webnovel

Mawar yang terluka

Arumi adalah seorang gadis dengan paras yang cukup menawan bertemu seseorang dimasa lalunya yang tidak lagi dikenalnya. ya pria itu yang sekarang diam-diam dia menyukainya. Ach tapi sayang itu semua menimbulkan luka yang dalam bagi Arumi, dan entah mengapa luka itu selalu membuat dia merindukan sekaligus membencinya. Mungkinkah luka itu akan sembuh atau adakah keajaiban yang akan berpihak pada Arumi.... Yah mungkin saja ada sedikit keajaiban yang mampu merobah kenyataan yang dia rasakan

Darmayanti_Tauceng · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
11 Chs

Makan Malam Romantis

Semua merasa puas dengan hasil tim Arumi, terlebih Arumi. Setelah ini timnya akan bertambah sibuk dengan proyek berikutnya tapi Jeko memberikan mereka hadiah yaitu libur selama beberapa hari.

Arumi mmmm aku punya permintaan, kata Dityo.

Apa cepat katakan, jawab Arumi sambil tersenyum

Nanti malam dinner yuk? Ajak Dityo dengan wajah memelas.

Ok, jemput aku jam 7.30 ya, jawab Arumi sambil mengedipkan mata dan memasang wajah lucunya.

Siappp bosss.

Akhirnya aku bisa menghabiskan waktu sama Arumi, kesempatan ini takkan ku sia-siakan, ini akan menjadi kenangan kita yang indah. Dityo berkata pada dirinya sendiri.

Sebelum malam tiba, Dityo terlebih dahulu berkeliling mencari sesuatu yang cantik dan menarik untuk Arumi dan yup sekejap matanya tertuju pada deretan pertokoan perhiasan. Entah mengapa kaki Dityo melangkah ke arah toko tersebut dan memasukinya.

Apa yang harus ku berikan pada Arumiya, pikir Dityo. Dan Dityo melihat-lihat semua perhiasan yang ada di toko tersebut, matanya tertuju pada sebuah cincin bermahkotakan berlian yang sangat cantik dan menyilaukan mata.

Cantik sekali cincin ini, apalagi kalau Arumi yang memakainya... Hmm ya aku akan ambil ini dan kenapa tidak cincin ini ku gunakan untuk melamar Arumi. Dityo mulai berangan-angan.

Tampaknya Dityo ingin hubungannya dengan Arumi lebih serius dengan memberikannya cincin sebagai bukti dia melamarnya.

Ada yang bisa kami bantu tuan, silahkan tuan melihat-lihat perhiasan disini sangat bagus tuan. ucap pegawai toko.

Ya, aku ingin melihat cincin yang ada berlian itu, aku ingin membelinya tolong bungkus dengan cantikya. Pinta Dityo pada pegawai toko.

Tak lama Dityo sudah mengenggam sebuah kotak ditangannya dan tersenyum senang.

Sekarang waktunya menjemput Arumi, pikir Dityo dengan segera bergegas menuju mobilnya takut membuat Arumi menunggu lama.

Sementara itu Arumi tidak tahu akan mendapatkan kejutan besar dari Dityo. Arumi sudah terlihat bersiap-siap dan tinggal menunggu kedatangan sang pangeran.

Ting tong, bunyi bel rumah Arumi.

Ah dia sudah datang, ujar Arumi.

Arumi, kamu sudah siap sayang? Pakaian itu sangat pas denganmu terlihat cantik dan anggun, puji Dityo.

Ya, aku siap. Jangan memujiku berlebihan. Jawab Arumi tersenyum malu.

Arumi memang terlihat cantik dan anggun dengan memakai gaun berwarna merah muda dipadu dengan higheel dan tas cantik ditangannya, rambut panjangnya yang dibiarkan terurai menambah kesan keanggunannya.

Tak lama mereka berdua sudah sampai di sebuah restoran ternama dan Dityo sudah memesan tempat spesial.

Silahkan masuk tuan dan nyonya, meja anda sudah kami siapkan, saya akan mengantar anda. Kata pelayan restoran.

Alangkah terkejutnya Arumi melihat meja yang dipesan Dityo, meja diruangan itu hanya 1 dihiasi dengan mawar dan lilin yang mendominasi ruangan tersebut, ditambah dengan alunan musik yang merdu membuat Arumi semakin terbuai.

Ayo Arumi duduk disini, pinta Dityo membuat Arumi tersadar dari lamunannya.

Apa ini, apa yang terjadi, pikir Arumi.

Arumi tersipu malu melihat Dityo memperlakukannya bagai seorang ratu. Setelah mereka menikmati makan malam dengan hidangan yang spesial dan suasana yang romantis, inilah saatnya yang aku tunggu, pikir Dityo.

Arumi, aku punya sesuatu untukmu, maukah kamu menerimanya? Tanya Dityo.

Hmm apa itu, selidik Arumi penuh penasaran.

Kemudian Dityo mengenggam tangan Arumi dengan lembut, satu tangannya lagi mengambil sesuatu dari balik jasnya. Arumi nampak berpikir apa yang akan diberikan Dityo padanya, dan glep Arumi menelan ludahnya sendiri tak percaya mendengar perkataan Dityo.

Dityo mengeluarkan sebuah kotak dan membukanya, apa ini pikir Arumi. Oh tidak apa dia melamarku, lamuanan Arumi terbang jauh sambil berusaha menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah.

Arumi, maukah kau menikah denganku???

...