webnovel

Malam Balas Dendam!! Exorcist

Raka Sanjaya tersambar petir tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-10. Dia selamat tetapi insiden itu membuka sesuatu dalam diri Raka, Mata Ketiga. Orang tuanya meninggal dalam kecelakaan aneh, Raka mencoba menyelidikinya karena ia sangat curiga kalau itu perbuatan roh jahat. Ketika menyelidiki tempat kecelakaan, Dia bertemu seorang dukun(Exorcist) wanita bernama Fitria Sari. Fitria adalah wanita yang kedua orang tua Raka temui sebelum kecelakaan dan telah mendengar sistuasi Raka. Ia pun membawa Raka sebagai muridnya dan mengajarinya tentang roh jahat dan bagaimana cara memusnahkan mereka. Ikutilah perjalanan Raka menuju Malam Balas Dendam! Exorcist. Catatan penulis. Cerita dan tulisan masih pemula.... tata bahasa berantakan.... KucingNakal tidak bagus dalam menyusun kata-kata. MAAF!! Update setiap hari Sabtu. (Saat ini sedang Hiatus) Jika ada waktu luang akan revisi semua Bab. Laalala laaa~ lalala~ Laa

KucingNakal · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
15 Chs

5 Tahun Kemudian (Epilog)

Boooommmm!!!

Kedua bentrokan itu membuat gelombang kejut yang mengerikan.

"TIDDAAAKKK!!!" Ruhon perlahan-lahan hancur dan pecah berkeping-keping.

Raka mendengar teriakan Ruhon yang menyedihkan dan menatap kosong ke arah hilangnya Ruhon.

Raka terkejut dan dia tidak percaya apa yang telah ia lihat.

Apakah ini benar-benar berakhir? Roh jahat yang selalu memberikannya kejutan yang tak terduga dan kesan tak terkalahkan setiap kali dia(Raka) akan menang selama pertarungan musnah begitu saja.

Apakah ini mimpi? Tidak tubuhnya masih terasa sangat sakit jadi Raka meyakinkan dirinya kalau ini bukanlah mimpi.

"Apakah ini benar-benar sudah berakhir?" Gumam Raka, lalu ia terjatuh ke tanah dan memandang matahari yang perlahan-lahan terbit diatas langit pada pagi hari ini.

Dia menatap langit dari bawah kawah yang telah diciptakan dari hasil bentrokan kedua energi tersebut.

Armor pertempurannya menghilang dan Sweety muncul disampingnya dalam keadaan kelelahan.

"Akhirnya berakhir.... Raka!! Kau sudah membalaskan dendam kedua orang tuamu!!"

"Iya!! Akhirnya berakhir.... berakhir.... semua ini.... benar-benar sudah berakhir.... Hahaha!!!"

Raka meneteskan air matanya dan menangis sambil tertawa.

Kutukan dan rantai dalam dirinya terpecah dan wajah dinginnya selama ini berubah menjadi lebih lembut.

Raka saat ini mengangis dengan bahagia.

Sementara itu roh jahat yang sedang kelelahan setelah mengeluarkan kartu truf mereka juga saling memandang satu sama lain.

"Apakah ini sudah berakhir?!!" (Kunti)

"Iya, sepertinya ini sudah berakhir!! Aku melihat Ruhon telah lenyap oleh serangan pamungkas bocah laki-laki sejoli yang kita amati itu" (Nenek)

"Kita berhasil!!! Nenek!! Kita berhasil!! Berhasil!! Berhasil! Kita berhasil nenek!!" (Uyool)

"Diam!!" (Nenek)

"Hahahahaha" (Ocong)

'Kita berhasil mengalahkannya' Teriak Nafela kegirangan dalam hatinya karena kegembiraan dan rasa prestasi tersebut, sekarang ia telah kembali ke bentuk semula meskipun tangannya telah hilang tapi pengalamannya tetap ada selamanya.

Pengalaman inilah yang akan membuatnya tumbuh menjadi lebih kuat.

"Iya sudah berakhir.... Selamat kalian berhasil mengalahkan roh yang sangat kuat!!" Jawab Si Buto Ijoo sambil memberi tepuk tangan. Dia sebenarnya tidak yakin untuk memberi tahu mereka kalau yang mereka lawan itu bukan tubuh asli Ruhon dan Buto Ijoo juga tidak ingin membuat moment bahagia ini berakhir begitu saja oleh realita.

Tap, Tap,Tap,Tap,Tap!!

Kemudian mereka mendengar suara langkah kaki dan melihat seorang wanita berjalan dengan santai, mereka merasakan aneh karena tidak bisa merasakan hawa kehadiran wanita tersebut.

Jika bukan karena suara sepatunya, mereka pasti tidak menyadari wanita ini mendekat. Wanita itu adalah Fitria, ia telah mengamati pertempuran anak angkatnya Raka dari samping setelah melakukan penyiksaan kepada iblis tertentu.

"Apakah kalian masih hidup? Oh Girl, kau terlihat seperti bisa hancur kapan saja kalau tidak di tolong! Ambil ini" Kata Fitria kepada 6 roh penghuni pohon dibelakang gedung sekolah. Lalu Fitria melempar kertas jimat penyembuh roh kepada Kunti yang bahkan sebelum ia bisa menjawab terhadap gerakan tiba-tiba Fitria.

Ketika kertas jimat itu menyentuhnya tubuhnya langsung pulih dan si Kunti menatap Fitria dengan curiga.

"Hahaha, tenang saja aku tidak akan menyakiti kalian" Kata Fitria dengan nada menyenangkan. Lalu si Tu Uyool mengangkat tangannya dan berkata.

"Aku juga! Aku juga dong!! Sembuhkan! Sembuhkan, sembuhkan!!"

Mendengar itu, Fitria melototi si Tu Uyool dengan tajam.

"Apakah burung kau mau di sunat sampai habis?" Tanya Fitria sambil mengangkat gunting besar yang entah dari mana munculnya. Dimana sih dia mendapatkan benda seperti itu pikir si Uyool.

"Ampun tante!!" Balas Tu Uyool sambil menutupi burungnya, gluup... hantu lain menelan air liur mereka dan mengamati Fitria dengan takut.

"Jangan panggil aku tante!! Usiaku masih.... Ughh! Jangan tanya usiaku!!!"

"Aku tidak tanya tante!!!

"Sudah aku bilang! jangan panggil aku tante!!"

"Ampun!!"

"Bercanda! Hahaha" Fitria tertawa dan melempar kertas jimat kepada semua dari mereka.

"Itu juga berfungsi agar kalian bisa bergerak pada siang hari selain tempat yang kalian tungguin atau tempat yang kalian sebut rumah!!" Lanjut Fitria dan berjalan ke Raka.

Hantu-hantu disana tercengang dan benar-benar lupa kalau matahari telah terbit tapi karena perkataan Fitria tersebut mereka menjadi lega.

"Apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" Tanya si Kunti dengan agak ragu.

"Menunggu!" Jawab si Ocong dan Buto Ijoo dengan nada serius sambil menatap Fitria. Ini adalah kesempatan untuk mereka, dimana mereka bisa berkembang menjadi lebih kuat.

"Menunggu? Menunggu untuk apa?" Tanya si Kunti dan si Uyool dengan ekspresi bingung.

Si Nenek sudah mengerti apa yang dimaksud Ocong dan Buto Ijoo, sedangkan Nafela masih bingung menatap mereka dan tidak terlalu peduli, lagian dia tidak sedang terburu-buru.

Di atas kawah besar sosok indah Fitria sedang menatap Raka.

"Masih memiliki tenaga?" Tanya Fitria dengan senyuman kepada Raka.

"Tentu saja! Aku masih bersemangat!! Mama, aku telah berhasil mengalahkan Ruhon Ma! dengarkan ceritaku ya!!" Kata Raka dengan ekspresi bahagia dan menceritakan kejadian hari ini, dari awal dia bertemu temannya dan melawan Ruhon bersama roh penunggu pohon dibelakang gedung sekolahnya.

"Apakah kau ingin membuat kontrak dengan mereka?" Tanya Fitria dengan ekspresi santai.

Raka agak terkejut dan ragu-ragu, ia menatap Fitria dan mengangguk namun dia tidak tahu apakah mereka mau menjadi roh pelayannya.

"Tapi apakah mereka mau menjadi roh pelayanku..?" Tanya Raka dengan ekspresi malu.

"Kenapa kau tidak tanya langsung saja? Apapun yang terjadi, mama akan mendukungmu! Jangan ragu melakukan apa yang kau inginkan asalkan kau bisa bertanggung jawab dan jangan putus semangat" Jawab Fitria dengan santai.

Raka pun tersenyum dan pergi ke para hantu yang telah bahu membahu bersamanya ketika melawan Ruhon.

Ia berlari ke enam roh penunggu pohon di belakang gedung sekolah.

Melihat Raka yang berlari kepada mereka, Buto Ijoo, Si Ocong Kece dan Nenek Gaga Yuung mengerti sudaah saatnya mereka mengambil kesempatan ini dan roh lainnya masih binggung melihat Raka.

Raka mengajak mereka bergabung dan mereka setuju.

Tapi mereka meminta beberapa syarat dan setelah menyelesaikan semua itu, Raka berpura-pura menjadi korban juga di dalam buss bersama teman-temannya.

Mereka di temukan oleh polisi beberapa jam kemudian dan dibawa ke kantor.

Setelah itu banyak hal terjadi diantara mereka, setelah mereka kembali.

5 tahun kemudian.

Disuatu tempat di kota S.

"Hiihiiihiii hiiiihiihiihi" Tawa suara itu terdengar menyeramkan, wanita kecantikan pucat turun dari langit dan menatap kerumunan roh jahat.

"Sepertinya aku mendapatkan banyak mangsa!!" Gumam wanita itu.

Wanita itu Kunti Si Nina Boboo, roh pelayan Raka. Dalam 5 tahun ia telah berkembang menjadi roh tingkat menengah dan bukan sembarang tingkat menengah.

"Kalian semua akan lenyap disini dan aku akhirnya menyelesaikan tugasku!!" Setelah itu dia dilapisi oleh aura yang menyeramkan dan mengalahkan mereka semua.

"Hey, Hey, Hey Kunti! Bukankah kita datang ke tempat ini hanya membantu pacar Raka! Karena mereka memprovokasi berarti itu tidak masalah.... dan ingat Raka telah menjadi exorcist profesional, dia tidak di izinkan membunuh roh jahat level kacang seenaknya" Ucap Si Tu Uyool dengan nada serius, Tu Uyool meskipun masih terlihat seperti anak kecil dan botak tetapi dia saat ini memakai baju keren dengan topi dimiringkan kesamping.

"Diam kau anak mamang!!" Bentak Si Kunti, Kunti mau bagaimana pun tetaplah Kunti yang masih periang.

Sementara itu roh pelayan Raka lainnya juga melakukan hal yang sama dengan si Kunti membuat masalah karena bertugas melindungi apa yang penting bagi Raka.

Raka dalam 5 tahun ini telah menjadi pemuda yang tampan dan seorang exorcist profesional.

Dirinya bukan pemuda yang canggung seperti dulu, dia tumbuh dengan baik.

Selain itu Raka memiliki 2 roh tingkat tinggi dan 5 roh tingkat menengah.

Ditemani kucing putih bernama Sweety dan Pria hijau yang kekar bernama Buto Ijoo, Raka melihat roh jahat tingkat tinggi yang memohon belas kasih didepannya.

"Ingin meminta maaf? Okey tapi kau akan membayar dosa-dosamu dengan kematian!! Jadi lenyaplah" Kata Raka dan tanpa ragu Raka menusnahkannya.

Dalam 5 tahun ini dia bukan anak yang amatiran yang naif tapi Raka telah menjadi benar-benar profesional.

Dia tidak akan pernah tertipu lagi oleh roh jahat yang meminta ampunan.

"Hahaha, sepertinya Raka kecil telah tumbuh" Raka menoleh ke sumber suara di belakangnya dan melihat ibu angkatnya yang telah datang.

"Ada apa Ma?" Tanya Raka dengan eksresi serius.

"Tidak boleh ya? seorang ibu mendatangi anaknya, hahaha!" Kata Fitria dengan bercanda lalu dia tersenyum santai kepada Raka.

"Bukankah seharusnya kau mengurusi Dinda?" Tanya Raka dengan nada santai.

"Cemburu terhadap adik perempunmu yang masih 3 tahun?? Aduh, manisnya anak Mama!!" Goda Fitria dengan nada bercanda.

"Jadi hanya itu saja? Aku tidak percaya kau akan datang ke tempat ini hanya untuk menggodaku untuk memamerkan anakmu dan dimana suamimu? Sana kejar dia!!" Kata Raka dengan nada kesal.

Fitria mengangkat tangannya dengan santai, lalu kata-kata Fitria selanjutnya membuat Raka tidak tenang.

"Ruhon masih hidup!!" Kata-kata Fitria itu membuat Raka menjadi cemberut dan wajahnya menjadi dingin.

Energi negatif memenuhi dirinya.

"Jangan bercanda Ma..."

"Aku tidak bercanda, jika kau tidak percaya maka datangi saja ke tempat ini"

Setelah memberi alamat ke Raka, Fitria pergi meninggalkannya.

Raka cemberut dan kemudian dia menyuruh para roh pelayannya berkumpul.

Lalu rantai kutukan dan segala macam emosi berkumpul dalam hatinya.

Pemuda tampan berusia 19 tahun yang memiliki ekspresi lembut itu menjadi dingin dan ekspresinya seperti 5 tahun yang lalu.

Sangat dingin! Mungkin saat ini bahkan lebih dingin dan bergerak dengan emosi yang membara.

3 bulan kemudian.

Di suatu tempat di pulau sumatra timur.

"Ruuhhhoooonn!!!" Teriak Raka dengan penuh amarah.

Pria tampan dan berotot menoleh kearah Raka sambil mencengkram mangsanya yang telah ia siksa.

"Bocah dari 5 tahun yang lalu dan 7 roh menyebalkan waktu itu.... Kebetulan sekali kalian datang, aku sedang lapar jadi kemarilah kalian semua" Kata Ruhon sambil tersenyum jahat.

Lalu pertempuran takdir tak terelakkan diantara keduanya pun dimulai.

----

Tamat. Volume 1 telah berakhir.

Ini adalah akhir.

Terima kasih telah membaca!

Saya akan menjadikan bab 11 dan epilog.... menjadi satu dan meringkas kedua bab itu untuk mengakhir Volume 1 ini dengan cepat....

Seharusnya bab 11 dan epilog yang sudah ku rencanakan masing-masing seharusnya berisi lebih dari 1500 kata tapi aku telah benar-benar tidak memiliki mood lagi.

Aku tidak sanggup lagi menulis, karena pikiranku sedang kacau saat ini.... Aku butuh istirahat!

Di masa depan kita akan berjumpa lagi!! Jadi sampai jumpa lagi.

Terima kasih telah membaca!!

KucingNakalcreators' thoughts