webnovel

pesta

Niken dan Kenzo sudah seperti pasangan kekasih, mereka memakai pakaian yang sama, karena itu memang sudah di haruskan oleh Kenzo. Di aula gedung, Semua para tamu undangan telah hadir dengan pasangannya masing-masing.

Mobil Kenzo baru saja sampai di depan lobi gedung tersebut.

Di dalam mobil, Kenzo sedari tadi sudah memperingatkan Niken, agar tetap tersenyum dan Tidak memperlakukannya.

Pintu mobil yang di bukakan oleh salah satu pengawal yang tersedia di sana.

"Selamat datang, Tuan dan nyonya," pengawal itu membungkuk kan badannya tanda menghormati kedatangan Kenzo dan pasangannya

Kenzo menggandeng tangan Niken dengan fosesip, Kenzo tidak ingin jika Niken sampai di lirik oleh orang lain.

Niken yang hanya bisa pasrah dengan kelakuan Kenzopun hanya bisa menurut saja.

"Ayo sayang, Kita bergabung dengan yang lain," kenzo menggapai tangan Niken yang cantik itu.

"Sayang, Kamu sangat cantik," kenzo mengendus telengkuk Niken.

Di sepanjang jalan lorong yang menghubungkan lobi dan tempat utama pesta di selenggarakan, Semua pengunjung pesta tersebut memandang ke arah pasangan yang sangat serasi itu.

"Lihat lah semua mata para lelaki itu, Ingin sekali rasanya aku mencongkelnya!" Ucap Kenzo sambil memeluk Niken dari samping.

"Bisa tidak biasa saja? Jangan pake peluk peluk segala, aku malu di lihat oleh orang lain!" Niken mencoba melepaskan pelukan Kenzo, namun hasilnya nihil. Kenzo malah memperkuat pelukannya itu.

"Diam, Dan ikuti saja semuanya, Jangan bikin aku malu sayang!" bisik kenzo yang terdengar sangat sexsi itu

Niken hanya bisa menarik napas dalam-dalam dengan apa yang di lakukan oleh Kenzo.

Karena Niken yang merasa tak nyaman dengan gaun yang sangat terbuka tersebut, Niken Selalu menutupinya dengan tangannya.

Niken memakai gaun yang senada dengan kenzo, Gaun malam yang indah dan sangat sexsi.

Tiba tiba kenzo dan Niken di hampiri oleh seseorang.

"Selamat datang Tuan kenzo, Saya tidak menyangka jika anda akan datang ke acara pesta kecil seperti ini?" Ucap orang itu sambil mengulurkan tangannya.

Kenzo yang langsung menyambut uluran tangan itu dengan gagah.

"Ah, Anda ini, Selalu merendah, Pesta ini jauh dari kata sederhana, Ini adalah pesta termewah yang pernah ada di negara ini," ucap kenzo sambil tersenyum ramah.

Niken heran saat melihat senyuman Kenzo yang ramah itu.

"Tuan, Kenzo bisa saja, Oh iya siapa ini, apakah ini pacar Anda, Tuan?" orang tersebut melihat ke arah Niken yang sedari tadi mencoba menutupi belahan dadanya.

"Oh ini, ia adalah calon istri saya Tuan, Bram, Kenalkan namanya Niken," Kenzo memperkenalkan Niken dengan bangganya dan sambil mempererat pelukannya.

"Niken," ucap Niken sambil tersenyum ramah.

"Wah ramah sekali, Memang pilihan Tuan Kenzo tak akan pernah salah, Sudah cantik ramah pula," Tuan Bram memuji Niken secara terang-terangan di depan Kenzo.

"Ah Tuan, Bram bisa saja, Saya dan pacar saya permisi dulu ke sana ya," kenzo menunjuk sekumpulan orang.

"Siap Tuan, Kenzo, Semoga Anda bisa Heppy di sini," ucap Bram tersenyum.

Kenzo membawa Niken ke kumpulan orang orang yang sedang berbincang serius.

"Hai semuanya, Apakah aku mengganggu perdebatan ini?" Ucap Kenzo dengan senyum yang khas.

"Ah, Tuan Kenzo, Saya kira siapa, Mari gabung dengan kami Tuan!" ucap lelaki yang tak kalah kerennya itu dengan Kenzo.

"Iya tenang saja, Oh iya. Saya ke sini hanya ingin memperkenalkan kepada kalian jika ini adalah calon istri saya, namanya Niken," sambil memeluk Niken dari samping dan mengecup kening Niken.

"Wah, Tak di sangka-sangka Casanova kita ini ternyata sudah memiliki pasangan?" ucap orang yang berhadapan dengan Niken.

"Iya bisa di bilang seperti itu," Kenzo tersenyum dengan penuh bangga

"Mas, Aku duduk di sana iya, Aku udah mulai lelah," bisik Niken karena Niken tidak terlalu nyaman dengan tatapan orang yang sedari tadi menatapnya

"kamu lelah sayang, baiklah. kamu pergi saja ke sana, di sana kami bisa istirahat dan makan sepuas kamu oke!" Kenzo mengelus rambut Niken. Kenzo benar-benar sangat menjaga Niken.

"Iya tenang saja," Niken pun meninggalkan kerumunan yang membosan kan itu.

"Ah akhirnya aku bisa duduk juga, Kakiku sangat sakit pake sepatu tinggi ini," Niken memijit kakinya yang memang sudah terasa sangat pegal sekali.

Tiba-tiba ada seorang lelaki tampan yang menghampiri Niken.

"Hay, Boleh kan aku duduk di sini?" dengan lesung pipi yang indah. lelaki itu menyapa Niken yang sedang sibuk memijat kakinya.

Niken melirik ke arah lelaki itu

"Boleh, Silahkan duduk, Toh kursi nya juga bukan punyaku," ucap Niken santai.

Lelaki itu pun duduk dengan santai dan senyuman manisnya.

"Boleh kah kita berkenalan?"

"Boleh, Mau kenalan dari mana?" Ucap Niken datar.

"Siapa nama kamu, Nona?" lelaki itu menjulurkan tangannya

"Nama aku Niken," namun, Niken Tidak membalas uluran tangan dari lelaki itu

"Wah, nama yang cantik, Apakah kamu datang dengan pasanganmu?" lelaki itu mencoba mencari pasangan yang di bawa oleh Niken

"Iya, tuh dia lagi ngobrol di sana," Niken menunjukkan ke arah Kenzo Dan lebih tepat nya Kenzo sedang memandang ke arah Niken.

Niken yang tau jika kenzo marah melihat dirinya yang sedang berduaan dengan laki-laki pun langsung melambaikan tangannya ke arah Kenzo dan tersenyum.

Akhirnya kenzo pun membalas lambaian tangan Niken dan tersenyum manis.

"Oh kamu temannya Tuan Kenzo?" laki-laki itu tersenyum sambil memandang wajah indah Niken

"Bukan," ucap Niken cuek.

"Istri?" Tanya lelaki itu.

"Bukan juga," Niken kembali memakai sepatu haknya

"Terus apa dong?" lelaki itu sungguh penasaran dengan setatus Niken

"Calon istri!" Ucap Kenzo yang baru saja sampai di sana.

"Sayang," Ucap Niken, Padahal di dalam hatinya iya sangat mengutuk ucapan itu,"

"Sayang, Kamu di sini lagi sama Tuan muda Riko?" Ucap Kenzo sambil merangkul pinggang Niken.

"Gak tau, Tadi dia yang datang ke sini," bisik Niken.

"Tuan muda Riko, Kenalkan ini adalah Niken, Dia calon istri saya," ucap Kenzo sambil tersenyum khas.

"Iya, Tuan Kenzo, Tadi saya sudah berkenalan dengannya, Dia wanita yang unik," ucap Riko memuji Niken di depan Kenzo.

"Tentu, Mangkanya saya sangat mencintai dia, Dan akan selalu menjaganya agar tak berpaling dari saya," Kenzo memeluk Niken posesif.

"Baik lah, Saya permisi dulu, Dan Nona Niken, Senang berkenalan dengan anda," Riko membungkuk kan badannya.

"Jangan genit!" ucap Kenzo berbisik 

"Siapa yang genit sih, Aku kan tadi hanya duduk di sini, Kamu kan kita kan, dia dulu yang nyamperin aku," ucap Niken kesal.

"Tetap saja, Awas kalo macam macam!" Kenzo berbisik dengan suara khasnya

"Bodo amat lah," ucap Niken pelan.

Tiba-tiba mereka di hampiri oleh seorang wanita.

"Hay, sayang?" ucap wanita itu.

Kenzo melepaskan pelukannya dan merangkul wanita itu.

"Hay, Kamu juga datang ke sini?" Ucap Kenzo 

"Iya, Biasa lah, Oh iya ini siapa?" Sambil menunjuk Niken, Tapi Niken malah biasa saja.

"Oh ini calon istriku, Namanya Niken, dan Niken perkenalkan ini Ros dia adalah temanku," Kenzo mencoba memperkenalkan mereka berdua, namun, ternyata Niken hanya menanggapinya dengan biasa saja

"Niken," ucap Niken malas.Dan Ros menerima jabatan tangan dari Niken dengan tersenyum.

setelah perkenalan itu, Kenzo malah sibuk dengan wanita itu, hingga mengabaikan Niken yang sedari tadi sudah bosan dengan acara itu.