webnovel

Kedatangan Huo Jingshen

Biên tập viên: Wave Literature

Laki-laki itu menggunakan kemeja putih dengan celana kain berwarna hitam, dia tidak menggunakan dasi dan beberapa kancing bagian atas kemejanya terbuka, lengan pakaiannya juga digulung.

Selain jam tangan mahal yang ada di tangan kirinya, dia tidak menggunakan barang-barang mahal apapun. Walaupun penampilannya terlihat begitu sederhana tapi dia menimbulkan aura yang elegan dan semua orang yang melihatnya pasti tahu bahwa dia berasal dari keluarga kaya raya.

"A Shen?" Huo Qinyu tiba-tiba terdengar, "Kenapa kamu bisa ada di sini?"

Saat mendengar nama itu, Xing Yuyun berbalik badan.

Saat dia melihat bahwa laki-laki yang ada di belakangnya itu benar-benar Huo Jingshen, sorot matanya seketika menjadi tegang dan dia langsung mengepalkan kedua tangannya.

Raut wajah terkejut Huo Qinyu dilihat oleh semua orang.

Huo Qinyu berkata dalam hati, 'Kalau tidak salah dia baru saja kembali kemari tidak lama ini, keluarga Huo dan keluarga Su tidak dekat jadi seharusnya dia tidak kenal dengan keluarga Su kan? Atau… dia datang untuk mencari Guozhi?'

Xing Guozhi seketika terlihat terkejut dan panik.

Huo Jinghsen mengganti sepatunya lalu berjalan memasuki ruang tamu.

Dia melihat ke arah koran yang terbuka di atas meja, dia mengangkat alisnya.

"Halo kakek Su." Dia memberi salam kepada Su Xueqin yang duduk di atas meja.

Huo Qinyu dengan cepat memperkenalkan Huo Jingshen, "Paman, ini adalah A Shen, dia adalah anak dari kakak laki-lakiku. Dia baru kembali dari negara Y tidak lama ini."

"Pangeran pertama keluarga Huo." Su Xueqin menganggukkan kepalanya, "Sebelumnya kita pernah bertemu di rumah sakit."

Saat Su Xueqin baru selesai melakukan operasi, nyonya besar Huo membawa beberapa anggota keluarga Huo untuk menjenguknya dan Huo Jingshen salah satunya.

Walaupun jika dibandingkan dengan yang lainnya, Huo Jingshen tidak banyak bicara tapi dia memberikan kesan yang paling mendalam untuk Su Xueqin.

Huo Qinyu berkata dalam hati, 'Ternyata begitu, Huo Jingshen datang ternyata untuk menjenguk Su Xueqin yang baru saja keluar dari rumah sakit.'

Tapi 1 detik kemudian...

"Wanwan, apa kamu kehilangan barangmu?" 

Perkataan Huo Jingshen itu membuat semua orang termasuk Xing Yuyun merasa terkejut seperti mereka baru saja melihat UFO.

Su Wanwan juga terkejut mendengar itu, 'Aku benar-benar tidak mengira dia tanpa tahu malunya berani datang kemari?! Terakhir kali di rumah sakit aku belum membuat perhitungan dengannya, sekarang dia memanggilku seperti kami dekat saja. Dasar tidak tahu malu!'

"Wanwan?" Huo Jingshen kembali memanggilnya karena melihat Su Wanwan tidak bicara, sorot matanya juga terlihat seolah sedang tersenyum.

Su Wanwan menggertakkan giginya dan dia seolah sedang bicara dengan menggunakan sorot matanya tapi dia tidak mengatakan apapun.

Su Xueqin kemudian bertanya, "Pangeran Huo mengenal cucuku?"

Su Xueqin terlihat keheranan, 'Kenapa aku tidak pernah mendengar Wanwan mengatakan apapun tentangnya?'

Huo Jingshen menjawab singkat dengan kata 'Hm', tapi dia tidak memperdulikan raut wajah terkejut semua orang lalu berkata lagi, "Kemarin malam kami berada di klub hingga sangat malam, dia tidak sengaja meninggalkan handphonenya di tempatku."

Semua orang seketika tidak bisa berkata apa-apa, mereka begitu terkejut mendengar kata klub, terlalu malam dan meninggalkan handphone, barang yang begitu personal di tempatnya, hal itu membuat semua orang langsung memikirkan hubungan diantara mereka berdua...

Huo Jingshen mengangkat tangan kirinya tanpa memperdulikan tatapan semua orang.

Dia memegang handphone kecil berwarna merah muda di telapak tangannya.

Su Wanwan melihatnya dan dia langsung mengenali itu memang handphonenya.

Pelindung handphone berwarna merah muda itu dia membelinya bersama teman asramanya.

Dia berjalan menghampiri Huo Jingshen dan mengulurkan tangannya untuk mengambil handphonenya.

Tapi sebelum dia menyentuh handphonenya, tiba-tiba Huo Jingshen menggerakkan jarinya dan menggenggam tangan kecilnya bersama dengan handphonenya dengan 1 tangan.

Su Wanwan hanya merasa punggung tangannya terasa panas. Dia merasa sangat malu dan dia merasa seperti ada percikan api di dalam kepalanya. Tiba-tiba ia teringat apa yang terjadi diantara mereka berdua saat di rumah sakit...

Wajahnya perlahan terasa panas, dia menundukkan kepalanya dan ingin menarik tangannya.

Tapi dia tidak bisa melakukannya.

Huo Jingshen memegang tangannya dengan pelan dan terlihat sama sekali tidak menggunakan tenaga tapi dia malah tidak bisa memberontak dan menarik tangannya.

Dibandingkan dengan raut wajah Su Wanwan yang malu, raut wajah Huo Jingshen tidak terlihat berubah. Raut wajahnya terlihat natural dan seperti biasanya, bahkan dia masih bisa tersenyum senang.

Dia terlihat seperti rubah yang sudah berumur ribuan tahun sedang melihat rubah kecil yang tidak berhenti memberontak di dalam genggamannya. Entah seberapa keras rubah kecil itu memberonta,k rubah kecil itu tidak pernah akan bisa lepas dari genggaman tangannya.

Su Wanwan saat ini benar-benar ingin memaki Huo Jingshen. Akhirnya dia tidak tahan lagi dan dia akhirnya menggunakan tangannya yang lain untuk melepaskan tangannya dari Huo Jingshen, saat ini Huo Jingshen akhirnya baru melepaskan tangannya.

Saat Su Wanwan akhirnya berhasil melepaskan diri, dia segera menekan handphonenya dan baru sadar ternyata baterai handphonenya habis...

"Kelak jangan ceroboh dan meninggalkan barang-barangmu." Suara pelan dan berat Huo Jingshen terdengar lagi.

Su Wanwan berkata dalam hati, 'Sangat dekat, terlalu dekat.'

Kemudian sebuah tangan besar mengusap atas kepala Su Wanwan.

Su Wanwan terlihat tidak senang hati, 'Kurang ajar!'

Su Wanwan dengan kesal mencibirkan bibirnya, 'Dia ini sedang menganggapku seperti monyet?! Jika bukan karena keluarga Xing ada di sini dan perkataannya tadi kebetulan membantuku membersihkan namaku, maka aku tidak akan membiarkannya memperlakukanku seperti ini!'

Mereka berdua sekarang sedang bertengkar menggunakan sorot mata...

Tapi di mata orang lain, sikap mereka itu terlihat begitu mesra seperti pasangan kekasih yang menyebarkan kasih sayang di depan umum.

Raut wajah Xing Yuyun terlihat semakin muram dan dia merasa sudah tidak tahan lagi.