webnovel

Chapter 5 - Party

Siang ini pekerjaan-ku sudah selesai. Aku memiliki grup WA yang berisikan para Gay yang berdomisili di Jakarta. Sudah beberapa kali mereka mengadakan kopdar, tapi selalu saja aku tidak bisa hadir. Ya, aku ini bekerja setiap hari. Jadi sangat sulit bagi-ku untuk mengatur waktu bertemu dengan mereka. Hari itu, grup WA sedang ramai pembahasan tentang party sex. Mereka ingin mengadakan sebuah party sex yang diikuti oleh anggota yang bisa hadir. Jujur saja aku sangat tertarik untuk hadir ke acara itu. Tapi yang menjadi permasalahannya adalah tempat diadakannya party tersebut. Karena jika diadakan di hotel pun, pesertanya akan terbatas dan biayanya pun akan sangat mahal. Perbincangan tentang party sex di grup WA itu pun seolah hanya wacana yang akan sangat sulit untuk dilaksanakan. Karena banyak sekali hal yang harus disiapkan.

Daripada aku terlalu berharap akan hal yang tidak pasti, aku lebih memilih untuk tidur siang saja. Tidur siang-ku benar-benar sangat lelap. Ketika aku terbangun, hari pun sudah sore. Aku segera bangun membantu ART yang lain untuk membuat makan malam untuk Pak Randy dan Ricky. Ternyata para ART yang lain pun juga baru memulai kegiatan mereka. Kami semua saling membantu menyiapkan makan malam. Ada yang memasak, ada yang merapikan meja makan dan juga ada yang menata piring dan alat makan di meja.

Ketika kami sedang menyiapkan makan malam, terdengar suara mobil Pak Randy yang masuk ke dalam garasi. Pak Randy ternyata hari ini pulang tidak terlalu larut. Seperti biasa, ketika sudah sampai rumah, Pak Randy pasti langsung segera masuk ke kamarnya.

Setelah makan malam sudah siap, aku pun pergi ke lantai 2 untuk memberitau Ricky dan Pak Randy jika makan malam sudah tersedia.

Pertama-tama aku pergi menuju ke kamar Pak Ricky.

Tok Tok Tok...

Aku mengetuk pintu kamar Pak Randy.

Tak lama, Pak Randy pun membukakan pintu dalam keadaan bertelanjang dada.

"Ya No." Kata Pak Randy.

"Makan malamnya sudah siap Tuan." Kata-ku.

"Iya, sebentar lagi saya turun ya No." Kata Pak Randy.

Melihat Pak Randy yang sedang tak memakai baju itu pun, aku menjadi sedikit tergoda untuk berbuat nakal. Aku memancing Pak Randy, ku elus-elus kontol-ku sambil aku bergoyang maju mundur seperti gerakan ngentot. Pak Randy yang melihat-ku pun langsung meminta-ku untuk masuk ke kamarnya. Dia membuka pintu-nya lebar-lebar.

"Masuk dulu No." Ajak Pak Randy.

Dengan senang hati, aku pun masuk ke dalam kamar majikan-ku itu.

Di dalam kamar...

Pak Randy langsung saja duduk di pinggir kasurnya. Aku langsung saja meremas-remas dada-nya itu. Aku terus meremas dada Pak Randy. Karena aku sudah ngaceng melihat majikan-ku yang satu ini, aku pun langsung saja membuka celana-ku dan memngeluarkan kontol-ku di hadapan Pak Randy.

"Isepin." Pinta-ku.

Majikan-ku pun sudah seperti kerbau yang dicucuk hidungnya. Dia langsung berlutut menjilati kontol pembantunya ini dengan liar selayaknya orang yang kelaparan. Pak Randy terus saja menjilat kontol-ku. Dia pun mengulum kontol-ku, menyedot dan menyepong kontol-ku maju mudur. Majikan-ku memang sangat pintar sekali membuat pembantunya ini senang.

Karena ini jam makan malam, aku pun tak bisa berlama-lama menggunakan mulut majikan-ku ini untuk menyepong kontol-ku.

Pak Randy tetap asik saja mengulum kontol-ku.

"Makan dulu Pak. Nanti yang lain pada bingung kalo Bapak ga turun-turun." Kata-ku.

Pak Randy pun mengeluarkan kontol-ku dari mulutnya.

"Iya oke. Saya turun." Kata Pak Randy.

Aku pun keluar dari kamar Pak Randy dan berpindah menuju kamar Ricky.

Tok Tok Tok...

"Den..." Panggil-ku.

Tak lama, Ricky pun membukakan pintu-nya untuk-ku.

"Ya Pak No." Jawab Ricky.

"Makan malamnya sudah siap ya Den." Kata-ku.

"Ok Pak No. Makasih ya. Saya turun bentar lagi." Kata Ricky.

Setelah memanggil kedua majikan-ku itu, aku pun kembali ke bawah. Aku dan para ART pun makan di dekat dapur.

Tak lama ketika kami baru mulai makan. Terdengar suara langkah kaki menuju meja makan. Entah Pak Randy atau Ricky yang turun terlebih dulu.

Setelah selesai Pak Randy dan Ricky selesai makan, kami pun membereskan tempat makan lalu segera masuk ke kamar kami masing-masing.

Malam itu, diam-diam aku pergi ke kamar Pak Randy. Aku mengetuk pintu kamar Pak Randy dengan pelan. Tak lama, Pak Randy pun membukakan pintu kamarnya untuk-ku.

"Kenapa No?" Tanya Pak Randy.

"Ada yang mau saya omongin Pak." Kata-ku.

"Ya udah masuk aja ngomong di dalem." Kata Pak Randy.

Malam itu, Pak Randy sudah mengenakan piyama-nya. Sebenarnya bisa saja aku melucutinya, tetapi aku berpikir lebih baik malam ini aku tidak bermain gila dengan Pak Randy terlebih dahulu. Di dalam kamar Pak Randy, aku menceritakan maksud dan tujuan-ku ke Pak Randy. Tentu saja Pak Randy hanya mengangguk jika permintaan itu keluar dari mulut-ku. Setelah mendapat persetujuan dari Pak Randy, aku pun kembali ke kamar-ku. Ya, aku ingin meminjam rumah PI Pak Randy sebagai tempat-ku berkumpul dengan anggota Grup WA-ku. Setelah mendapatkan ijin dari Pak Randy, aku segera mengkoordinir dengan anggota Grup WA-ku. Acara party sex yang tadi hanya akan menjadi wacana pun bisa aku wujudkan kali ini.

------------

Cerita full sudah tersedia di Karya Karsa dengan judul yang sama

https://karyakarsa.com/Boyaretoys/party

Selamat membaca :)