Adiyaksa segera mengangsurkan segelas minuman untuk Cintia, membantunya minum hingga air tersisa setengah gelas. Adiyaksa mengusap sudut bibir Cintia yang basah karena air.
"Tiduran lagi sayang, " pinta Adiyaksa yang segera dilakukan oleh Cintia.
Adiyaksa kembali mengusap punggung tangan Cintia sambil terus menatap Cintia. Di ruangan itu juga tersisa Adiyaksa seorang. Karena kedua orangtua Cintia sedang berada di kantin rumah sakit atas permintaan Adiyaksa. Mengingat waktu juga masih menjelang siang dan calon mertuanya belum sempat sarapan.
Adiyaksa juga segera menjelaskan kemana perginya ayah dan ibu Cintia, yang membuat wanita itu mengangguk lemah. "Ada yang sakit gak sayang? Hmm?" tanya Adiyaksa lagi.
Pikiran Adiyaksa yang sudah mulai tenang itu pun akhirnya bisa membuat Adiyaksa berpikir lebih baik bagaimana menangani Cintia yang sedang jatuh sakit. Jemari Adiyaksa beralih ke arah pipi wanita itu lalu mengusapnya pelan.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com