travis."

"Kamu masak menu apa?" tanya Travis setelah selesai minum. 

 "Saya membuat salad dan lasagna," jawab Phoebe sambil mengiris beberapa jenis sayuran. 

"Wow, itu pasti lezat." 

"Yeah, saya suka lasagna." Phoebe tersenyum simpul, sesekali melirik Travis yang datang mendekatinya. Dia jadi agak grogi, merasa penasaran kenapa majikan itu malah menghampirinya. 'Apa dia akan membantu aku? Sepertinya aku bisa gagal konsentrasi jika dia membantu aku.' 

Travis melirik oven yang masih on karena sedang digunakan untuk memanggang lasagna, lalu melirik sayuran yang masih harus dipotongi.