"Ma, aku harus masuk! Larry sudah membangunkan aku dari tidur." Samanta masih percaya jika dia memang bertemu dengan Larry dalam mimpi. Itu bukan hanya bunga tidur semata.
"Dokter nggak mengizinkan siapa pun untuk masuk, Nak. Kita harus menunggu di luar." Pris masih berusaha membujuk Samanta namun wanita tersebut bersikeras masuk.
Brak! pintu ruangan terbuka. Samanta melihat dokter sedang menempelkan defibrillator di dada Larry. Berulang kali tubuh Larry berguncang karena alat pacu jantung tersebut. Samanta mengabaikan perintah yang menyuruhnya keluar. Dia mendekati Larry dan memegang tangan suaminya.
"Biarkan saja, suster! suara orang yang paling dicintai bisa merangsang keinginan pasien untuk hidup," tukas dokter. Suster pun melepaskan tubuh Samanta.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com