webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · Khoa huyễn
Không đủ số lượng người đọc
375 Chs

79. Stories from the past

"Jadi, Areeta .... kakekmu adalah pembawa petaka itu. Dia pria tua yang sudah membahayakan banyak nyawa dan dunia ini. Dia pria yang jahat bukan?"

Areeta menyeringai. Tentu saja dia tak terima dengan apa yang baru saja dikatakan oleh lawan bicaranya itu. "Kau sedang menghina kakekku, Daeva. Jika dia hidup lagi, maka dia akan memarahimu habis-habisan. Kau benar-benar perempuan yang tidak sopan! Bahkan kau tidak bisa mengatakan hal itu pada orang yang sudah meninggal."

"Kakekmu belum meninggal." Daeva menyahut. Kalimat singkat itu membuat Areeta mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Dia terkejut, tentu saja.

"Maksudku, dalam dunia kami, orang yang tidak punya arwah di Tanah Sheol, lembah sweetmeat, atau gerbang perbatasan akan disebut sebagai jiwa yang hilang."

Areeta memejamkan rapat kedua matanya. Laki-laki dia harus mencoba untuk memahami keadaan yang ada. Apapun yang keluar dari celah Daeva, itu membuatnya bingung tujuh keliling. Rasanya benar-benar membingungkan.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com