webnovel

Pembentukan Struktur Pemerintahan II

Saat Voran mendengar jawaban dari Stuart, dia menutup matanya. Mereka berhadap-hadapan langsung, hanya terpisah oleh sebuah meja. Sedang di luar ruangan itu ada beberapa penjaga serta Gris Hainz yang menjaganya. Di samping Voran sendiri ada sebuah pedang dan dia dapat menggapainya hanya dalam beberapa detik saja, sehingga dia tidak terlalu khawatir akan bahaya. Meski Stuart bukan pria yang terlihat berbahaya, dia selalu mengutamakan keselamatannya sendiri, apalagi dunia yang kini dia tinggali sangatlah berbeda.

Penolakan yang dilakukan oleh Stuart memang tidak menyenangkan, tapi apa dia harus memaksanya? Voran tahu jika dia melakukan sesuatu yang berlebihan padanya pasti hanya akan memberikan dampak yang tidak baik. Dia benar-benar berhati-hati saat ini karena keinginannya untuk membuat Stuart menjadi bawahannya semakin tinggi. Meski pria itu tidak banyak berbicara, dia merasa jika kepandaiannya benar-benar bukan hanya omong kosong belaka.

"Yang Mulia ingin aku menjadi seorang pemimpin Departemen Intelijen? Bukankah Yang Mulia merasa itu tidak pantas? Aku hanya orang biasa dan bukan bangsawan. Kemampuanku juga tidak terlalu banyak, lantas apakah pantas posisi itu Yang Mulia berikan pada orang ini?" Stuart tidak merasa pemberian yang dilakukan oleh Voran itu merupakan hal yang bijak. Selain itu, dia tahu betul jika banyak keluarga bangsawan yang memegang pemerintahan dimana hal ini hanya akan semakin membuat situasi menjadi sangat runyam.

"Ya, kau tidak salah dengar, Stuart. Memang seperti itu adanya. Para Bangsawan masih menjadi bagian terpenting di Kerajaan Salauster untuk saat ini. Meski mereka berguna, mereka juga masalah tersembunyi yang harus aku singkirkan sedini mungkin. Oleh sebab itu, aku membutuhkan orang-orang berbakat untuk membantuku mengubah kerajaan ini. Kau pasti sudah tahu bagaimana keadaan kerajaan setelah perang waktu itu. Tidak perlu bagiku menjelaskannya." Voran memberikan sebuah tatapan mata yang tidak biasa saat mengatakan hal tersebut.

Mendengar ucapan tersebut, Stuart tidak dapat membalasnya dan dia terdiam seketika. Sungguh perasaan yang dia miliki saat ini begitu kacau dan dia tidak bisa menolak atau menerimanya. Setiap pilihan memiliki risiko dan dia memikirkannya baik-baik. Stuart tidak bisa menolaknya karena ini adalah tawaran yang diberikan secara langsung oleh raja dan yang kedua, dia merasa rencana yang ditawarkan cukup baik. Namun, di sisi lain dia merasa jika dia menerimanya, masalah yang ada saat ini akan semakin runyam dan ada banyak arus tersembunyi di kerajaan itu sendiri.

Voran tidak berbicara lagi dan dia hanya menatap Stuart dalam waktu yang lama. Dia tidak tahu apakah Stuart akan menerima tawarannya atau tidak. Namun, bertemu dengannya sudah memberikan keuntungan tersendiri. Dari pertemuan inilah, di kemudian hari sebuah departemen intelijen yang kokoh akan terbentuk dan pengaruhnya sangat luas.

Pertemuan itu tak berlangsung lama, dan Voran mendapatkan sebuah hal yang membantu dari pertemuan itu. Voran juga merasa bila kerajaan ini tidak sebaik yang terlihat. Ada terlalu banyak hal buruk yang sedang melintas di area gelap. Meski hanya mendengar dari satu sisi dan dari sisi lain dia hanya melihatnys, Voran menyimpulkan satu hal kecil. Memanglah benar jika dia membutuhkan sebuah kelompok intelijen yang akan memberikan berbagai macam informasi yang detail padanya. Selain itu, dia jua harus menjadi pemimpin mutlak dan langsung dari kelompok itu.

Tidak mungkin baginya untuk tidak mengubah struktur pemerintahan. Pertemuannya dengan Stuart memberikan sebuah ide sekaligus membuat dia mengerti jika keberadaan para Bangsawan di kerajaannya tidak memberikan keuntungan bahkan menyebabkan banyak masalah yang merugikan. Oleh karena itu, dia tidak dapat menolerir keberadaan mereka, hanya saja dia tidak bisa secara langsung menunjukkan ketidaksukaannya ataupun memberikan sebuah perintah langsung untuk menghancurkan setiap Bangsawan tersebut.

Perlahan-lahan dia mulai menyusun rencana yang tepat untuk menghapus keberadaan mereka, tindakan itu harus samar tapi juga akan memberikan mereka sebuah kemewahan tersendiri. Voran tidak bisa tidak memikirkan konfliknya dengan Kerajaan Arannor, meski mereka memiliki militer yang tidak bisa disebut lemah. Mereka tetap kuat dalam sudut lain, oleh karenanya dia tidak bisa secara asal menggunakan perintah militer dalam menghadapi mereka. Selain itu, kurangnya informasi mengenai kerajaan tersebut menjadi kerugian serta kekurangannya. Dia benar-benar membutuhkan segala informasi terkait kerajaan tersebut.

"Ah … sial sekali!! Kenapa kelompok intelijen kerajaan ini begitu buruk? Apakah tidak ada yang sadar jika informasi bisa menjadi sebuah kartu mematikan? Ini membuatku kesal. Aku juga tidak bisa mengubah apapun di tempat ini sesuai kehendakku selama para Bangsawan itu tetap bercokol di tempat ini. Aku harus segera menghilangkan benih-benih yang bisa membawa kerajaan ini hancur secepat mungkin. Meski mereka sudah mengakar cukup lama, mereka masih bisa aku hancurkan!!"

Voran tidak bisa mengabaikan para Bangsawan yang sudah bertindak keterlaluan dan dia sangat ingin menghancurkan mereka semua sehingga dia mulai merencanakan semuanya. Menghubungkan konflik antara kerajaannya dengan Kerajaan Arannor serta kepentingannya dalam membangun ulang kerajaannya. Voran sudah mendapatkan ide terbaiknya, tentu saja dia membutuhkan pendapat dan pandangan orang lain sebelum benar-benar mengeksekusi rencana ini.

Oleh karena itu, dia memanggil Veus dan Fasuk, tentu saja dia juga melibatkan Stuart. Seharusnya dia juga memanggil Pilar Kerajaan terakhir, sayangnya pria itu belum keluar dari tempatnya, dan Voran tidak memiliki keinginan untuk mengganggunya. Voran mengerti dan sudah mendengar jika pria tersebut merupakan pembudidaya terkuat dan tertinggi yang dimiliki oleh Kerajaan. Hanya saja dia memiliki sikap yang sangat berbeda dengan yang dimiliki oleh dua pilar lainnya. Bisa dikatakan dia lebih mementingkan dirinya sendiri terutama dalam hal budidaya atau kultivasi.

Oleh karenanya, Voran tidak mengganggu pria itu dan membiarkannya melakukan apapun yang dia sukai, termasuk memperkuat dirinya sendiri. Toh, pada akhirnya dia juga yangakan diuntungkan. Voran mengumpulkan mereka bertiga dan menjelaskan rencananya dengan rinci untuk mengubah keadaan dan status Kerajaan Salauster. Namun, dia juga menunda rencananya hingga diplomat yang dia kirim kembali serta melaporkan jawaban dari Kerajaan Elaydric.

Dia tidak bisa bergerak selagi belum mendengar kabar tersebut. Dia perlu membuat rencana cadangan untuk berjaga-jaga bila saja rencananya ini akan gagal. Mau tidak mau dia perlua mengetahui bagaimana sikap Kerajaan Elaydric terhadap kerajaannya. Jika dia ingin memulai rencana itu, dia perlu tahu bagaimana situasi kerajaan lain, dengan begitu semuanya akan berjalan lebih cepat dan aman. Dia tidak bisa bergerak dengan baik jika dia buta akan sekitarnya. Rencana yang matang memerlukan persiapan yang matang juga.

"Apa kalian mengerti dengan yang aku katakan tadi? Mungkin ini bukan jalan terbaik, tapi ini rencana yang cukup baik, bukan? Kita biarkan mereka menentukan hidupnya dan kita tuai apa yang bisa kita dapatkan!!" Voran tersenyum hangat saat mengatakannya, tapi di mata mereka bertiga senyum hangat itu membawa hawa dingin di tubuh mereka.