webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · Tranh châm biếm
Không đủ số lượng người đọc
406 Chs

Chapter 63 - Mahora Festival 26

Sehari sebelum Mahora Budokai dimulai, tepat setelah babak penyisihan dari Mahora Budokai selesai. Di tempat yang tidak diawasi oleh Chao tepatnya di toilet lelaki. Negi, Kotaro dan Takamichi berada di dalam toilet lelaki untuk membicarakan soal Alucard seperti yang dijanjikan oleh Negi.

"Nah, Negi sekarang bisa beritahu aku kenapa kamu melarangku memberitahu keberadaan dari vampir itu kepada Kepala Sekolah?" Tanya Takamichi.

"Alucard tidak akan melakukan hal yang buruk Takamichi," Jawab Negi. "Karena wujud asli dari Alucard adalah Shirou-nii."

"Apa kamu bilang!" Kata Takamichi yang terlihat kaget. "Bagaimana mungkin?"

"Eeh vampir berbadan tinggi itu adalah Shirou-nii-san!" Kata Kotaro yang sama kagetnya dengan Takamichi.

"Aku saat ini dilarang menjelaskan secara detail oleh Shirou-nii," Kata Negi. "Baru setelah Mahora Festival selesai Shirou-nii akan menjelaskan semuanya."

"Aku tidak tahu darimana Shirou mendapatkan wujud itu," Kata Takamichi. "Tapi apakah dia memakai wujud itu hanya untuk bertarung di Mahora Budokai?"

"Iya," Jawab Negi. "Shirou-nii menggunakan wujud itu agar ia bisa ikut Mahora Budokai tanpa dikejar-kejar oleh para fangirl yang menyukainya."

"Aah aku mengerti," Kata Takamichi.

"Shirou-nii-san rupanya tidak suka dikejar-kejar oleh fangirl," Kata Kotaro.

"Kotaro-kun, biar kuberitahu padamu," Kata Takamichi. "Memiliki fangirl itu adalah sesuatu yang mengerikan, terutama kalau fangirl yang mengejarmu adalah terobsesi denganmu, itu jauh lebih mengerikan!"

"Kamu punya pengalaman buruk dengan fangirl Takamichi?" Tanya Negi.

"Jangan bicara lagi soal fangirl Negi," Jawab Takamichi yang terlihat merinding. "Mengingatnya saja sudah membuatku trauma!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Hmm, banyak juga orang yang datang," Kata Chisame yang sedang berjalan di depan kuil Tatsumiya sambil mengenakan seragam sailor. "Babak penyisihan dari Mahora Budokai kemarin menjadi kehebohan di internet."

Chisame memegang tiket untuk menonton Mahora Budokai yang diberikan Shirou kepadanya sambil mengingat kejadian dimana Shirou menolongnya. Wajah Chisame langsung memerah dalam sekejap dan Chisame langsung mencoba menghilangkan memori yang menurutnya memalukan itu dari otaknya.

"Karena aku sedang tidak punya kesibukan aku tonton saja deh turnamen ini," Kata Chisame. "Lagipula ini tiket premium sayang sekali kalau aku tidak menggunakannya."

XxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxX

Di ruang tunggu para peserta, semua peserta yang lolos babak penyisihan sudah berkumpul dan sedang mendapatkan arahan dari Kazumi.

"Selamat datang para peserta," Kata Kazumi. "Pertandingan akan dimulai dalam 30 menit dan aku akan menjelaskan peraturannya disini!"

"Pertandingan akan dilangsungkan di arena berukuran 15x15 meter, waktu pertandingannya ialah 15 menit. Peserta yang terjatuh dan tidak bisa berdiri dalam 10 detik, keluar dari arena tapi tidak segera kembali ke atas arena dalam 10 detik atau ada peserta yang menyerah akan menjadi tolak ukur kekalahan. Dan kalau dalam waktu 15 menit pertarungan berakhir imbang voting dari penonton akan dilakukan untuk menentukan pemenangnya."

"Negi," Kata Takamichi. "Akhirnya hari ini aku bisa melihat seperti apa hasil latihanmu."

"Aku tidak akan mengecewakanmu Takamichi," Kata Negi. "Aku akan berusaha sebaik mungkin! Supaya aku tidak merusak nama ayah, karena itu Takamichi jangan menahan diri ketika bertarung denganku."

"Aku tidak akan menahan diri Negi," Kata Takamichi. "Tapi juga aku tidak akan benar-benar serius bertarung denganmu, aku takut kalau sihir bisa diketahui oleh banyak penonton dan itu akan sangat berbahaya."

"Ah, kau benar juga Takamichi," Kata Negi. "Aku juga akan berusaha untuk tidak menggunakan sihir yang mencolok!"

"Kamu memang bilang begitu Negi, tapi pada akhirnya kamu pasti lupa diri dan menggunakan sihir yang mencolok," Kata Kotaro.

"Aku tidak akan begitu!" Kata Negi. "Aku akan berusaha sebaik mungkin menggunakan sihir yang tidak mencolok!"

"Hei, Negi," Kata Asuna yang mendekati Negi. "Apa kamu tahu siapa lelaki menyeramkan dengan rambut hitam panjang itu? Aku benar-benar merasa takut dan ngeri ketika aku melihat lelaki itu!"

"Asuna-nee-san lelaki itu adalah," Sebelum Negi sempat menjawab pertanyaan Asuna, Kotaro mendahului Negi. Tapi Kotaro tidak sempat menyelesaikan perkataannya, karena Negi langsung menutup mulut Kotaro menggunakan kedua tangannya.

"Asuna lelaki itu memang menakutkan tapi aku bisa menjamin kalau dia bukanlah orang yang jahat," Kata Negi.

"Benarkah?" Tanya Asuna. "Karena aku merasakan hal yang tidak enak ketika aku melihat dirinya."

"Benar, kok," Jawab Negi. "Jadi jangan khawatir orang itu adalah teman kita!"

"Negi-Sensei berkata jujur Asuna-san," Kata Setsuna. "Peserta bernama Alucard itu ada di pihak kita!"

"Kalau Setsuna juga sudah berkata begitu aku percaya saja, deh," Kata Asuna.

Sementara itu Kotaro yang mulutnya masih ditutup oleh Negi. Sudah tidak bisa bernafas karena tangan Negi juga menutupi hidungnya, karena Kotaro sudah tidak kuat dan kesulitan bernafas. Kotaro memukul perut negi menggunakan sikunya, dan pukulan siku Kotaro menyebabkan tubuh Negi terdorong ke belakang.

"Hei, Kotaro kenapa kamu tiba-tiba saja menyikut tubuhku!"

Negi merasa heran kenapa Kotaro tiba-tiba saja menyikut tubuhnya.

"Negi bodoh!" Teriak Kotaro yang akhirnya bisa berbicara dan bernafas. "Kau lupa melepaskan tanganmu dari wajahku!"

"Ah, maafkan aku Kotaro. Aku benar-benar lupa!" Negi yang tadinya ingin marah, tidak jadi marah kepada Kotaro. Karena Kotaro menyikut perutnya agar ia melepaskan tangannya yang menutupi hidung dan mulutnya Kotaro.

"Peserta pertandingan pertama Alucard dan Mei Sakura diharap segera pergi ke arena pertandingan, karena pertandingan akan segera dimulai!"

"Asakura sudah memberikan tanda dimulainya pertandingan pertama, Negi, Kotaro-kun hentikan lawakan kalian berdua," Kata Takamichi. "Karena pertandingan pertama akan segera dimulai."

"Kami tidak melawak!" Teriak Negi dan Kotaro.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Selamat datang ke pada para pengunjung di Mahora Budokai!" Kata Asakura. "Sebentar lagi pertandingan pertama antara murid dari SMP Mahora Mei Sakura melawan peserta misterius yang menyeramkan Alucard akan segera dimulai!"

"Apa-apaan lelaki itu memakai pakaian era Victoria macam itu? Apa dia sedang melakukan cosplay?"

"Dan lagi gadis itu bukankah dia masih SMP apa boleh mengikuti turnamen yang berbahaya macam Mahora Budokai!"

"Aku harus melawan seorang gadis kecil di pertarungan pertamaku? Bagus sekali keberuntunganku benar-benar buruk," Kata Shirou yang menggunakan gaya bicara Alucard agar tidak dicurigai.

"A-aku tidak tahu seperti apa kemampuanmu, tapi aku akan melawanmu dengan sekuat tenaga!" Kata Mei.

"Heh, kau cukup bersemangat juga gadis kecil," Kata Shirou. "Baiklah aku akan bermain-main denganmu sebentar!"

Shirou yang terlalu serius berpura-pura sebagai Alucard sampai-sampai ia terbawa suasana dan mengatakan hal yang biasanya tidak akan pernah ia ucapkan.

"Lelaki itu apa tidak terlalu meremehkan Mei-san?" Tanya Asuna.

"Tidak Asuna-san, lelaki itu sangat kuat," Jawab Negi. "Kemungkinan Mei-san untuk mengalahkannya hampir tidak ada."

"Hehehe kurasa anda terlalu meremehkan Mei, Negi-Sensei."

"Eh, kau!" Kata Negi yang terkejut karena tiba-tiba ada orang yang berbicara di sebelahnya.

"Takane D Goodman salah satu siswa penyihir yang ada di Mahora dan peserta Mahora Budokai," Kata Takane. "Salam kenal Negi-Sensei!"

"Sa-salam kenal juga," Kata Negi sambil membungkukkan tubuhnya. "Takane-san apa maksudmu dengan aku meremehkan Mei-san?"

"Mei terlihat pendiam dan biasa saja," Jawab Takane. "Tapi di umurnya dia sudah menguasai sihir jauh melampauimu Negi-Sensei, ditambah dia juga ahli di sihir tanpa pelafalan mantra! Tidak mungkin lelaki menyeramkan itu bisa mengalahkan Mei!"

"Kuakui Mei-san luar biasa," Kata Negi. "Tapi lelaki itu berada di level yang jauh di atas Mei-san, jadi tidak mungkin bagi Mei-san untuk mengalahkannya."

"Kita lihat saja nanti di pertandingan Negi-Sensei!" Kata Takane. "Mei tidak akan kalah!"

"Pertandingan pertama mulai!"

"Adeat!" Mei yang melepas mantel yang dipakainya lalu mengeluarkan artefak berbentuk sapu penyihir.

"Mei-san memiliki artefak! Kira- kira kemampuan macam apa yang dimiliki oleh aftefak itu?" Kata Negi

"Hehehehe dengan menggunakan artefak itu kemenangan Mei sudah terjamin," Kata Takane.

(Kemampuan lelaki bernama Alucard itu masih belum kuketahui, jadi pertama-tama aku akan melakukan serangan jarak jauh menggunakan Sagitta Magica untuk menguji kemampuannya!) Kata Mei.

"Sagitta Magica series Lucis!"

Mei menyerang Shirou menggunakan 10 buah panah sihir dengan elemen cahaya. Elemen yang jelas adalah kelemahan dari tubuh yang digunakannya saat ini, tapi Shirou tidak panik dan tetap terlihat santai tanpa bergerak sedikit pun dari tempat ia berdiri.

Begitu panah sihir itu berada hanya beberapa senti dari tubuhnya, bayangan hitam pekat menutupi tubuh Shirou dan begitu panah sihir berelemen cahaya milik Mei menyentuh tubuh Shirou yang ditutupi oleh bayangan hitam. Panah cahaya itu langsung ditelan oleh kegelapan yang menutupi Shirou.

"Oooh!" Teriak Asakura. "Serangan panah cahaya aneh yang dilepaskan oleh peserta Mei Sakura, lenyap begitu menyentuh bayangan hitam yang menutupi tubuh peserta Alucard! Walaupun aku tidak mengerti bagaimana cara mereka berdua melakukan hal yang tampak tidak masuk akal seperti itu tapi tetap saja mereka berdua memperlihatkan sesuatu yang luar biasa!"

"Ti-tidak mungkin! Dia bisa menahan Sagitta Magica milik Mei!"Takane benar-benar merasa shock dan kaget dengan apa yang terjadi di depan matanya. Karena ia menyangka kalau serangan Mei akan mengenai Alucard dan langsung membuatnya pingsan.

"Negi perkataanmu benar lelaki menyeramkan itu benar-benar kuat!" Kata Asuna.

"Sudah kubilang tidak mungkin bagi Mei-san untuk mengalahkannya," Kata Negi.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Nah, gadis kecil bisa kuakui kalau aku tidak menyangka kalau kau langsung menggunakan Sagitta Magica macam itu," Kata Shirou. "Tapi sekarang aku akan membuatmu kalah tanpa membuatmu terluka, karena aku tidak suka kalau harus memukul seorang wanita!"

Shirou sebenarnya sangat tidak suka berakting layaknya Alucard, karena karakter Alucard sangat berlawanan dengan dirinya. Tapi untuk kali ini Shirou tidak punya pilihan lain. Dan saat ini Shirou dengan sengaja mengeluarkan aura membunuh yang ia arahkan pada Mei supaya Mei merasa ketakutan dan menyerah agar Shirou tidak perlu melukai Mei.

Mei Sakura awalnya merasa terkejut ketika lelaki aneh di hadapannya bisa menghentikan serangannya, tapi aura membunuh yang dipancarkan oleh Alucard kepada dirinya benar-benar membuat Mei merasa sesak nafas dan tidak bisa bergerak. Bahkan ia merasa kalau kesadarannya mulai menghilang karena intimidasi yang ia rasakan dari aura membunuh yang Shirou keluarkan.

"Aaaah uuuukh a-aku menye-" Sebelum Mei sempat berkata kalau ia menyerah kesadaran dari dirinya sudah terlanjur menghilang. Dan akhirnya Mei terjatuh pingsan di lantai arena.

"Peserta Mei Sakura tiba-tiba saja pingsan dan tidak sadarkan diri di arena!" Kata Asakura. "Dengan ini pemenangnya adalah peserta Alucard!"

Author Note: Cliffhanger, dukung saya supaya bisa membuat chapter dan upload lebih cepat di Pa.treon.com/Raylight25