Kisah di Masa Lalu

Kiki berdiri dan memperhatikan sebentar. Dia berjalan perlahan, dan diam-diam meletakkan tasnya.

"Secangkir latte. Terima kasih." Setelah dia berkata kepada pelayan, dia menatap Karina lagi.

Karina menyesap kopi, menatap Kiki, dan berkata perlahan, "Pertama kali aku mengajakmu bertemu di sini adalah dua atau tiga bulan yang lalu. Pada saat itu, kau tidak memahami ini, tetapi sekarang, kau terlihat sangat nyaman. "

Jari-jarinya tiba-tiba menangkap pipi Kiki, ekspresinya sedikit tegang, "Lihat, inilah kekuatan uang, uang dan kekuasaan! Semua itu bisa membuatmu terlahir kembali!"

Kiki tersenyum ringan, "Benarkah? Bagaimana denganmu, apa kau sudah menyingkirkan keserakahan di tulangmu? Kegelapan di tubuhmu tidak akan pernah bersinar di bawah sinar matahari, dan tidak ada jumlah uang yang dapat menghapus keserakahan aslimu."

Karina mencondongkan tubuh ke depan dan menatap wajah kecil Kiki, dan matanya tertuju pada berlian merah muda di jarinya.