webnovel

Mata Perak, Mata Emas

MATA PERAK, MATA EMAS merupakan sebuah kisah konflik keluarga yang terjadi di Colorado pada tahun 1885. Sejak kecil, Anne Wells telah mempermalukan keluarganya yang sangat kaku dan konvensional, dengan sesekali tidak berperilaku layaknya perempuan terhormat. Mereka menyalahkan kenyataan kalau ia masih belum menikah di umurnya yang sudah 28 tahun karena perilakunya yang menyimpang tersebut. Sementara itu, Cord Bennett, putra dari pernikahan kedua ayahnya dengan seorang perempuan dari suku Cheyenne, lebih dari sekadar memalukan bagi keluarga peternak dan pengacaranya yang kaya – mereka malu dan takut pada orang yang mereka kambing hitamkan dalam keluarga mereka itu. Ketika Anne dan Cord kedapatan berduaan, kemarahan ayah Anne berujung pada kekerasan. Keluarga Cord menerima bahwa itu semua memang salah Cord. Bisakah Anne dan Cord memanfaatkan kebebasan yang berasal dari hukuman atas dosa yang tidak mereka lakukan untuk hidup bersama? Atau akankah keluarga mereka yang tidak setuju dan suka ikut campur itu memisahkan mereka? ------------------------------------------------------------------- Judul: Mata Perak, Mata Emas Judul asli: Eyes of Silver, Eyes of Gold (EN) Tahun terbit: 2010 Penulis: Ellen O’Connell Penerjemah: Cinarita ------------------------------------------------------------------- Penafian: Ini hanya hasil terjemahan penggemar, bukan terjemahan resmi. Namun, saya akan mencoba menerjemahkannya sebaik mungkin, sebisa saya. Hasil terjemahan saya gratis. Klik tautan berikut kalau Anda mau membaca terjemahan saya yang lain atau mendukung saya https://linktr.ee/cinarita Terima kasih banyak! Hak cipta terjemahan: @2022 Cinarita ------------------------------------------------------------------- Cara membaca TIGA BAB GRATIS setiap hari: terus tingkatkan level sampai level 3 & gunakan fastpass Cara mendapatkan fastpass untuk membuka bab yang terkunci. Setiap hari lakukan hal berikut: - Masuk ke akun Webnovel Anda (dapat 1 fastpass) - Vote buku pilihan Anda menggunakan Energy Stone (dapat 1 fastpass) - Vote buku pilihan Anda menggunakan Power Stone (dapat 1 fastpass) Hadiah Setiap Harinya per Level Level 1 : Mendapatkan 1 Energy dan 1 Power Stone Level 2 : Mendapatkan 1 Energy dan 2 Power Stone Level 3 : Mendapatkan 2 Energy dan 2 Power Stone

Cinarita · Lịch sử
Không đủ số lượng người đọc
5 Chs

3

"Aku pernah melihatnya di sekitar sini."

"Dia duda, kau tahu, dan dia lebih tua daripada ayahku. Putra-putranya lebih tua daripada aku, dan mereka - kasar."

Dengan susah payah, Anne memelankan suaranya, yang tadinya meninggi. "Aku tahu kita seharusnya tidak boleh menilai orang dari penampilannya, tetapi aku tak tahan melihatnya. Dia gemuk dan berminyak dan matanya seperti manik-manik kecil dan dia selalu lebih bau daripada aku sekarang, selalu. Putra-putranya membuatku takut, dan dia sombong dan menggurui dan membosankan, dan dia terus-terusan mencoba menepuk tangan atau lenganku waktu dia bicara denganku, dan itu membuatku merasa jijik…."

Anne telanjur kehabisan napas sebelum ia sempat mengungkapkan semua litani kengeriannya.

Cord berbalik menghadapnya sambil menunggu masakannya matang, tangannya melipat di depan dada. "Intinya dia menjijikkan."

"Ya. Yah. Masalahnya waktu dia sadar bagaimana perasaanku, dia tidak menyerah. Dia hanya menemui ayahku dan bilang kalau dia mau menikahiku, dan Ayah senang sekali. Dia memerintahkanku untuk menikahi Tuan Detrick."

"Dan kau tidak mau."

"Itu pertama kalinya aku mati-matian menentang Ayah. Dia jadi..., tetapi aku yakin waktu kujelaskan..."

Suaranya menghilang, tetapi kemudian ia menengadah dan menatap mata Cord. "Bagi ayahku sama sekali tak ada bedanya. Hanya Tuan Detrick yang mau menikahiku, dan Ayah mau aku menikah, dan itu yang terpenting. Sepanjang musim panas dia menggertakku dan membuat seluruh keluarga kami sengsara perihal itu, tetapi bagaimana mungkin aku bisa setuju? Pernikahan…."

Sesaat sebelum Cord menghadap kembali ke kompor, ia melihat mata Cord berubah jadi sedingin es, dan kulit di sekitar matanya jadi tegang dan rata. Kemarahan Cord karena mendengar ceritanya bahkan lebih memalukan lagi baginya, tetapi, tanpa ditatap Cord, ia bisa lanjut bercerita dengan lebih lega.

"Waktu Ayah sadar kalau aku tidak akan menyerah, dia baru saja pulang dari toko pada suatu malam dan mulai memaku papan di jendela kamarku dan mengurungku. Aku tak percaya. Aku yakin dia hanya mencoba menakut-nakutiku, tetapi lalu dia menyuruh ibuku untuk mengurangi porsi makanku. Ibuku - tentu saja dia tidak melakukannya, dan waktu Ayah tahu, dia mengambil kunci kamar, dan setelah itu, hari demi hari porsi makanku semakin berkurang. Sudah berminggu-minggu seperti ini, dan kemarin aku cuma diberi sepotong roti."

Anne telah mengungkapkan fakta-fakta ini dengan mantap dan tanpa emosi, tetapi sekarang suaranya goyah. "Aku mulai benar-benar takut. Orang bisa jadi selapar itu sampai mau makan tikus dan ular. Aku tahu aku bisa kalah oleh rasa lapar sampai akhirnya aku mau menikah dengan George Detrick. Ayah pasti menang."

Setelah bagian yang paling memalukan lewat, Anne menceritakan sisanya dengan cepat. "Aku tak pernah benar-benar percaya kalau mereka akan membiarkanku terkurung seperti itu untuk waktu yang lama, tetapi meskipun demikian, itu sangat membosankan, dan sejak hari pertama aku sudah menghabiskan banyak waktu untuk melepas papan di jendela di atas teras. Kemarin pakunya benar-benar sudah longgar, dan aku takut kalau aku menunggu lebih lama lagi, aku akan ketahuan. Jadi, kukerahkan seluruh kekuatanku untuk melepaskan papan-papan itu. Aku jatuh ke tanah dengan menggantung di tepi atap teras, lalu langsung naik ke kereta Browers tanpa berpikir dua kali. Tak ada seorang pun di kota ini yang bisa membantuku, kau tahu. Mereka pasti tak akan percaya."

"Setelah aku keluar dari kereta, aku berjalan kaki sampai kulihat cahaya lampumu, tetapi aku tak tahu siapa yang tinggal di sini. Aku tak tahu kalau sejauh ini di selatan itu tanah Bennett. Anjingmu menggonggong sekali atau dua kali, lalu lari keluar dan mengendus-endusku dengan ramah, jadi aku meringkuk di jerami di lumbung. Aku berniat pergi begitu hujan reda, tetapi aku ketiduran."

"Tentu saja, kalau kau tahu siapa yang tinggal di sini, kau pasti langsung mengetuk pintu rumah."

Nada suara Cord dan rasa geli yang menghangatkan mata Cord nyaris memulihkan semangat Anne. Ia pun langsung menimpali tebakan yang sama sekali tidak mungkin tersebut. "Tentu saja, aku pasti tanya padamu, apa kau mau menerima tamu."

Cord pun meletakkan dua piring berisi panekuk, telur, dan daging babi asap di atas meja. Anne berhenti bicara dan mulai makan dengan rakus.

Setelah memperhatikannya selama beberapa detik, Cord berkata, "Pelan-pelan, kalau tidak kau nanti makin cepat muntah."

Melirik ke atas, Anne tahu kalau Cord tidak sedang mengkritik, tetapi menasihatinya. Ia memaksa diri untuk berhenti asal menelan dan mulai mengunyah. Mereka makan dengan tenang, dan ketika piringnya sudah licin tandas, ia dengan menyesal menolak tawaran Cord untuk makan lagi.

"Tidak, terima kasih. Aku masih mau makan lagi, tetapi kau benar, nanti aku pasti muntah. Kau tidak tahu betapa aku sangat membutuhkan makanan tadi. Sungguh, terima kasih."

Cord bersandar di kursinya dan memaku Anne dengan mata yang menimbulkan begitu banyak komentar. Bukan kuning, mungkin kuning keemasan. Ia mengulangi pertanyaannya yang tadi. "Berapa banyak uang yang kau punya?"

Lelaki yang paling gigih dan menjengkelkan, pikir Anne, tetapi ia mengaku, "Dua puluh dolar. Uang itu ada di kamarku. Itu uangku."

Sekarang Anne mencari-cari petunjuk tentang apa yang Cord pikirkan dari wajahnya, tetapi sia-sia. Cord berkata, "Aku punya uang tunai di sekitar sini. Aku bisa memberimu seratus lima puluh. Kalau kau mau menerimanya, aku akan mencari kereta kuda dan membawamu ke Grenerton. Kurasa kau tidak bisa naik kuda, kan?"

"Tidak, aku tidak bisa naik kuda, tetapi aku juga tidak bisa menerima uangmu. Tolong bawa aku sampai ke sana saja."

"Pinjaman dariku tidak pantas, ya?"

"Bukan hanya tidak pantas, itu salah. Kalau aku tinggal dengan bibiku, aku pasti hidup dari kemurahan hatinya. Kalau dia memihak Ayah dan tidak mau menampungku di sana, dan aku menumpang bersama teman-temanku dan mencari pekerjaan di suatu tempat, tetap saja aku tidak akan pernah bisa mengganti uang seratus lima puluh dolar-mu. Kau tahu itu."

Cord bangkit berdiri, mengambil piring-piring kotor, meletakkannya di panci pencuci piring dan mulai menuangnya dengan air panas dari panci di kompor. Anne pun mulai bangkit berdiri, berniat ikut membantu, tetapi Cord memerintahnya, "Duduk,", jadi ia duduk.

Lagi-lagi Anne mengamati Cord saat Cord mencuci beberapa piring. Mungkin Cord kira-kira setinggi abangnya, kira-kira seratus delapan puluh lima sentimeter, tetapi Cord lebih ramping dan kakinya lebih panjang. Mungkin bahu Rob memang lebar, tetapi meskipun abangnya jelas tidak gemuk, tubuh Rob tidak meruncing dengan mulus sampai ke pinggang dan pinggul yang sempit seperti Cord.

Dengan hanya diam berdiri, Cord jelas-jelas memancarkan semacam aura kekuatan. Pantas saja orang-orang takut padanya. Ia selalu bersikap cukup sopan pada penjaga toko dan orang-orang di kota, tetapi ia tidak pernah berbasa-basi, dan wajahnya bagaikan topeng tanpa ekspresi. Urat nadi Anne sendiri terasa berdenyut sangat kuat dan cepat di tenggorokannya.

Selesai bersih-bersih, Cord kembali mengisi kedua cangkir dengan kopi dan duduk kembali di hadapan Anne. Kata-kata Cord, tampak disengaja dan sudah dipertimbangkan, tiba-tiba mengubah arah pikiran Anne.

"Kalaupun orang tuamu tidak menangkapmu dan menyeretmu pulang, kalau kau pergi ke Grenerton hanya dengan membawa dua puluh dolar, kau beruntung kalau kau bisa sampai ke Chicago. Kalau bibimu tidak mau membantu, kau akan berakhir jadi pelacur. Kau cukup cantik, tetapi kau kalah muda. Kau akan melayani pria yang lebih tua, lebih jelek, dan lebih jahat daripada George Detrick, dan dalam jumlah banyak."

Tidak pernah ada orang yang bicara seperti itu padanya seumur hidupnya! "Tidak akan! Akhirnya, aku bisa dengar pendapatmu yang sebenarnya tentangku!"

"Kau pikir kau bisa selapar itu sampai mau menikahi orang yang kau benci, tetapi tidak selapar itu sampai mau menjual dirimu pada orang asing? Kau pikir, kenapa perempuan jadi pelacur - karena mereka suka?"

Memang Anne pikir itulah alasannya, tetapi tentu saja ia tidak akan mengakuinya sekarang. Ia memelototi Cord.

"Akan kuantar kau ke Grenerton kalau kau mau terima uangku. Kalau kau mau bertindak bodoh, berjalanlah ke sana dengan membawa dua puluh dolar sialanmu itu. Terserah."

Ia menatap Cord dengan takjub. Sebenarnya persyaratan Cord merupakan pemerasan yang terbalik, dan itu konyol. Sebelum ia bahkan sempat memutuskan bagaimana mencoba berdebat lebih jauh, anjing Cord mulai menggonggong. Tidak ada suara kuda yang mendekat, tetapi

sekarang terdengar suara laki-laki di luar.

Cord bangkit berdiri. "Kurasa ternyata mereka bisa menebak kau ada di mana.

Manfaatkan peluangmu baik-baik, dengan begitu kau tidak perlu khawatir soal Detrick."

Cord tampak tidak peduli, tetapi perut Anne menegang karena ketakutan, yang nyaris mendekati rasa panik. "Kau akan kena masalah sebesar apa gara-gara ini?" bisik Anne.

"Jangan panik. Paling hanya dicaci maki dan diancam. Ambil barang-barangmu dan ikut aku keluar."