***
"Ah, Papa malas pulang," ujar Varrel menyandarkan tubuh pada sofa ruang tamu dengan nyaman. Dia menoleh pada Aletta yang duduk di sisi kanan dan Stefani di sisi kiri. "Bagaimana, Ma? Apa kita menginap saja?"
'Aku pusing. Aku pusing,' batin Aletta yang jadi pendiam sejak tadi. Dia menimang-nimang, memikirkan apa yang Arkhano lakukan di dalam sana. Terjebak dengan koleksi bukunya yang jumlahnya ratusan dan tertata rapi di dua rak buku yang memiliki tiga tingkat.
"Mau tidur di mana? Kamar Aletta hanya satu," sahut Stefani di tengah keasikannya menonton serial televisi. "Jangan aneh-aneh. Jam sembilan kita pulang. Aletta juga butuh istirahat." Dia melirik putrinya yang hanya memeluk bantal sofa sejak tadi. "Ale bahkan belum mandi."
"Ah, iya." Varrel mendesah kecewa. Dia menoleh pada Stefani. "Mau pulang sekarang saja?"
"Benar?" tanya Stefani meyakinkan. "Sudah puas bicara dengan Ale? Nanti kalau sudah sampai rumah, jangan minta untuk kembali lagi, ya."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com