Sikap Dingin Doni

"Bubaaarrrr... Hahaaa.. Sam kalaaahh!"

Sorai kebahagiaan disertai suara dentingan botol-botol hijau itu mengejutkan Mas Doni. Dia spontan menoleh pada mereka -teman baru kami- yang melompat kegirangan, berjingkrak bagaikan anak kecil yang baru saja memperoleh es krim coklat kesukaannya.

"What! Sam? Berapa juta tadi?" tanya Mas Doni yang seketika itu langsung melepas tanganku dan turut menghambur ke arah wajah-wajah bahagia itu.

Aku tersenyum. Hidup seperti ini, rasanya begitu lepas. Tak ada beban berarti yang harus ditanggung kecuali tugas kuliah berupa makalah dengan minimal sepuluh lembar. Dan bagiku, seorang Mikaila yang katanya cerdas superior, makalah itu hanya tugas main-main, tak ada tantangan sama sekali.

Berada di tengah mereka, aku memiliki dunia baru, dunia ekstrim yang tak pernah ku temui selama di Amerta. Ternyata hidup jauh dari orang tua tak seburuk yang ku bayangkan. Nyatanya begitu banyak hal yang seru, menarik, dan menyenangkan di luar Amerta.