347

[Maaf, chapter ini akan direvisi nanti]

***

"Maaf."

Bulu mata yang lentik dan hitam itu langsung terangkat, menatap lurus pada manik kelam Arkhano.

"Untuk?" tanya Aletta dengan suara yang hampir berbisik.

Arkhano terdiam sejenak dengan bibir yang sedikit terbuka sembari menatap keindahan cokelat yang sudah lama tak ditatapnya lamat-lamat. Keindahan cokelat yang membuatnya seolah berjalan di atas air dan seiring waktu pun dibawa tenggelam untuk menyelami setiap sudut keindahan yang terpancar begitu cantik dan percaya diri.

"Untuk apa, Arkhano?" tanya Aletta meletakkan tangannya di lengan sang kekasih yang barusan meraih wajahnya. Dia memiringkan kepala menanti jawaban dari Arkhano.

Pria itu berkedip lambat ketika sesak di dada kembali terasa. Bukan karena sakit, tetapi karena perasaan yang ditekannya sejak kemarin. "Aku merasa seperti orang jahat yang kembali menyakitimu, Ale."