webnovel

MENJEMPUT IMPIAN [18+]

Bukankah Bullying itu melanggar hukum? Melodi gadis berkacamata pindahan dari Jakarta menjadi bulan-bulanan bully dari kakak kelasnya sekaligus pemilik sekolah tersebut. Dion atmadisastra pria blasteran Bandung Jerman adalah pembuat onar yang membuat semua siswa ketakutan saat menatap dirinya. hingga suatu hari, Melodi harus menerima pelecehan dari kakak kelasnya tersebut dan membuat nya depresi hingga kehilangan kedua orang tuanya saat mendengar pelecehan terhadap putri tunggalnya. sedangkan Dion..pria pembuat onar itu seolah menutup mata pada kesalahannya dan memilih pergi meninggalkan Melodi yang hamil di usia belia. sebuah kehidupan pahit yang harus dia jalani menjadi seorang ibu di usia yang masih sangat muda.. hingga beberapa tahun kemudian, saat melodi mulai bisa menatap masa depan bersama putra nya, tiba-tiba. sosok Dion kembali datang menghantui kehidupan ibu dan anak tersebut. 18+ bacaan dewasa dan bijak dalam memilih bacaan, banyak adegan dewasa dan kata-kata kasar.

KimNia · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
322 Chs

bab 11

Karleen menatap melodi dari kejauhan, gigi nya gemeretak karena kesal... perempuan cantik itu berdecih sambil menghentakkan kakinya dan memukul pohon akasia

"awas Lo Mel, " geram nya saat dia melihat Dion dan melodi sedang asik duduk di kantin yang sudah sepi sambil membuka buku pelajaran matematika.

"satu soal lagi ya, otak aku tuh udah ga kuat terima ini semua" racau Dion sembari memainkan pena nya

melodi tertawa kecil, pasal nya..ini baru setengah jam mereka membuka buku

"aku baru kasih kamu satu rumus tapi kamu udah nyerah minta udahan" tutur melodi sedikit meledek

Dion mengerucutkan bibirnya dan menyenderkan kepalanya di meja

"kepala aku tuh udah berasa kayak mau pecah tau ga? pusing aku sama rumus ini" gerutunya

melodi menghela nafas panjang dan tersenyum tipis

"ya udah kalo gitu, kamu selesaikan tugas kamu yang terakhir, setelah itu kita bisa pulang" sahut Mel

Dion bergerak cepat menulis soal latihan di buku, pria berwajah indo itu berharap akan segera pulang dan merebahkan tubuhnya di kasur empuk milik nya

lima belas menit berlalu

"sudah" ucap Dion girang

melodi tertawa sambil membantu Dion merapihkan buku-buku di atas meja

keduanya kemudian berdiri dan saling memeluk tas ranselnya masing-masing

"setelah ini kamu mau ke mana?" tanya Dion sambil melangkah kan kakinya

melodi menoleh sesaat

"aku mau langsung pulang, hari ini aku mau bantu ayah panen jagung di kebun belakang rumah" jawab melodi pelan

Dion mengerutkan keningnya dan menghentikan langkahnya

"panen jagung? aku boleh ikut ga" tanyanya

melodi sontak membelalakkan matanya

"jangan! nanti kotor" sahutnya cepat

Dion tak hilang akal, pria tersebut menarik pergelangan tangan Melodi dan berlari menuju parkiran mobil

"cepetan masuk, aku mau ikut panen jagung" ucapnya senang.

melodi di buat melongo dengan tingkah Dion saat ini,

bukan nya dia hendak menolak, namun seorang Tuan muda harus turun ke kebun dengan tanah merah..bukan kah itu akan mengotori baju nya?

"ga usah bengong, aku mau kok ikutan turun ke kebun... soalnya dari kecil aku ga pernah ke tempat seperti itu meskipun papa ku pemilik perkebunan terbesar di sini" ujar Dion yang sepertinya mengerti benar perasaan hati melodi.

melodi menyunggingkan senyumnya sedikit dan tertunduk seketika.

jika seperti itu kemauan Dion, melodi bisa apa?

gadis itu menghela nafas panjang dan mencoba tersenyum tipis pada pria di sebelah nya itu.

Dion menancap gas keluar dari gerbang sekolah, mata nya tak henti melirik kearah Melodi hingga membuat gadis tersebut hampir pingsan karena malu.

***

sesampainya di rumah melodi, semua orang menatap nya sambil melongo...bisa di bilang karena wajah nya yang sangat tampan, menjadi idola baru bagi sebagian ibu-ibu di sekitar lokasi rumah melodi

semua berbisik, matanya tak lekang dari Dion yang baru saja turun dari mobilnya.

melodi tertawa kecil di barengi Dion, dia bahkan tidak menyangka jika ibu-ibu bisa seantusias ini...

dia bukan idol loh...tapi kenapa cakep nya melebihi idol

hanya itu yang terdengar dari kejauhan saat Dion melangkah masuk kedalam pekarangan rumah Melodi.

srettt

Dion menaruh tas nya di bangku sebelah nya, sedangkan melodi sibuk kedapur membuat minuman teh hangat.

beberapa menit kemudian gadis berkepang dua itu kembali dengan segelas air teh hangat manis

"diminum dulu" ujar melodi sopan

Dion mengangguk dan menyuruput pelan-pelan teh hangat nya.

ada suatu kebahagiaan yang tak pernah melodi rasakan, terkadang dia berfikir... bagaimana bisa dia sedekat ini dengan seseorang yang pernah membully nya dan bahkan hampir membuat nya tenggelam di dasar kolam?

saat mata tak sengaja bertemu, melodi juga Dion salah tingkah di buatnya, terlebih bagi melodi...

gadis tersebut benar-benar baru merasakan yang namanya dekat dengan lawan jenis.

"yuk kita ke kebun kamu" ucap Dion sambil melipat celana panjang nya

melodi melotot kaget

"nanti dulu aja, kan kita baru sampe" sahut melodi

Dion terkekeh, mata nya memicing kearah melodi sambil menyunggingkan senyumnya sedikit

"ya udah hayo...buruan mumpung lagi semangat nih" tuturnya tak sabaran

melodi mendesah pelan dan berdiri

"tunggu di sini, aku ganti baju dulu" ucap melodi seolah pasrah akan kemauan Dion

gadis tersebut beranjak masuk kedalam kamar, berganti pakaian yang hanya beberapa menit saja... setelah mereka bersiap, kini Dion mengekori melodi ke belakang rumah nya.. tepat nya kebun jagung milik ayah nya.

Dion menatap kebun yang terbentang, mungkin bisa di bilang keluarga nya memiliki perkebunan super luas di kota ini, tapi sampai detik ini dia tak pernah merasakan turun atau menginjakkan kakinya di kebun milik nya sendiri.

ibu nya terlalu protektif terhadap dirinya, dan tak membiarkan Dion terjun ke kebun meski hanya melihat saja.

"kamu adalah pemilik, jadi kamu tidak pantas untuk ikut panen dan turun ke tanah, tugas kita hanya melihat kerja mereka dari atas"

itulah yang ibunya katakan

namun saat ini, Dion begitu senang karena dia bisa mencoba hal baru yang orang tuanya tak pernah berikan.

dengan perlahan pria tampan itu menginjakkan kakinya dan tersenyum tipis kearah melodi.

"ini pertama kali bagiku turun ke kebun" tutur Dion pelan

melodi sontak menoleh heran " kan kamu pemilik perkebunan terbesar di kota ini kan, memang nya kamu ga pernah sama sekali ikut panen?" tanya melodi mengernyit.

Dion terkekeh cengengesan

"ibu aku tuh gak pernah bolehin aku ikut turun saat panen, katanya...itu adalah tugas pekerja" sahutnya lagi

melodi tersenyum hambar, ternyata semua sifat yang Dion punya..secara garis besar adalah bentukan dari lingkungan rumah.

melodi tersenyum tipis saat Dion berbicara sambil tertawa lepas pada ayah melodi dan tangan nya dengan cekatan memetik buah jagung.

sebuah pemandangan luar biasa, seorang pria kaya yang arogan, kini berubah menjadi lembut.

melodi hampir tak sanggup menatap senyuman juga lesung pipi dari wajah Dion. jantung gadis tersebut berdetak kencang saat tak sengaja tatapan mereka saling bertemu.

apakah melodi mulai jatuh cinta?

TIDAK!!!

Dion terlalu sempurna, sedangkan Melodi...dia hanya gadis sederhana berkepang dua dan juga cupu. apa pantas jika dia mencintai sosok tampan itu?

melodi bahkan tak habis pikir, bagaimana bisa dia jatuh cinta di waktu yang sebentar?

Melodi mengangkat keranjang jagungnya dan membawa nya ke tepi, namun gadis tersebut seketika menoleh.

"aku bantu" ucap Dion sambil menarik keranjang tersebut dari punggung melodi

lagi - lagi melodi kaget bukan main, tepat nya salah tingkah karena sikap Dion kali ini.

"jangan, ini berat" ucap melodi menolak

Dion tertawa namun tangannya masih menarik keranjang dari punggung melodi.

"justru karena berat biar aku yang bawa" ucap Dion lagi

melodi tersenyum saat Dion menggendong keranjang tersebut di punggung nya dan menepi sambil duduk mengibaskan rambutnya

"banyak juga ya jagung kamu" ujar Dion sambil menatap kearah kebun jagung

melodi ikut duduk di sebelah Dion dan menghela nafas panjang sambil tersenyum tipis

"Alhamdulillah" balas melodi

Dion tertunduk pelan dan kembali menoleh kearah Melodi dengan tatapan yang dalam

"Deket sama kamu adalah hal baru buatku" tutur pria itu

Deg...

jantung melodi lagi-lagi tak bersahabat, gadis itu celingukan salah tingkah..

"ma-maksud kamu?" tanya Mel penasaran

Dion tertawa kecil dan kembali menatap hamparan kebun jagung

"pokok nya sesuatu yang baru, hal baru yang gak pernah ibuku ajarkan padaku...aku suka masuk kedalam dunia kamu Mel, maaf juga dulu aku pernah bersikap kasar sama kamu"

melodi tertunduk, muka nya memerah seperti tomat...gadis itu malu bukan main saat mendengar penuturan Dion barusan.

ya Tuhan... Melodi tak sanggup menahan perasaan ini , pikir melodi

"aku udah maafin kamu kok, jadi jangan bahas hak itu lagi" ucap melodi tersipu malu

Dion terkekeh geli melihat wajah melodi yang memerah juga salah tingkah di hadapannya

" kamu malu sama aku ya" tanya Dion intens

melodi mengedarkan pandangannya kearah lain,

"ah..enggak" sahutnya dengan bibir bergetar.

Dion tahu benar jika melodi malu terhadap nya dan bukan kah itu baik.

membuat gadis tersebut jatuh cinta adalah hal yang Dion inginkan, dan seperti nya Melodi sudah mulai masuk kedalam perasaan itu.

Dion menggenggam tangan Melodi erat.

"terus jadi temen aku sampai kapanpun ya" tutur Dion dengan tatapan sayu nya

melodi kembali bergetar, jantung nya disko tak berhenti.. rasanya seperti ingin terbang ke angkasa dengan berjuta perasaan ini.

melodi tersenyum sambil menatap kearah kebun

"oh iya, aku bikinin kamu jagung rebus ya" sontak melodi terperanjat sambil melihat ke arah Dion

Dion tertawa terbahak bahak saat melihat wajah Melodi yang seperti itu

"kamu tuh ngagetin kalo ngomong, dasar kepang dua" ledek Dion tertawa

melodi memanyunkan bibirnya dan mencubit pelan tangan Dion yang membuat pria tersebut meringis dan tertawa kemudian

"aduh..ampun ibu kepang dua, jangan cubit terus" lagi lagi Dion menggoda

melodi berdiri sambil menghentakkan kakinya

"jangan panggil kepang dua" kekeh nya

Dion tertawa lepas melihat wajah melodi yang di anggap nya begitu lucu

" terus aku panggil kamu apa?" tanyanya

melodi berdecih dan melipat kedua tangannya di dada

"nama aku kan Melodi, bukan kepang dua" sahut nya sebal

Dion menarik rambut kepang dua tersebut dan berlari saat melodi hampir tersungkur

"ih...awas ya" ucap melodi dan berlari mengejar pria tersebut.

terlihat dari kejauhan, ibu melodi tersenyum halus menatap Melodi juga Dion yang berlarian dan saling mengejek.

ini adalah pertama kali bagi Melodi bisa sedekat ini dengan lawan jenis, ada raut kebahagiaan dari wajah sang ibu.

"Putri ibu sudah beranjak dewasa" gumamnya tersenyum kearah dua orang yang saling berkejaran.