Mata Soraya berubah merah. Dia menduga Yoseph ada di belakang penculikan itu.
Dia meraih ponselnya. Menekan nomor ponsel Yoseph.
"Yoseph!"
"SORAYA!" Yoseph kaget. Angin apa yang membawa Soraya hingga membuat mantan istrinya itu menelponnya.
"Yoseph! Mana Zenaya?!"
"Apa maksudmu? Zenaya ada padamu kan?" Yoseph bingung.
"YOSEPH!" Soraya membentak nyaring.
Yoseph kaget. Telinganya sakit.
"Soraya...aku tidak mengerti maksudmu! Kenapa dengan Zenaya?" Yoseph bingung dah gugup. Dia membayangkan yang tidak-tidak.
"Oh Tuhan! Zenaya! Mardan! Tidak!" _ Yoseph ketakutan.
Mardan menipunya.
"Soraya...aku tidak tahu apa-...!"
"Yoseph! Jangan main- main, denganku!"
"Soraya... benar! aku tidak mengerti...",
"YOSEPH!!!
KEMBALIKAN ZENAYA!!!" Soraya berteriak nyaring.
Yoseph menutup telinganya, sakit.
Teriakan Soraya seperti macan terluka.
Nindy kaget. Bayinya di perutnya juga, ikut kaget.
"Soraya...!" suara Nindy tertahan, dia mencemaskan Soraya. Takut Soraya sakit lagi.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com