***
"Tidak suka menghabiskan waktu bersamaku?" tanya Arkhano. Gadisnya memutar mata, membuatnya mendelik. "Tidak suka, ya?" tebaknya melepaskan tangan dari dagu Aletta.
"Bukannya tidak suka padamu," jawab Aletta ingin menjelaskan. "Tapi, pada mereka yang selalu pergi dadakan sejak dulu sehingga aku tak bisa melakukan apapun, kecuali mengiyakan dan menunggu di rumah."
"Kamu pasti kesepian," jawab Arkhano tersenyum simpul. "Tidak apa-apa. Ada aku sekarang. Kamu mau pulang, hmm?"
"Sekarang? Ayo," ujar Aletta sumringah. "Karena kecelakaan, aku jadi menunda artikel Benedict Andrean yang akan terbit sore ini, astaga," sambungnya yang membuat kening Arkhano mengerut.
"Benedict Andrean?" Sedetik kemudian, pupil mata Arkhano membesar. "Oh, modelku! Kamu mewawancarainya?"
"Ya. Itu berjalan dengan baik. Berbeda dengan Hugo Gerard," jawab Aletta memasukkan ponselnya ke dalam tas.
"Syukurlah... dia orang yang ku pilih secara langsung."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com