webnovel

My Beautiful Pregnant Maid

Menjadi wanita terhormat dan terpandang ternyata tidak menjamin kebahagiaan seorang wanita. Hal itulah yang dirasakan oleh Phoebe Rae, menikah dengan pria kaya raya membuat statusnya sebagai gadis biasa berubah drastis. Terdengar bagus bukan? Namun tidak bagi Phoebe Rae, pernikahan itu adalah awal mula mimpi buruk dalam hidupnya. Di saat dia sedang mengandung anak pertamanya, suaminya berselingkuh. Meminta pisah? Tentu saja, namun tidak semudah itu. John Ricardo selaku suami Phoebe Rae tak ingin mencerikannya, dan pria itu juga tidak ingin meninggalkan selingkuhannya. Alangkah egois bukan? Semua hal itu membuat hatinya sangat hancur, tidak tahan dengan perlakuan suaminya, dia nekat meninggalkan rumah, kabur menuju ke kota lain bersama dengan adiknya yang juga merupakan satu-satunya keluarganya yang tersisa. Rela melakukan pekerjaan apapun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Phoeboe Rae menjadi seorang pembantu rumah tangga di rumah seorang dokter muda. Masalahnya tidak berhenti sampai di situ. Sebab, ternyata sang majikan adalah kekasih dari selingkuhan suaminya. Menjadi pembantu rumah tangga dalam kondisi sedang mengandung membuatnya tidak bisa menyembunyikan kehamilannya dari sang majikan. Apa yang akan terjadi sslanjutnya? Apakah John akan mencari keberadaan Phoebe? Bagaimana hubungan sang dokter dengan Phoebe setelah mengetahui kehamilannya? Jawabannya hanya ada dalam cerita ini. story by me art by pinterest

Nonik_Farellidzy · Thành phố
Không đủ số lượng người đọc
278 Chs

Kemarahan mereka

Taylor menghentikan mobilnya di depan rumah kedua orang tuanya. Dia segera keluar diikuti oleh ibu dan adiknya yang baru saja dia jemput dari bandara. Pria itu beralih menghampiri polisi yang baru keluar dari rumah, lalu menyapa mereka. 

"Apa kalian sudah mendapatkan persetujuan darinya?" tanyanya.

"Yeah," jawab polisi berambut cepak. "Akhirnya kami mendapat persetujuan darinya setelah harus sedikit berdebat dengannya."

"Baiklah ..." Taylor melirik ayahnya yang berdiri di dekat pintu dengan tatapan fokus padanya. "Sepertinya dia akan marah pada saya."

"Sebaiknya jangan terlalu menanggapinya karena dia masih dikuasai oleh egonya sendiri," seru polisi berkepala plontos.

Taylor mengangguk, lalu lanjut berjalan menuju teras sementara dua polisi itu memasuki mobil mereka yang terparkir di halaman. 

Abbie dan Daniela tiba di depan pintu utama, langsung berhadapan dengan Freedy yang menyambut mereka dengan tatapan tidak suka.