webnovel

Chapter 3 - Melucuti Ricky

Setelah aku berhasil mengentoti ayahnya, aku tentu melanjutkan obsesi-ku untuk mengentoti Ricky. Aku belum menemukan cara yang tepat untuk bisa meniduri Ricky.

Setelah aku bersetubuh dengan Pak Randy. Pak Randy jadi semakin baik dengan-ku, sudah 2 kali aku bermain dengannya sejak kejadian itu. Entah karena Pak Randy takut aku membocorkan rahasianya, atau memang dia sudah ketagihan aku kontoli.

Ingin rasanya aku meminta Pak Randy untuk membujuk Ricky agar mau bersetubuh dengan-ku. Tapi hal itu sepertinya tidak mungkin terjadi. Jelas Pak Randy akan melindungi Ricky sebagai anaknya.

Siang itu, seperti biasa rumah ini sangat sepi karena majikan-ku semuanya sedang pergi keluar rumah. Pekerjaan rumah pun semua sudah selesai. Siang ini para ART lebih banyak beristirahat di kamar masing-masing, begitu pun dengan-ku.

Sedang asik-asik bermain HP, aku melihat sebuah iklan 'Jasa Pelet Online'. Ah tipuan, pikir-ku. Jaman sekarang banyak sekali penipu yang mencari uang dengan cara seperti itu. Melihat iklan itu, otak-ku langsung saja berpikir bagaimana jika aku pelet saja Ricky. Ah masa aku harus sampai seperti itu, rasanya aneh sekali dan tak pantas juga. Lagipula apa harus aku sampai mengeluarkan uang hanya demi memelet Ricky. Mungkin aku terlalu lelah dan butuh istirahat. Aku memutuskan untuk tidur siang saja. Aku berharap setelah bangun tidur, pikiran-ku akan kembali jernih.

Tok tok tok...

"Pak No..."

Tok tok tok...

"Pak No..."

Sepertinya aku sudah sangat terobsesi dengan Pak Randy dan Ricky, pada saat tertidur pun aku mendengar suara Den Ricky memanggil-manggilku.

Tok Tok Tok...

"Pak No..."

Aku pun terbangun karena suara di mimpi-ku.

Tok tok tok...

Ternyata, ada orang yang mengetuk pintu kamar-ku. Ternyata itu adalah Den Ricky. Aku pun bergegas membuka pintu kamar-ku.

"Iya Den. Maaf tadi saya ketiduran." Kata-ku.

"Gapapa Pak No. Saya mau minta tolong dibuatin air anget buat kompres ya Pak." Kata Ricky.

"Aden sakit?" Tanya-ku.

"Engga Pak, buat kompress perut saya, kebentur tadi waktu latihan." Jawab Ricky.

"Iya Den, sebentar saya siapin. Nanti saya bawa ke kamar." Jawab-ku.

Aku pun segera membuatkan air hangat untuk Ricky.

Tok Tok Tok...

"Den. Air angetnya udah siap nih Den." Kata-ku sambil membawakan air hangat dan handuk untuk kompres.

Ricky pun membukakan pintu kamar-nya untuk-ku.

"Masuk Pak. Boleh tolong kompresin perut saya Pak?" Tanya Ricky.

"Boleh Den." Jawab-ku.

Tentu saja boleh. Apalagi aku bisa berlama-lama melihat tubuh Ricky. Aku pun masuk ke dalam kamar Ricky. Saat berjalan menuju kasur, Ricky langsung saja membuka bajunya. Lalu ia pun tidur di ranjangnya itu. Ku lihat tubuh indah Ricky yang mulus itu, perut Ricky memang terlihat sedikit lebam-lebam. Aku pun langsung saja mulai mengkompres perut Ricky.

"Mau dikasih salep ga Den? Biar lebamnya cepet ilang." Kata-ku.

"Boleh Pak No." Kata Ricky.

"Bentar ya Den saya ambil dulu." Kata-ku.

"Makasih ya Pak." Jawab Ricky.

Aku pun segera turun untuk mengambil salep, aku sudah tidak sabar mau mengoleskan salep itu langsung ke perut Ricky.

Sesampainya di kamar Ricky,

"Saya olesin ya Den." Ijin-ku.

"Iya. Tolong ya Pak." Kata Ricky.

Aku pun mulai mengolesi salep itu ke perut Ricky. Aku mengelus-elus perutnya lalu sedikit ku pijat. Sial, hanya memakai-kan salep di Perut Ricky saja, otongku hampir berdiri. Aku benar-benar ingin memiliki tubuh Ricky. Setelah selesai mengurus Ricky, aku kembali ke kamar. Aku pun membulatkan tekat untuk pergi ke orang pintar untuk memelet Ricky dan juga ayahnya.

--------------------------------

Cerita Full sudah ada di Karya Karsa dengan judul yang sama

https://karyakarsa.com/Boyaretoys/melucuti-ricky

Selamat membaca :)