webnovel

MANTANKU, AYAH ANGKATKU

Setelah hilang layaknya ditelan bumi saat Kirana membutuhkan pertanggungjawabannya, 2 tahun kemudian pria brengsek itu tiba-tiba muncul sebagai ayahnya! *** Sejak pertama kalinya diperkenalkan sebagai calon ayah angkatnya, Kirana sudah sangat ingin membongkar niat busuk Angga yang terlihat jelas hanya mengincar harta mommy-nya. Selain itu, semua ingatan pahit tentang Angga di masa lalu kian membuatnya tersiksa baik fisik maupun mental membuat tekad kirana untuk mendepak Angga secepatnya semakin kuat. Sayangnya, semakin Kirana berusaha untuk mengabaikan kenangan masa lalu yang terus menghantuinya, Kirana malah dibuat semakin tak bisa lepas dari jerat pesona Angga yang ingin menariknya ke dalam hubungan terlarang serta pengkhianatan pada Amira, mommy-nya. *** Kirana menatap nyalang Angga yang sekarang tiba-tiba ada di kamarnya. "Enyahlah dari hadapanku, brengsek! Bila perlu dari hidupku dan Mommy! Aku tahu kau datang untuk mengincar harta Mommy, kan?!" "Bagaimana jika aku datang karena aku masih menginginkanmu, Kirana?" Angga diam sejenak. "Lebih tepatnya tubuhmu," lanjut Angga. "Sadarlah! Sekarang aku ini adalah putrimu!" bentak Kirana. "Dan sebagai seorang ayah, aku memerintahkanmu untuk melayaniku malam ini," sahut Angga dengan senyum devil khasnya. *** Terimakasih telah mau mampir, ikuti terus dan jangan lupa support kisah Kirana-Angga ya! Ingin mengenalku lebih jauh? Follow ig-ku @na.jeon_dila

NADILA_23 · Thành phố
Không đủ số lượng người đọc
111 Chs

KEDATANGAN ANGGA

Berdiri di bawah teriknya sinar matahari pagi, Kirana nampak semakin menatap kosong ke arah depan. Perempuan itu seakan-akan kehilangan semangat hidupnya. Dia tidak tahu hukuman berat apa yang akan ia dapatkan, yang pastinya ia meyakini jika hukuman berat itu pasti akan menjadi bukti dari sia-sianya semua perjuangan Kirana di kehidupan barunya yang berusaha ia perbaiki.

"Lihatlah perempuan itu. Dia terlihat begitu pasrah, sepertinya ia sudah mulai mau menerima keadaan dan melepaskan semua predikat dan cap baik yang ada pada dirinya."

"Aku tidak pernah menyangka jika tatapan dan senyum yang selama ini selalu ku puja-puja itu ternyata hanyalah sebuah topeng yang ia gunakan untuk menutupi sikap buruknya."

"Apa kau tahu kira-kira hukuman berat seperti apa yang akan dia dapatkan? Lagi pula selain itu bukankah ini adalah kali pertamanya setelah sekian belasan tahun lamanya tidak pernah lagi terjadinya hukuman ini di sekolah kita?"