Memastikan Perasaan

Ezra mengamati Kiki dalam diam untuk beberapa saat. Dia berjalan dan menggendongnya, lalu meletakkannya di tengah tempat tidur.

Kiki sontak terbangun. Dia sudah hampir terbangun dari tidurnya, dan gerakan halus Ezra juga bisa membangunkannya.

Kiki membuka matanya, menatapnya dalam kegelapan. Dia bisa mencium aroma anggur dan parfum di tubuhnya.

Matanya terbuka lebar dan dia menatapnya seperti itu, tidak tahu bagaimana harus bereaksi.

Mengetahui bahwa Kiki terbangun, Ezra membungkuk dan menyalakan lampu di samping tempat tidur.

Lampu menyala, dan dia tidak terlalu nyaman. Tanpa sadar Kiki memejamkan matanya

Ezra menyingkirkan tangan gadis itu. Suaranya sedikit serak, "Aku akan mandi. Kau sudah minum?"

Dia duduk dan melihat ke arah jam, rupanya waktu sudah agak larut. Sepertinya Ezra sudah menghabiskan berjam-jam di bar dan minum-minum dengan Gilang sampai dia lupa waktu.