4.
Dari sekian banyaknya nama hari seharusnya, semestinya, sewajibnya hari Sabtu merupakan hari dimana Jeon Jungkook menghabiskan waktu kencan berdua saja bersama adik sekaligus jua calon suaminya.
Namun lihatlah kenyataan malam ini.
"Kak TaeTae, Chim mau permen kapas,mau es krim,mau kue ikan mau semuanya pokoknya!!"
"Kak TaeTae, kira-kira keramaian di sana penyebabnya apa,ya?ayo kita tengok."
"Kak TaeTae,Chim mau pelihara ikan koi tapi kira-kira Chimmy bakalan setuju tidak,ya?"
"Kak TaeTae,Chim mau beli permen rasa jeruk yang banyak, banyak dan banyaaaak buat dibagi-bagikan ke guru-guru dan teman-teman nanti."
Cukup!! Jungkook benar-benar sudah muak,enek mendengar calon suaminya menyebutkan nama pria lain tepat dihadapannya.
Diulangi sekali lagi calon suaminya berselingkuh tepat dihadapannya!!!. Malam minggu yang seharusnya menjadi jadwal wajib kencan indah dan menggairahkan mereka-oh tentu hanya Jungkook yang berpikir demikian- rusak karena kehadiran orang ketiga nan seenaknya saja masuk kedalam hubungan indah ia dan Jimin.Ingin rasanya Jungkook menyodok mulut kekasihnya dengan pelirnya yang panjang dan besar agar diam andaikan perlu sampai robek sekalian.
Penyebab semua ini lantaran kepindahan seorang lacur ups maaf maksudnya sepupunya yang berasal dari sebuah desa kecil di Daegu ke ibukota.Sepupu culun tapi masih memancarkan aura ketampanan itu memang karib dengan calon pendamping hidupnya tersebut.
Maaf memotong sejenak tapi lidah Jungkook memang lebih longgar serta fasih menyebutkan Jimin sebagai calon pendamping hidup,calon suami, ataukah julukan lainnya yang menunjukkan kepemilikan ketimbang menyambut kenyataan.Jadi, tolong jangan ada yang berani mengadakan aksi demo agar tak mendapatkan amukan.
Ya dapat dikatakan kalau sepupunya yang bermarga Kim itu adalah saingan terberatnya dalam mendapatkan kepekaan seorang Jeon Jimin,seorang anak kelas enam sekolah dasar berumur dua belas tahun yang bahkan belum mengetahui istilah-istilah seksualitas. Kenapa juga sepupunya itu harus pindah ke kota dan tinggal bersama keluarganya? memang paman dan bibinya sudah cukup kaya apa untuk menyekolahkan anak mereka di ibukota yang lebih kejam dibandingkan ibu tiri?
Ini adalah malam minggu paling kelam dalam sejarah cinta Jeon Jungkook dan kini pemuda yang hobi membentuk otot itu sedang berada di toilet umum memegang sehelai celana dalam bekas pakai yang masih menyisakan aroma khas milik Jiminnya.
"Lihat saja apa yang akan kulakukan terhadapmu Jeon Jimin."
Keluar dari toilet dengan wajah ' bertopeng' menghampiri sang kekasih dan rivalnya,dan untuk informasi lebih juga bersama cawat didalam kantong celana denimnya yang telah diludahi pada bagian kelamin.
***
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu.
Jimin menyukai semua hari-hari tersebut tapi diantara semua itu yang paling disukainya adalah hari Sabtu.Hari dimana ia akan diizinkan berjalan-jalan oleh orangtuanya untuk menikmati malam yang disebut-sebut oleh orang dewasa sebagai malam Minggu, berbeda dengan Jimin yang menyebutnya sebagai malam jajanan. Jikalau biasanya ia hanya berdua dengan kakaknya kali ini mereka mendapatkan tambahan anggota baru.Seseorang yang tak kalah tampannya dari sang kakak kandung akan tetapi dengan sifat yang lebih menyenangkan.
Jimin benar-benar senang dengan kepindahan kakak sepupunya yang bernama Kim Taehyung itu ,kakak sepupu yang senantiasa memanjakan dan menuruti semua keinginannya tanpa mengajukan syarat apapun lagi.Sungguh berbeda dengan kakaknya sendiri,Jeon Jungkook. Kalau pun Taehyung sesekali timbul isengnya menjahili itu tak sampai membuat si kecil berteriak kencang ataupun mengunci kamarnya.Walau kacamata persegi tebal menghiasi wajahnya tapi siapapun tak bisa menampik pesona sang kakak sepupu yang telah resmi tinggal bersama keluarganya sejak seminggu silam tambahan pula pria berkulit sawo matang itu cerdas dan memiliki banyak bakat.
Kembali lagi ke keadaan sekarang ini dimana Jimin biasanya apabila hanya pergi berduan dengan Jungkook ia hanya boleh membeli jajanan yang penjualnya adalah halmenoni ataukah hareboji.Terlarang keras baginya membeli jajanan yang penjualnya seumuran kakaknya ataukah seumuran ayah dan ibunya tidak tahu juga apa penyebabnya ,sementara jajanan yang dijual oleh para lansia tersebut terbatas dan jarang ada yang menarik baginya.Maka dari itulah begitu Taehyung hadir diantara mereka si imut tanpa malu-malu meminta semua apa yang selama ini menjadi impiannya, terutama permen jeruk yang dijual oleh seorang pria muda yang kira-kira usianya sedikit lebih tua dari kakak-kakaknya tersebut. Akhirnya Jimin mengetahui juga nama kakak permen jeruk yang pernah membagi gratis permen jualannya ketika ia tak sengaja terpisah dengan kak Jungkook,ya walaupun akhirnya permen itu harus berakhir tragis dibawah sepatu boot Jungkook.
"Chim suka sekali dengan kak TaeTae.Kak TaeTae sudah tampan,pintar ,baik pula.Nanti kalau sudah besar Chim mau menikah dengan kakak biar bisa memandang terus wajah tampan kak TaeTae"
Pujian dilayangkan pada sang sepupu yang sedang membantunya meniup-niup makanannya yang masih panas.Warna panci kesayangan ibunya muncul diatas wajah pemuda yang diam-diam menyimpan perasaan lebih pada salah seorang saudaranya itu, hampir saja ia menjatuhkan makanan yang sedang didinginkannya itu saking groginya. Sedangkan si pelaku penembakan tanpa sadar tetap saja memasang tampang polosnya seolah-olah apa yang dikatakannya bukan sesuatu yang berbahaya bagi kesehatan jantung dan pikiran orang lainnya.
"Kenapa kak Jungkook lama sekali dalam toilet?apa klosetnya tersumbat karena saking banyaknya tainya kak Jungkook?atau jangan-jangan kak Jungkook kesusahan mengeluarkan beraknya?"
Terdengar suara pintu terbuka membuat Jimin segera menutup mulutnya tak mau lagi melanjutkan gibahan berselimutkan pertanyaan-pertanyaan konyol tentang sang kakak. Desahan lega dikeluarkannya ketika ternyata yang keluar bukanlah Jungkook melainkan seorang kakek bersama cucunya , setidaknya ia masih lolos dari kakaknya.
"Ayo kita lanjutkan lagi jalan-jalannya!!"
Jimin menautkan alisnya . Perasaan tadi sebelum memasuki toilet kakak kandungnya itu terlihat banyak sekali beban hidupnya dan sekarang terlihat begitu riangnya seakan-akan toilet menghisap semua sandungannya.
Apa benar toilet bisa membuat suasana hati seseorang berubah?kalau betul mungkin lebih baik kak Jungkook tinggal saja selamanya dalam toilet.Siapa tahu saja kakaknya itu bisa menjadi tak menyebalkan lagi.
TBC
Udah pendek,gak menarik pula.Tolong maklumi karena sedang buntu,tapi semoga part ini bisa nyambung dengan part sebelum dan sesudah nanti.