webnovel

Love To My Daddy

Seorang gadis berumur 22 tahun yang bekerja sebagai sekretaris CEO ternama yang mengharuskan ia mengenal Kim Hyun Woo sang CEO dan Kim Sheera anaknya. Pertemuan yang dimulai dari keduanya yang berakhir dengan bahagia atau sebaliknya? "Apa salah aku menginginkan seorang mommy? (Kim Sheera) "Jangan memberikan harapan kepada seseorang jika kau tidak bisa mengabulkannya" (Kim Hyun Woo) "Saya sanggup menjadi ibu untuk Sheera tapi aku tidak sanggup menjadi istrimu" (Lee Seo Hyun)

Fika_Karunia · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
99 Chs

Comfort With You

Seo Hyun POV

Waktu berlalu cepat seakan angin yang mengikuti arahnya. Datang menemui tanpa isyarat mengatakan kau nyaman akan kehadiran seseorang. Jika aku boleh bertanya 'kenapa ini terjadi pada waktu singkat?'. Hanya waktu dan jalan Tuhan yang akan menjawabnya. Kenyamanan yang ku alami tanpa memedulikan waktu yang bersamaan menghilang memberikan jejak ingatan. Tatapan pada masa lalu mengubah seseorang memiliki memori yang berbeda. Masa lalu yang mengubah keyakinan. Siapa yang kau hadirkan untukku. Waktu berjalan.... kumohon tunjukan tujuannya datang.

Mengenal seseorang yang mempunyai ingatan buruk dimasa lalu mengajarkan aku bahwa tidak hanya aku yang pernah kehilangan seseorang yang ku sayangi. Kehilangan memang sangatlah sederhana namun dampaknya sangat luar biasa. Mengubah segala yang ada. Aku belajar darimu. Terimakasih untuk pengenalannya. Aku berharap ini adalah pertemuan yang dimulai bahagia dan berakhir dengan bahagia juga.

Malam berganti pagi. Lamanya berjalan menunjukan tempat singgah. Embun mengubah rerumputan kering. Bulan berganti mentari. Menyinari tanpa lelah. Ku mantapkan niat yang belum ku rangkai. Mata membuka menampakkan pupil indah coklat.

"Hah....sudah pagi rupanya. Sekarang sudah pukul 5 pagi aku harus bangun dan bersiap" ucapku menyemangati diri.

Setelah mandi aku beranjak menuju cermin yang berukuran sedang.  Aku  menggapai tas dan barang yang ku bawa hari ini.

"Hah.... hwaiting Seo Hyun" ucapku sambil tersenyum semangat.

Aku berjalan keluar apartemen dan mengunci pintu. Berjalan memasuki lift dan turun ke lobby. Sampai disana paman Son sudah berdiri dengan mobil tuan Kim disampingnya.

"Selamat pagi paman Son" sapaku tersenyum.

"Nee... Selamat pagi juga nona Seo Hyun" ucapnya membalas senyum bersamaan dengan pintu mobil terbuka.

"Mari masuk nona" ajak paman Son ramah.

"Nee gomawo paman Son"

Menempuh perjalanan singkat. Sampai didepan rumah...ah bukan istana. Mansion besar dengan berbagai macam jenis hiasan indah yang ada. Sungguh rumah idaman bukan?

"Mari masuk nona Seo Hyun"

"Nee paman Son"

Aku mulai masuk dengan pintu yang dibukakan paman Son

"Eonnie Seo Hyun...." Ucap seorang gadis kecil yang mulai ku sayangi.

"Eohh... Sheera. Apakah Sheera sudah siap untuk sekolah,eoh?" Ucapku tersenyum dengan badan yang menyamai tingginya.

"Nee eonnie tapi Sheera kesusahan mengikat rambutku. Eonnie mau membantuku mengikat rambutku?"

"Tentu Sheera" aku mulai mengikat rambut indah nan panjangnya.

Saat aku mengikat rambutnya dan tanpa aku sadari ada sepasang mata menatapku lekat dengan senyuman yang terukir setelah sekian lama.

"Nah...sudah Sheera. Kau sangat cantik" ujar ku tersenyum menatap Sheera.

"Gomawo eonnie. Eonnie juga cantik kok" ucapnya tersenyum.

Tiba-tiba....

"Nona Seo Hyun apakah kau sudah menyiapkan perlengkapan kantor ku?" Ucapnya dingin.

'dasar pengganggu' batinku kesal.

"Eoh..baik tuan,akan saya siapkan. Sheera eonnie pergi dulu, Arraseo?" jawabku mulai berdiri.

"Nee eonnie"

Aku mulai berjalan menuju kamar tuan Kim dengan Tuan Kim yang berjalan di depanku.

"Masuklah..." seru Tuan Kim yang berada di depanku.

"Nee Tuan Kim" ucapku mengangguk dengan mengikuti tuan Kim masuk.

Aku mulai memasuki ruangan baju tuan Kim dan memiliki pakaian yang akan digunakan tuan Kim.

Saat sudah selesai aku turun dari kamar tuan Kim dan menuju dapur disana sudah ada Sheera yang menunggu.

"Eonnie sini,Sheera mau eonnie masak bersama. Kajja eonnie" ucapnya antusias dan mulai menarik tanganku masuk ke dapur.

Aku dan Sheera masak berbagai macam makanan. Setelah memasak aku mulai menata makanan pada meja makan. Dan berjalan menuju kamar tuan Kim.

"Sheera eonnie akan memanggil tuan Kim,Nee?" ucapku pada Sheera yang tengah duduk manis di meja makan.

"Nee eonnie jangan lama-lama. Arraseo" jawabnya dengan menganggukan kepalanya.

"Nee Sheera"

Aku berjalan menaiki tangga dan menuju kamar tuan Kim. Sesampainya aku depan kamarnya dengan sesekali mengetik aku memanggilnya.

"Tuan Kim sarapannya sudah siap" ucapku. sambil mengetuk pintu kamarnya.

"Hmm.... Bisakah kau masuk aku sulit memakai dasi" seru tuan Kim yang berada di dalam kamarnya.

"Baik tuan" jawabku menghela nafas sejenak.

Aku mulai masuk ke kamar tuan Kim dengan membuka knop pintu dan membukanya dengan sesekali menengok ke arah kanan kiri mencari keberadaan Tuan Kim.

Hyun Woo POV

Aku mendengar Seo Hyun mengetuk pintu dan memintaku turun untuk sarapan. Entah kenapa sampai kapan belum bisa memakai dasi, menurutku ini lebih rumit dibandingkan memimpin rapat.

"Tuan Kim sarapannya sudah siap" ucapnya sambil mengetuk pintu kamarku.

'Apa aku meminta bantuan Seo Hyun saja? iya lebih itu dibandingkan aku kebingungan dan tak akan berangkat' batinku kesal.

"Hmm.... Bisakah kau masuk aku sulit memakai dasi?" Ucapku berusaha memakai dasi.

"Baik tuan" jawabnya

Aku mulai masuk ke kamarku. Dia mukai dekat dan kenapa jantungku berdetak kencang.

"Mari tuan Kim saya bantu memakai dasi" ucapnya tersenyum sambil mengambil dasi yang ada di leherku.

Jujur aku akan sering menyuruhnya memakaikan dasi padaku. Terbiasa itu mungkin kata yang tepat.

'jantung berkerja samalah dengan ku' batinku menatap wajah cantiknya yang sederhana akan natural wajahnya.

Dia mulai menyamakan tingginya. Dan anehnya mataku tertuju pada bibir manisnya.

'bibirnya menggoda' batinku menahan nafsu ingin menciumnya.

Aku mulai mendekat, menyentuh pinggang rampingnya dan wajahku mendekat.

'kumohon jangan ada gangguan lagi' batinku.

Kurasakan dia mulai tertegun akan sikapku. Dan saat aku ingin mengambil alih bibirnya.....

"Daddy...eonnie....lama sekali ayo turun atau Sheera datang dan memukul daddy." Ucap Sheera mengganggu acara romantis ku.

'sial gagal lagi...' batin ku kesal karena gagal.

Dia pun menjauhkan badannya dariku dan mulai berjalan mendahuluiku.

'aishh....aku ditinggal lagi' batinku kesal.

Dan saat aku mulai melangkah ke ruang makan. Kulihat Hyun Joong sudah disana tersenyum lebar.

"Selamat pagi calon masa depanku. Kenapa kau selalu cantik dan menawan setiap hari,jadi jangan salahkan aku jika aku mulai menyukaimu' ujar Hyun Joong dengan godaan yang menjijikan.

"Paman Joong? Sejak kapan Eonnie Seo Hyun menjadi calon istri paman Tae?" Tanya Sheera dengan wajah bingung.

"Sejak aku melihat seorang gadis cantik yang bernama Seo Hyun" jawab Hyun Joong dengan senyum bodohnya

"Selamat pagi juga tuan Kim. Gomawo atas pujiannya. Kau juga tampan" sapa Seo Hyun disusuli mata membulatku.

"Ck...kau bilang tampan. Mana ada orang tampan dengan kelakuan seperti alien laknat sepertinya"ucapku sebal.

"Yak! Aku memang tampan dari lahir bahkan Jin BTS saja kalah denganku. Mana ada orang tampan seperti ku disebut alien" ucapnya membanggakan dirinya.

"Ck...kau ini" kesal ku.

"Sudah tuan Kim dan tuan Taehyung jika kalian berdebat terus kapan sarapannya?" lerai Seo Hyun.

"Baiklah calon masa depanku yang cantik bak bidadari" ujar Hyun Joong dengan senyum kotaknya yang begitu menyebalkan.

"Hm Nee...." gumamku kesal.

"Mari tuan Kim, tuan Hyun Joong dan Sheera" ajak Seo Hyun dengan senyum ramahnya.

Kenapa aku mulai tak suka dengan kehadiran Hyun Joong yang membuatku sebal sampai naik darah.

Setelah sarapan kami mulai berjalan menuju teras dan saat akan berangkat.

"Calon masa depanku kajja kau naik mobil bersamaku saja. Nee?" Tanya Hyun Joong menggandeng tangan Seo Hyun.

"Tap-" ucap Seo Hyun terpotong.

"Kau ikut bersamaku mengantar Sheera dan kau Hyun Joong berangkatlah ke kantor SEKARANG JUGA.... TANPA BANTAHAN ATAU GAJIMUN TARUHANNYA" ucap ku tegas.

"Kau jahat Hyung. Baiklah aku berangkat. Semoga bertemu lagi di kantor, oh ya...kau kan jodohku jadi kita pasti akan bertemu. Kalau begitu Sheera keponakan kesayanganku yang cantik dan calon istriku aku pergi dulu ya..." Ucapnya tersenyum lebar menatap seo Hyun.

"Hati-hati tuan Hyun Joong" ujar Seo Hyun dengan senyumnya.

"Hati-hati juga Paman Joong" ucap Sheera senyuman yang manis.

"Nee Cha-" Ucap Hyun Joong terpotong.

"1....2...dan...." Teriak ku yang mulai geram padanya.

"Iya...iya...aku pamit. Daaaa baby...muacchhh" ucapnya flying kiss.

"Dasar alien laknat" gumamku kesal.

"Daddy sudah yah. Jangan marah-marah nanti daddy cepet tua gimana?" ujar Sheera dengan senyuman tipisnya.

"Nee Sheera"

Aku,Sheera dan Seo Hyun masuk menuju mobil. Yang membuatku bertanya-tanya adalah ' kenapa Sheera sangat suka memeluk Seo Hyun.? Apakah senyaman itu sampai-sampai dia melakukannya setiap bersama Seo Hyun' batinku yang terheran-heran.

Tak terasa kami sampai disekolah Sheera...

"Daddy, Eonnie. Sheera berangkat sekolah dulu ya. Jangan lupa menjemput Sheera bersama eonnie. Arraseo Daddy?" ujar Sheera meminta.

"Nee Sheera my princess" Ucapku tersenyum dengan Seo Hyun ikut tersenyum.

"Kalau begitu Sheera berangkat dulu ya... Daa eonnie....daa Daddy...." Ucap Sheera melambaikan tangan mungilnya.

"Daaa..." Seru Seo Hyun membalas lambaian bersamaan aku menatapnya.

Sheera yang akhirnya pergi menjauh untuk masuk ke kelasnya. Tersisalah aku dan Seo Hyun yang sama sama menatap kepergian Sheera.

"Mari Tuan Kim" ajaknya tersenyum manis padaku dan entah kenapa aku sulit menjauhkan tatapanku.

"Tuan Kim... Kau baik-baik saja bukan?" Tanyanya melambaikan tangannya di depan wajahku.

"Eohh....Nee wae?" Tanyaku menyadari sikapku.

"Tuan Kim tidak apa-apa kan? Atau tuan Kim sakit?" Tanyanya dengan raut wajah khawatir.

"Tuan Kim jawab pertanyaan saya. Apakah perlu saya membawa tuan ke rumah sakit untuk diperiksa dokter?" tanyanya lagi padaku.

"Hah? Anniya gwenchana. Kajja ke kantor" jawabku menggandeng pergelangan tangannya.

'sungguh aku merasa senang kau mengkhawatirkan aku. Tapi kau mengkhawatirkan aku sebagai seorang sekretaris atau seorang wanita pada seorang pria?' batinku tak melepaskan tatapanku dan genggamanku.

Saat didalam mobil....

'nyaman... sungguh aku merasa nyaman. Aku merasakan nyaman seakan-akan aku tak mau mengalihkan pandanganku pada yang lain' batinku masih menatapnya dan menggenggam tangannya.

"Tuan Kim sampai kapan kau akan menggegam tanganku dan menatapku?" Tanyanya yang kebingungan.

"Apakah tak boleh aku menatapmu dan menggenggam tanganmu?" Tanyaku yang masih terus menatapnya.

"Maksud saya-"

"Jebal...biarkan saja seperti ini dulu. Jebal...aku ingin tahu. Ada apa padaku?" ujarku membuka suara.

"Maksud Tuan Kim?" tanyanya mengerutkan keningnya bertanya-tanya.

"Perasaan nyaman yang timbul saat aku bersamamu. Apa maksud perasaan nyaman ini?" ucapku yang membuat Seo Hyun seketika terdiam.

"Nee? Tuan Kim saya-"

"Aku tahu kau juga bingung akan semua ini tapi kumohon jangan tinggalkan aku. Biarkan aku mengenalmu lebih. Lebih dari seorang sekretaris dengan atasan. Bisakah kau mengizinkan aku mengenalmu lebih jauh?" balasku dengan menggenggam punggung tangannya lembut.

"Tuan Kim saya bingung dengan situasi seperti ini. Jujur aku merasakan hal yang sama yaitu nyaman saat bersama tuan Kim hanya saja saya tahu batasannya. Saya sekretaris tuan dan tuan adalah atasanku" ucapnya mulai menatap ku senyum.

" Jujur aku senang kau tipikal orang yang jujur akan perasaan nyamanmu padaku. Bukankah aku dan kau merasakan yang sama? Jadi biarkan aku mengenalmu lebih jauh. Lupakan aku sebagai atasanmu saat aku bersamamu. Arraseo?" ujar ku.

"Tapi Tuan Kim say-"

"Jebal. Kau lupa, aku tak menerima penolakan apapun itu. Jadi biarkan waktu berjalan sebagaimana mestinya. Biarkan waktu berjalan memberikan jalan pada perasaan ini" ucapku tersenyum dan menatapnya.

Entah kenapa aku ingin sekali menatapnya. Wajah cantik dengan mata berpupil coklat, bulu mata yang lentik natural,bibir pink yang menggoda dan pipi yang mulai bersemu merah.

"Tuan bisakah kau melepaskan tanganku dan menjauhkan tatapan mu? Aku merasa risih" Tanyanya dengan keraguan.

"Akan kucoba" kekeh kecil melihat tingkah malunya.

Aku mengendarai mobil menuju kantor. Selama diperjalanan mataku tetap saja tak bisa teralihkan padanya.

'Apakah aku jatuh cinta padanya? Secepat inikah?'

Tak terasa aku dan Seo Hyun sampai dikantor. Saat ia ingin turun dari mobil,aku mencegahnya untuk turun terlebih dahulu. Aku berputar mengelilingi mobil dan membukakan pintu mobil untuk Seo Hyun.

"Kajja nona Seo Hyun" ajakku tersenyum tulus padanya.

"Nee tuan Kim" Ucap Seo Hyun membalas senyumanku.

Kami menuju lobby dan tiba-tiba.....

Pengakuan adalah suatu hal yang paling indah saat aku mengakui suatu kejujuran dari diri maupun orang lain. Belajar mengakui yang dirasakan tanpa menyinggung perasaan orang lain. Aku belajar darimu.