webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE

MI VOLAS VIN (I Want You)

Patuhi syarat membaca. 1. Mengandung muatan dewasa (21+) yang belum cukup umur dilarang membaca. 2. Follow akun author / IG @dee.Meliana 3. Kasih like/vote dan komentar yang sopan dan membangun. G: Dark Romance. Dilarang mengcopy paste tulisan ini dalam bentuk apapun!!! Tindakan plagiatan akan saya proses secara hukum. BLURB: ========== Kasih dan pengakuan. Cinta dan nafsu. Gairah dan hasrat. Semua itu adalah bagian penuh pesona dalam setiap kisah yang terjalin dalam kehidupan manusia. Pria, wanita, tua, muda, kaya, miskin, semua lapisan golongan dalam bebagai macam warna mata dan kulit menginginkannya. Keinginan yang tanpa batas untuk memiliki berujung pada obsesi. Obsesi berujung pada kegilaan. Kau bisa melakukan apapun saat menjadi gila. MI VOLAS VIN Bahasa Esperanto yang berarti 'aku menginginkanmu'. Ucapan singkat itu lah yang selalu Leonardo bisikkan pada telinga Jasmine. Obsesi Kegilaan dan Hasrat Membuat Leonardo menginginkan wanita bernama Jasmine lebih dari apapun dan bagaimana pun caranya. Lelaki berbahaya namun tampan dan penuh gairah diperhadapkan dengan wanita biasa yang menyimpan sejuta pesona. Mampukah Leonardo melumpuhkan Jasmine? "Sampai tetes darah terakhir yang mengalir melalui pembuluh darahmu adalah milikku. Mi volas vin, Jasmine!" Leonardo berbisik panas pada telinga Jasmine, membuat tubuh Jasmine bergetar karena sensasinya. "Tidak, ini adalah hal yang salah, Leon!" seru Jasmine. (Mengandung unsur maju mundur atau plot twist, baca dengan penuh penghayatan ya Darling!) Cover bukan milik saya. (Cover is not mine, credit belong to owner) Terima kasih. Selamat membaca, Belle Ame.

BELLEAME · Thành phố
Không đủ số lượng người đọc
529 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE

Membobol Berangkas Calon Mertua

"Giliranmu, Susu Coklat!" Reva menghubungi Mylo dari alat komunikasi mereka.

"Fuck!" Mylo ternyata belum cukup percaya diri untuk memanjat dinding itu.

"Ayolah, Baby Boy. Masa kau kalah dengan wanita?" Ledekan Reva membuat Mylo kesal.

Mylo menghela napasnya sebanjang mungkin dan mengumpuklan tenaga. Mylo membetulkan sarung tangan yang telah di lumuri dengan perekat.

"Easy, Mylo, lakukan sama seperti latihan kemarin." Reva menenangkan hati Mylo yang pastinya sangat berdegup cukup kencang karena gerogi.

Masih dengan keringat sebutir jagung, kaki Mylo terpaku pada tanah, belum mau di ajak kerja sama dan bergerak.

"Di balik dinding ini kau bisa melihat Ily, kau bisa mendapatkan Ily. Tiketmu ada di sini." Reva kembali menyemangati Mylo.

Sementara itu Reva sudah bergerak dengan sangat lincah dan memanjat naik ke lantai dua. Lebih tepatnya menuju ke ruang kerja Leonardo.