webnovel

Jawaban Hati Faiza

Teungku Hamid sangat kesal akan anaknya yang ternyata telah menipunya mentah-mentah.

"Ayah mau kita melamarnya minggu ini. Tidak ada penolakan,"dengan tegas Teungku Hamid berbicara.

"Tapi Ayah. Apa Faiza mau menerima lamaran kita? Sebaiknya Aku bicara dengannya dulu ya?"pinta Rijal.

"Sudah Ayah bilang. Jangan beritahu Faiza. Biar jadi kejutan buatnya,"sahut Teungku Hamid.

Lantas dia meninggalkan Rijal yang bingung mesti melakukan apa.

Lantas dia menelpon Herman dan mengajaknya ketemuan di sebuah Kafe.

Kemudian dia mengambil kunci mobil dan berangkat ke kafe tempat dia janjian dengan Herman.

Lima belas menit kemudian dia telah sampai. Rijal langsung memarkirkan mobilnya di tempat parkir.

Rijal memesan jus pokat dan sepiring kentang goreng.

"Dah lama Bos?"tanya Herman.

Lelaki itu langsung duduk di samping Rijal.

"Baru aja. Apa udah pesan minum?"jawab Rijal.

"Udah tadi. Kafe ini mesti langsung pesan baru duduk, ada apa?"tanya Herman.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com