[LUCY]
"Baik, kalian sudah bersih. Kalian boleh masuk."
Setelah kami dinyatakan bersih oleh seorang Penjaga, tidak membawa senjata mau pun alat komunikasi apa pun. Pintu besar terbuka dan kami pun masuk. Seingatku, dulu ruangannya tidak secanggih ini. Sepertinya, mereka sudah melakukan perubahan yang signifikan. Lalu, kami langsung disambut oleh Kakek tua itu.
"Wah, wah, wah. Ternyata, aku kedatangan tamu yang luar biasa. Pahlawan semua orang. Sungguh kehormatan bagi hamba."
Aku tahu, itu hanya sarkas saja. Jadi, aku tidak menanggapinya dengan serius.
"Ada apa gerangan, Tuan menemui hamba?"
Meski begitu, aku sedikit terganggu dengan sikapnya itu. Andai saja, ruangan kami dan selnya tidak terhalang kaca yang tebal, sudah aku hajar wajahnya. Agar dia tidak bisa berekspresi seperti itu lagi.
"Hentikan tingkah palsumu itu!"
Ternyata, Zata juga kesal dengan sikapnya itu.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com