***
Arkhano memperhatikan pria yang sedang menyibakkan tirai setinggi dinding di ruang kerjanya. Cahaya matahari masuk, menerangi ruangan tersebut dengan alami tanpa perlu menyalakan lampu. Varrel berbalik ke arahnya. Meletakkan kedua tangan di belakang tubuh, membuatnya menjadi lebih berwibawa dan tegas.
Arkhano menegakkan tubuh, menelan saliva dengan gugup untuk terakhir kali sebelum pembicaraan menjadi lebih serius.
"Sudah delapan tahun, kalau aku tak salah ingat, sejak kita tak bertemu," ujarnya yang membuat sudut Arkhano berkedut.
"Om memang salah ingat. Kita baru bertemu saat Aletta sakit," koreksinya dengan berani. Membuat tubuh Varrel tersentak kecil dan menggaruk hidungnya yang sebenarnya tak gatal. Pria berwajah tegas itu berdeham kecil untuk menghilangkan perasaan malu. Dia berjalan ke bangku sofa berwarna cokelat yang ada di sana, seolah kejadian memalukan itu tak pernah terjadi.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com