Bercerita tentang luka dan tarian menikmati setiap kesakitan yang selalu mendera setiap hari. Ini tentang betapa tegarnya hati, betapa kuatnya diri, dan betapa sulitnya hidup yang harus dijalani. Kalian tak perlu menghakimi, karena dia sudah tersiksa sendiri. Tak perlu juga untuk membenci, karena dia sudah sangat pesakitan. Ini adalah kisah dari Zayana yang harus tetap kuat, meski tanpa pilar yang membuatnya bertahan. Sebuah kisah sederhana yang selalu dipenuhi dengan air mata dan juga tetesan darah sebagai bumbu pelengkapnya. Sebuah luka yang selalu menghampiri dan telah dianggap biasa, bahkan menjadi hal yang lumrah. "Apakah garis takdir yang aku miliki hanya tentang sebuah luka? Jika, iya. Kapan aku akan merasakan bahagia?" _Zayana