Adiyaksa menekuk kedua lututnya di hadapan Cintia sembari mengecup punggung tangan calon istrinya beberapa kali. Laki-laki itu sama sekali tidak pernah membayangkan bahwa pernikahannya bersama Cintia juatu akan gagal bahkan sebelum mengucapkan janji pernikahan. Bayangan kebahagiaan pun seolah hilang dari pikirannya, yang ada hanyalah kehidupan yang begitu suram dan hitam. Tidak ada lagi seseorang yang memberikan semangat serta perhatian.
Adiyaksa kembali mendongak, menatap Cintia lalu menggeleng. "Gak mau batal nikahnya sayang, please, mas janji akan lakukan apapun, mas tahu masalah tapi jangan kaya gini," mohon Adiyaksa.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com