Ketika Kiki pergi, matanya sedikit merah, dan ketika dia membuka pintu, dia berpapasan dengan Ibu Prambudi!
"Ayo bicara jika kau tidak keberatan!" Ibu Prambudi dengan enggan tersenyum, dan mengajak Kiki ke ruang teh yang terhubung dengan panti rehab.
Kiki dan dia duduk di kedua sisi, menundukkan kepala dalam diam, dan tidak berbicara.
Ibu Prambudi mendongak dan menatapnya. Gadis itu memang cantik, tidak heran Prambudi dan Ezra sama-sama menyukainya.
Pelayan di ruang teh berlutut dan menuangkan teh sebelum beranjak pergi. Ibu Prambudi berasal dari latar belakang keluarga yang baik dan terlatih, dan berkata dengan nada datar, "Minumlah tehnya dulu!"
Kiki mengangguk, "Ya!"
Dia menyesap teh itu dan kemudian menatap Ibu Prambudi, yang daritadi telah mengawasinya.
"Keputusanmu memang sangat bagus, tapi terkadang bukan hal yang baik." Ibu Prambudi tersenyum tipis. Tetapi karena Prambudi, berat badannya turun banyak dan ekspresinya selalu terlihat tertekan.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com