webnovel

Moon And Star

Kamu itu seperti angin Yang datang hanya untuk dirasakan Bukan untuk merasakan ~Mawar putri syabulan~ Gadis cantik dan berbakat,dia bisa melakukan apa saja,tapi hanya satu yang sulit untuk dia lakukan yaitu mengungkapkan perasaannya. Rasa cintanya telah membuat hubungannya dengan sahabatnya renggang. Dia banyak berharap dan harapan yang paling tinggi dalam benaknya adalah untuk mendapatkan cinta pertamanya... ♡♡♡ Cintaku itu cuma kamu Hanya saja kamu tidak menyadarinya ~Bintang prabumi~ Pria tampan dan banyak dikagumi oleh kaum wanita. Dia mencintai satu wanita tapi bersama dengan banyak wanita,bukan playboy sih...dia bilang itu hanya untuk main main saja. Mereka saling mencintai,tetapi tidak saling mengungkapkannya. Apakah mereka akan mengungkapkan perasaan mereka?...

Wina_Winengsih · LGBT+
Không đủ số lượng người đọc
32 Chs

Kumpul

"Udahlah ayo ikut gue"ajak Tio.

"Kemana?"tanya Alex.

"Ya duduk lah,emang lo mau makan sambil berdiri"jawab Tio dengan kesal.

Alex melihat Tio dengan tatapan curiga,dia berpikir apa Tio tidak melihat bahwa seluruh meja sudah terisi penuh.

"Jangan bilang lo mau ke meja yang paling pojok"tebak Alex.

"Ya iyalah gue mau ke sana" balas Tio.

Mendengar jawaban dari Tio,alex pun mengangkat kedua tangannya ke atas.

"Gue gak mau ikut,gue gak mau melihat perang lagi di saat negara kita sudah merdeka"tolak Alex.

"Maksud lo apaan,lex?"tanya Bintang bingung.

"Lo jangan mau ikut sama si Tio atau lo akan menyaksikan perang dunia yang tiada ujungnya"ucap Alex memperingati.

Bintang menyeritkan dahinya bingung,memang ada apa di meja paling pojok?dan apa maksudnya dengan perang dunia?

"Udahlah kalian ikut gue aja,gak usah takut gitu"ucap Tio.

"Gue bukannya takut,tapi kuping gue sakit,saat mendengar lo kalau lagi perang"ungkap Alex.

Tio menghembuskan nafasnya dengan kasar lalu dia menarik tangan Alex dan Bintang untuk ikut bersamanya.

Saat jarak Tio ke tempat tujuan yaitu menuju meja paling pojok sudah dekat,dia langsung melepaskan tangan Alex dan Bintang lalu berjalan layaknya cowok cool.

Bintang yang melihat tingkah Tio agak kebingungan,tapi Alex memberikan isyarat agar Bintang mengikuti Tio saja.

Bintang dan Alex pun mengikuti Tio dari belakang,Bintang melihat Alex yang sudah menutup telinganya dengan kedua tanganya.

"Lo kenapa,lex?"tanya Bintang bingung,namun Alex sama sekali tidak menjawab.

Bintang menurut saja dan mengikuti Tio.

Sesampainya Tio di pojokan dia langsung menggebrak meja tersebut dan membuat Bintang kaget dengan yang dilakukannya,sedangkan Alex hanya menutup telinganya.

Brukkkk

Sontak para gadis yang duduk di meja tersebut pun terkejut dengan apa yang dilakukan Tio.

"HAI LEDIS!"teriak Tio.

"Kebiasaan ya lo selalu aja kayak gini"protes Myra.

Sedangkan Citra dan Amel hanya tenang menikmati makanan mereka.

"Hehehe selow brooo,gue,temen sama kembaran gue mau duduk di sini"ucap Tio.

"Emang lo punya kembaran?"tanya Citra bingung dan tidak percaya.

"Ya punya lah masa lo gak tau"jawab Tio.

Lalu Bintang datang bersama Alex dari belakang Tio,dan membuat Citra,Myra dan Amel menghentikan aktivitas makannya.

"Nih kenalin kembaran gue namanya Bintang"ucap Tio sembari menunjuk Bintang.

"APA!"teriak Citra,Myra dan Amel bersamaan.

"Gak usah kaget gitu dong,selow aja"ucap Tio.

"Kalian kembar dari mananya,beda gitu kok dibilang kembar,mata lo rabun ya,Tio"ucap Citra heran.

"Kita tuh kembar cuman beda ibu bapak"balas Tio ngaco.

Alex tau Tio pasti akan membuat ulah lagi,lalu Alex duduk di kursi di depannya diikuti dengan Bintang dan juga Tio.

Citra terus memperhatikan Bintang diam diam,Citra terpesona dengan ketampannya yang dimiliki Bintang.

Saat mereka sedang menikmati makanan mereka dengan nikmat,tiba tiba Tio merasa ada yang aneh.

"Sebentar sebentar,kok kayak merasa ada yang kurang deh"ucap Tio.

"Maksud lo"tanya Alex.

"Hari ini kenapa belum ada yang ngeledek gue ya"jawab Tio.

Jawaban dari Tio sontak membuat yang lainnya tertawa termasuk Bintang.

Citra,Myra dan Amel yang melihat Bintang tertawa langsung terpukau dengan ketampanannya.

Alex pun menepuk pundak Tio pelan.

"Lo gimana sih,orang mah gak mau diledek tapi lo mau"ucap Alex.

"Ya gue aneh aja tidak seperti biasanya"balas Tio.

"Emang lo mau diledek sama siapa?"tanya Bintang penasaran.

"Jadi gini nih Bintang,biasanya setiap hari itu gue selalu dapet ledekan dari si Bulan,gue udah cerita kan sama lo tentang Bulan"jawab Tio.

"Bulan"ucap Bintang.

"Iya Bulan"

Saat Tio menyebut nama Bulan baru lah dia sadar kalau Bulan tidak ada diantara mereka.

"Oh iya,Bulan mana?kok dia gak ada"tanya Tio.

"Bulan emang gak ada,makannya lo belum ada yang ledek"jawab Amel.

"Kemana sih dia"ucap Tio kesal.

"Kenapa lo,kangen sama dia"tebak Myra.

"Gue itu bukan kangen sama orangnya,tapi kangen sama mulut pedasnya itu"balas Tio.

Bintang yang sedari tadi mendengar nama Bulan,dia mulai memikirkan sesuatu.

Mereka tertawa bersama sampai tanpa mereka sadari kalau Bulan dan Fino ada di belakang Tio sambil melipat tangannya.

"Dasar kadal"ucap Bulan.

Mendengar ada yang bicara,tatapan mereka beralih ke belakang punggung Tio dan menemukan Bulan yang sedang bersedekap dada dengan tatapan tajam.

Tio merasa aneh dengan arah tatapan teman temannya itu,dia pun membalikkan badan sehingga tatapannya bertemu dengan Bulan.

"Eh Bulan"ucap Tio sambil menyengir kuda.

Saat Bulan akan membalas ucapan dari Tio,dia langsung mengurungkan niatnya saat melihat Bintang membalikkan badannya.

Deg...

Saat tatapannya bertemu dengan Bintang,tiba tiba jantung Bulan berdetak dengan cepat.

Lalu Bulan menyebut nama Bintang.

"Bintang"

Semua orang dibuat terkejut termasuk Fino yang berada di samping Bulan,heran kenapa Bulan tiba tiba menyebut nama itu, sementara Bintang menatap Bulan sambil tersenyum.

"Lo kenal sama Bintang"tanya Fino kepada Bulan.

Bulan langsung membuang mukanya dan beralih menatap Fino.

"Gue...gue satu SMP sama dia"ungkap Bulan.

Mereka yang mendengar pengakuan dari Bulan dibuat kaget tak karuan.

"APA!!!..."teriak mereka semua kecuali Fino dan Bintang yang sedang terdiam.

"Jadi kembaran gue satu SMP sama lo"ucap Tio yang masih tidak percaya.

"Bulan teman lama gue"ucap Bintang sambil tersenyum.

Bulan dibuat bingung dengan ucapan Bintang yang mengatakan kalau dia adalah teman lamanya.

"Teman"kata Bulan dalam hati.

"Jadi kalian udah kenal lama dong?"tanya Citra.

"Enggak juga"jawab Bulan.

Bintang hanya tersenyum setelah mendengar jawaban dari Bulan.

Fino mengajak Bulan untuk duduk dan memakan makananannya,saat Bulan dan Fino sudah duduk,Fino mengeluarkan beberapa camilan dari kantong keresek yang di bawanya sedari tadi.

Fino dan Bulan memang sempat membeli beberapa camilan sebelum menyusul teman temannya yang lain.

Bintang yang sedari tadi terus memperhatikan Bulan bersama Fino,dia berpikir untuk melontarkan pertanyaan.

"Lo berdua pacaran?"tanya Bintang.

Bulan yang merasa Bintang memberikan pertanyaannya kepada Fino dan dirinya,dia pun langsung menatap Bintang.

"Enggak"jawab Bulan lalu Bintang mengangguk.

"Bintang,Fino sama Bulan itu cuma temenan doang,mereka gak ada hubungan apapun"jelas Myra.

"Lagian gue gak percaya kalau Fino suka sama cewek,dia kan anti banget sama cewek"samber Citra meledek.

"Udah Fin lo tenang aja,gue yakin kok lo doyan cewek"ucap Tio sembari menenangkan.

"Gue mau tanya sama lo Fin,apa lo pernah suka sama seseorang?"tanya Amel penasaran.

"Pernah"jawab Fino.

Jawaban dari Fino sukses membuat yang lain melongo tidak percaya.

"Sama siapa?"lanjut Amel bertanya.

Fino hanya tersenyum tidak menjawab pertanyaan dari Amel.

Alex mengerti dengan apa yang Fino rasakan,dia yakin kalau Fino tidak mungkin mengungkap siapa gadis yang di sukainya.

"Lo malah senyum senyum lagi"protes Amel.

Fino tidak menghiraukan perkataan Amel,Fino hanya memperhatikan Bulan yang sedari tadi sedang memakan camilannya dengan nikmat.

"Di sini ada tim basketnya gak?"tanya Bintang tiba tiba.

"Ada lah,masa sekolah international seperti High School,gak ada tim basketnya"jawab Alex.

"Siapa kaptennya?"lanjut Bintang bertanya.

"Ya Fino lah siapa lagi"balas Amel sambil menunjuk Fino.

"Kenapa?lo mau masuk tim basket?"tanya Fino kepada Bintang.

"Iya"jawab Bintang.

"Aduhhh..Bintang lo jangan main basket deh nanti lo tambah populer lagi"ucap Citra.

"Emang apa salahnya kalau Bintang tambah populer"heran Alex.

"Kalau Bintang jadi bagian tim basket,nanti bakalan banyak cewek yang nempel sama dia"balas Citra.

"Bagus dong,nanti Bintang jadi cowok terpopuler di HS kayak Fino"ucap Myra.

"Tapi gue gak rela"balas Citra.

Bulan yang sedari tadi hanya menjadi pendengar dan terdiam saja,mulai di curigai oleh Tio.

"Bulan,lo kenapa sih kok diem aja,biasanya juga lo yang paling rame"ucap Tio.

"Iya nih Bulan,gak kayak biasanya lo"sambung Citra.

"Gue ke kelas duluan ya"pamit Bulan lalu pergi meninggalkan Kantin.

"Bulan kenapa sih"heran Myra.

"Gak tau"balas Citra.

"Iya nih gak asik,gue belum di maki maki lagi sama dia"ucap Tio ngaco.

Pikiran Bintang terus tertuju kepada Bulan, lalu dia ikut pamit kepada yang lainnya dengan alasan ingin ke Toilet.

"Gue mau ke toilet dulu"ucap Bintang.

"Mau gue temenin"tawar Slex.

"Udah gak usah"balas Bintang lalu pergi dengan berlari.

Melihat kepergian Bintang,Tio merasa ada yang aneh.

"Emang kembaran gue itu tau toilet dimana,kan dia murid baru"heran Tio.

"Iya juga ya"sambung Citra.

"Udahlah gak usah khawatir gitu,dia kan bisa tanya sama murid lain"balas Myra.

♡♡♡

Sementara di lain tempat Bulan sedang duduk di kursinya yaitu di kelas 12 IPA 1.

Dia membuka buku novel dan membacanya.

David menatap Bulan dan berniat untuk menghampiri Bulan,namun niatnya dia urungkan karna melihat seorang pria yang tidak dikenalnya memasuki kelas dan duduk di meja Amel,lebih tepatnya di depan Bulan.

David merasa heran siapa pria tersebut yang datang dan langsung menemui Bulan.

"Bulan"panggil Bintang.

Bulan yang tidak mengetahui keberadaan Bintang,langsung terkejut saat menatap Bintang.

"Bintang"ucap Bulan kaget.

Bulan menghentikan aktivitasnya dan menutup buku novelnya.

"Lo apa kabar"tanya Bintang.

"Baik"jawab Bulan.

"Gue gak nyangka kita akan satu sekolah lagi"