381

Maaf, chapter ini akan direvisi nanti]

"Sebenarnya apa yang terjadi pada Gea?" tanya Tina kali ini terdengar sedikit khawatir. "Kalian di mana?"

"Apa ya? Yah, coba tanyakan saja pada pria itu dan tolong telepon Om Auguste untuk pulang dan tak usah marah-marah kalau dia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi," ujar Aletta melirik ke arah ranjang dan terhenyak saat melihat Gea sudah dalam posisi duduk sembari memegangi kepala. "Tanyakan pada pria itu dan telepon lagi ke sini untuk menyampaikan apa yang diceritakannya. Aku yang akan mengkonfirmasi kebenarannya nanti. Yah ... itu juga jika kalian masih peduli pada Gea. Ah, tolong hentikan kencan-kencan sialan itu kalau kalian masih ada sedikit rasa manusiawi. Seujung kuku pun tak apa. Ku tutup," ujarnya tanpa membiarkan Tina membalas ucapannya lagi.

Kaki panjangnya langsung melangkah ke ranjang dan duduk di pinggirnya. "Ge, sudah sadar kembali?" tanya Aletta karena gadis itu menunduk, menyembunyikan sorot matanya.