Lalu, apa yang mereka lakukan di kamar Detektif Kim Jae saat ini?
"Gyahahaha! Aku menang lagi! Ok, para senpai, kalian kalah dan aku dapat menghukum kalian! Begitu kesepakatan kita, kan?" Detektif Kawamoto berjingkrak ria memegangi kartu remi yang mereka mainkan.
Detektif Kim Jae menatap malas. Detektif Tachibana mengerang frustrasi. Ia sudah menebak, pasti akan buruk baginya.
"Baiklah ...."
Kim Jae dan Tachibana mulai was-was.
"CUKUR KUMIS!" Seru Detektif Kawamoto Takeyuki penuh semangat.
Kedutan kesal ditampakkan Kim Jae pada junior lancangnya ini.
Kumis katanya? Hey, apa dia tak tau kalau semua wanita itu jatuh cinta pada Kim Jae karena kumisnya? Haha, apa iya? Tidak juga.
"Kimu-senpai akan terlihat seperti uke jika mencukur kumis," ledek Detektif Tachibana Yosuke, membuat Kawamoto Takeyuki tertawa.
"DIAMLAH, TACHIBANA!"
Dan mau tak mau, Kim Jae pun mencukur kumis kebanggaannya. Sial! rutuknya dalam hati.
***
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com