Adiyaksa yang sekarang, nyaris berbeda jauh dengan adiyaksa yang sebelumnya masih bisa menatap mata sang mama. Laki-laki yang sedikit lagi berusia lima puluh tahun itu tak jarang melampiaskan emosinya di dalam rumah. Segala rasa lelahnya dan amarah yang sebelumnya ia tunjukan pada karyawan, justru Adiyaksa bawa hingga ke rumah. Hl itu juga yang membuat Cintia semakin luar biasa menjaga kedua anaknya.
Adiyaksa memang bukan laki-laki kasar yang akan mengarahkan tangannya dengan mudah untuk melukai anak dan istrinya. Tapi yang sering ia lakukan adalah diam dengan raut muka datarnya. Bahkan nada ketus juga akhir-akhir ini sering Adiyaksa berikan pada anak dan istrinya. Karena hal itu juga Cintia benar-benar merayu kedua anaknya untuk segera pindah ke Jakarta.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com