webnovel

My Beautiful Pregnant Maid

Menjadi wanita terhormat dan terpandang ternyata tidak menjamin kebahagiaan seorang wanita. Hal itulah yang dirasakan oleh Phoebe Rae, menikah dengan pria kaya raya membuat statusnya sebagai gadis biasa berubah drastis. Terdengar bagus bukan? Namun tidak bagi Phoebe Rae, pernikahan itu adalah awal mula mimpi buruk dalam hidupnya. Di saat dia sedang mengandung anak pertamanya, suaminya berselingkuh. Meminta pisah? Tentu saja, namun tidak semudah itu. John Ricardo selaku suami Phoebe Rae tak ingin mencerikannya, dan pria itu juga tidak ingin meninggalkan selingkuhannya. Alangkah egois bukan? Semua hal itu membuat hatinya sangat hancur, tidak tahan dengan perlakuan suaminya, dia nekat meninggalkan rumah, kabur menuju ke kota lain bersama dengan adiknya yang juga merupakan satu-satunya keluarganya yang tersisa. Rela melakukan pekerjaan apapun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Phoeboe Rae menjadi seorang pembantu rumah tangga di rumah seorang dokter muda. Masalahnya tidak berhenti sampai di situ. Sebab, ternyata sang majikan adalah kekasih dari selingkuhan suaminya. Menjadi pembantu rumah tangga dalam kondisi sedang mengandung membuatnya tidak bisa menyembunyikan kehamilannya dari sang majikan. Apa yang akan terjadi sslanjutnya? Apakah John akan mencari keberadaan Phoebe? Bagaimana hubungan sang dokter dengan Phoebe setelah mengetahui kehamilannya? Jawabannya hanya ada dalam cerita ini. story by me art by pinterest

Nonik_Farellidzy · Thành phố
Không đủ số lượng người đọc
278 Chs

Keputusan John

Pagi-pagi sekali, John sudah datang ke rumah sakit bersama ibunya. Dia langsung menuju ke ruangan rawat di mana Phoebe berada. Mereka segera duduk di sofa karena wanita itu sedang menjalani pemeriksaan bersama Abbie dan Travis.

John terdiam dengan tatapan datarnya mengarah pada Travis yang begitu konsentrasi memeriksa istrinya. Rasa cemburu sungguh membakar hatinya, membayangkan selama 4 bulan lebih istrinya selalu bersama dokter itu, lalu semalam mereka berpelukan dan sebelumnya pun juga sering saling membela.

"Mereka munafik," ucapnya lirih.

"Apa maksudmu berkata begitu?" tanya Jannet yang duduk di samping John. Wanita itu terlihat casual memakai setelan berwarna biru gelap dan membawa tas branded berwarna putih, menatap putranya yang berpenampilan casual memakai celana jeans abu-abu dipadu dengan sweater rajut berwarna biru gelap dan menyisir rambutnya dengan gaya spiky.